Jayapura, Teraspapua.com – SMA gabungan Jayapura khusus siswa-siswi kelas XII SMA yppdk gabungan Jayapura mengikuti acara retreat dan rekoleksi yang dilaksanakan oleh Yayasan di pantai Holtekam.
Tema dari kegiatan ini yaitu “hidup yang memerdekakan oleh penderitaan yang menentukan masa depan”.
Kegiatan ini merupakan kolaborasi pihak sekolah dengan Yayasan Pendidikan Protestan dan Katolik, karena nantinya siswa/I kelas XII ini akan menyelesaikan pendidikan di SMA Gabungan Jayapura.
Sekertaris Yayasan, Pdt. Silvia Titihalawa, S, Si. Teol mengatakan, kagiatan ini dilaksanakan atas hasil evaluasi dengan pihak sekolah ketika anak-anak ini mau keluar tinggalkan SMA Gabungan.
“Ada evaluasi bahwa anak-anak ini perlu dikasih pegangan spiritual dan rohani untuk memperteguh pilihan mereka untuk masa depan” kata Pdt Silvia.
Sebab lanjutnya, dalam perjuangan untuk masuk ke masa depan itu ada banyak hal di sekitar yang membuat komitmen dan tanggung jawab mereka terganggu.
“Ada dari keluarga, lingkungan dari mana-mana. Jadi, kita merasa perlu memberikan pemahaman tentang bagaimana mengolah kesusahan, penderitaan hidup supaya anak-anak ini berguna bagi masa depan,” ujarnya.
Karena apapun yang Tuhan hadirkan dalam hidup itu memang untuk diolah untuk masa depan yang baik,” tandasnya
Ditempat yang sama Kepala SMA Gabungan Jayapura, Sandra Titihalawa, S.Pd. M.Si juga mengatakan, kegiatan retret yang dilakukan lebih fokus kepada siswa/I kelas XII.
“Sebenarnya untuk mempersiapkan mereka secara mental dan spiritual untuk melaksanakan ujian sekolah nanti di tanggal 18 sampai tanggal 22 Maret mendatang,” kata Sandra kepada media ini.
Namun sambungnya, untuk mempersiapkan mental mereka, setelah keluar dari SMA Gabungan tentunya akan melanjutkan di fase yang lebih berat.
“Sebenarnya peserta didik lebih siap, dan diharapkan harus siap menjadi lulusan berkualitas, setelah kegiatan ini, mereka siap dalam menentukan pilihan ke arah mana tujuan tujuan hidup mereka dan kemudian bertanggung jawab dengan pilihan yang sudah mereka buat,” ujarya.
Ditambahkan Titihalawa, kegiatan ini sebenarnya adalah ibadah yang rutinitas setiap tahun dilakukan sekolah bagi siswa/I kelas XII, ketika mau menghadapi ujian akhir.
Tapi tahun ini, kegiatan agak berbeda di mana sekolah berkolaborasi dengan yayasan dan kelas XII ini adalah angkatan pertama yang lulus di kurikulum merdeka,” imbuhnya.
“Sebagai sekolah penggerak kalian adalah lulusan pertama di SMA Gabungan yang menggunakan kurikulum merdeka, dan tentunya Kurikulum merdeka memberi kebebasan kepada peserta didik untuk menentukan pilihan baik pada mata pelajaran maupun proses pembelajaran, yang mana membiasakan peserta didik memilih apapun keinginan mereka ,” papar Titihalawa.
Harapan saya selaku pimpinan SMA Gabungan, lewat kegiatan ini kualitas dari lulusan SMA Gabungan siap untuk memberikan pilihan terbaik bagi masa depan mereka ke depan,” pungkasnya.
(Har)