Jayapura, Teraspapua.com – Kurang lebih 50 peserta didik kelas XI SMA YPPDK Gabungan Jayapura terlibat dalam kegiatan outing class.
Betemakan “Belajar Bersama Masyarakat Untuk Membuka Wawasan Demi Meningkatkan Prestasi” kegiatan tersebut dilepas oleh Kepala SMA YPPDK Gabungan Jayapura Sandra Titihalawa di aula Pandora, Jumat (1/09/2023.
Outing class sendiri merujuk pada pembelajaran yang berlangsung di luar ruangan. Melalui kegiatan tersebut, peserta didik mampu menyampaikan pembelajaran yang tak berlandaskan pada teori saja namun berdasarkan pembuktian secara langsung di lapangan.
Sebelum melepas peserta outing class Kepala sekolah Sandra Titihalawa memberikan wejangan kepada peserta didik tapi juga kepada para guru pendamping.
Sandra Titihalawa menyebutkan, latar belakang pelaksanaan outing class ini merupakan analisis kebutuhan belajar peserta didik. Anak-anak SMA Gabungan lebih menyukai belajar di luar kelas.
“Kalau di dalam kelas terkukung dengan sebuah ruangan, tentu kurang pas sehingga hadirlah program outing class, diupayakan untuk menjawab kebutuhan cara belajar peserta didik di lingkungan SMA Gabungan,” ujar Sandra.
Lanjut Sandra, program ini untuk memfasilitasi minat belajar yang didalamnya ada muatan belajar untuk melihat fenomena-fenomena yang terjadi di masyarakat.
Outing class ini peserta didik lebih melihat banyak hal yang bisa dipelajari dalam perilaku masyarakat. Karena itu peserta didik di turunkan ke masyarakat, kemudian melihat lebih dekat bahwa ada hal-hal menarik yang bisa dipelajari.
“Tidak sampai di situ saja, karena dibentuk dalam kelompok sehingga peserta didik harus mampu berdiskusi bersama teman, dan hasil diskusinya harus dianalisis dan dibuat sebuah kesimpulan yang menghadirkan solusi yang bermanfaat,” papar dia.
Jadi, ketika peserta didik ke masyarakat dan melihat bahwa ada satu fenomena yang kurang pas dengan norma-norma di masyarakat atau ada perilaku yang belum sesuai, bisa dianalisis dan membuat sebuah solusi untuk nanti di presentasikan.
Menurut Sandra, outing class adalah kegiatan positif yang kalau peserta didik tidak mengikuti alurnya dan prosesnya, tentu akan membuang sebuah kesempatan besar yang dibuat oleh sekolah untuk mengembangkan dan membangun dimensi seorang pelajar Pancasila.
“Karena ada sikap gotong royong, melatih kemampuan kalian untuk bernalar kritis, ada pekerjaan mandiri yang dibuat dan tentunya ada nilai yang utama dan terutama adalah berakhlak mulia,” tandasnya.
Nilai-nilai ini dibangun melalui kegiatan-kegiatan positif yang akan dibuat oleh sekolah dan ada yang akan direncanakan maupun yang sudah dilakukan oleh sekolah, sehingga disarankan kalian harus mengikuti prosesnya secara bertahap,” tambah Sandra.
“Ikuti prosesnya, ikuti alurnya sehingga kebiasaan positif itu bisa menjadi budaya untuk pribadi individu kalian sendiri, kebiasaan positif. Ada jiwa gotong royongnya, kalian mampu berpikir kritis dan bernalar kritis,” pesannya.
Ditambahkan peserta didik kelas XI yang diambil karena ini merupakan kelas transisi untuk penentuan mata pelajaran pilihan. Walau di kelas X seluruhnya diajarkan tetapi untuk kelas XI sesuai dengan pilihan mata pelajaran.
Ujar Sandra, kegiatan outing class ini akan dilakukan setiap hari Jumat setelah kegiatan belajar mengajar, jadi tidak mengganggu kegiatan pembelajaran di kelas, dan ini dilakukan secara bertahap.
“Kemudian dikhususkan pada mata pelajaran pilihan. Nanti, kalian dipilih oleh guru mata pelajaran pilihan. Saya percaya bahwa pilihan itu diberikan karena ada pertimbangan-pertimbangan khusus dari guru mata pelajaran,” jelas Sandra.
Sehingga ada sekitar 50 peserta didik yang terlibat langsung dalam outing class, jadi kita melakukannya bertahap. SMA Gabungan berkomitmen akan meningkatkan pelayanan pendidikan melalui proses-proses yang berkualitas.
Tentunya ada harapan, bahwa melalui kegiatan ini dapat menumbuhkan hal-hal yang positif dan mentransfer nilai-nilai karakter profil pelajar Pancasila. kedepannya diharapkan kalian menjadi profil profil pelajar Pancasila yang handal,” pungkasnya.
(Har)