Jayapura,Teraspapua.com – Semakin meluasnya penyebaran Virus Corona (Covid -19 ) yang kini menginveksi ibu kota Provinsi papua ,namun Pemerintah Kota Jayapura belum menaikan status Siaga ke Tanggap Darurat bencana non fisik itu.
“ Jadi dari hasil rapat dengan tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid – 19 , telah diputuskan bahwa pemerintah kota belum menaikkan status dari siaga ke tanggap darurat,“ terang Wali Kota Jayapura,Dr.Benhur Tomi Mano.MM saat Video Conference dengan Wartawan di Kota Jayapura,Senin (6/4/2020) siang.
Kendati satu pasien Positif Covid – 19 telah meninggal dunia,namun status ini belum berubah.
Dirincikian, untuk data pasien Covid – 19 yang dihimpun tim Gugus Tugas dan Dinkes Kota pada 5 April pukul 18.00 WIT, yakni 13 orang dinyatakan Positif,21 orang PDP,1.261 ODP,1 orang sembuh dan 189 OTG.
Alasan pemerintah kota belum menaikkan status ini dengan beberapa asumsi .Dimana Wali kota minta Dinas Kesehatan dan Tim Gugus melakukan pendataan secara cermat dan detail tentang warga yang terinveksi virus covid -19.
“ Terutama yang positif harus diisolasi dan juga sumber daya manusia serta rumah sakit rujukan dan alat-alat kesehatan kita yang tersedia. Begitu juga ekonomi masyarakat kota “kata Wali Kota..
Bahkan untuk memutus rantai penyebaran Corona, Wali Kota minta para Kepala Distrik ,Kelurahan ,Kepala Pemerintahan Kampung mengawasi setiap orang yang masuk dan keluar di wilayah masing-masing,sembari berharap masyarakat yang sudah sehat tidak boleh terinfeksi.
Selain itu Ketua tim Gugus Tugas juga diminta terus melakukan koordinasi dan komunikasi dengan Gugus Tugas pemerintah provinsi Papua.
“ Jangan ditutup-tutupi tentang data ini dan harus disampaikan secara transparan dan terbuka kepada masyarakat “ pinta Wali Kota.
Ditambahkan, tim Gugus juga harus membuat pemetaan secara jelas mana daerah-daerah hijau mana Kelurahan yang hijau mana yang merah harus ditata dengan baik.
“ Kalau bapak ,ibu ,anakny atau seisi rumah terinveksi, maka harus isolasi mandiri selama 2 bulan dan Pemerintah menjamin biaya hidup ,makan ,minum ,kesehatan . Mereka harus kontrol ke Dinas Kesehatan dan Puskesmas terdekat ,untuk memotong rantai covid -19 di kota Jayapura.
Untuk itu masing-masing Kelurahan untuk menjaga wilayahnya dan sediahkan tempat cuci tangan dan setiap warga kota wajib memakai masker jika bepergian.
“ Kebijakan-kebijakan pemerintah kota terkait alokasi anggaran,maka telah diprogramkan dana Rp7 miliar untuk penanganan Covid – 19 di kota Jayapura “ungkapnya.
Tim Gugus Wali Kota minta,data hotel-hotel mana yang bisa gunakan khusus untuk para dokter yang menangani pasien Corona.Dan mereka akan diberikan intensif khusus.
Orang nomor satu di ibukota Provinsi Papua ini juga minta kepada para jemaah yang ikut kegiatan di Makassar ,segera memeriksakan diri ke 13 Puskesmas dan gugus pencegahan Dinas Kesehatan serta harus isolasi mandiri di rumah selama 14 Hari.
Lanjut diminta untuk para Pendeta yang mengikuti kegiatan di Bandung harus memeriksa kesehatannya. Begitu juga beberapa pegawai bank Papua dan BRI harus memeriksa kesehatan dengan rapid test, dan tim gugus diminta untuk turun ke kantor mereka untuk pemeriksaan.
Benhur Tomi Mano juga mengungkapkan ada beberapa tempat ibadah yang warga Jemaat masih melakukan ibadah pada hari Minggu .Meski sudah di himbau untuk ibadah di rumah.
“ Saya minta agar para Pendeta atau ketua mejelis jemaat mendukung Pemerintah untuk beribadah di rumah,karena sedang berupaya untuk mencegah warga dari Covid-19 “pungkasnya.
(ricko).