Jayapura, Teraspapua.com – Elsword M. Berhitu dan Fransina Fanesya Hanasbey akhirnya dinobatkan sebagai putra putri Pariwisata Kota Jayapura atau Tan dan Monj Port Numbay 2021.
Penobatan Elsword M. Berhitu dan Fransina Fanesya Hanasbey dilaksanakan pada malam Grand Final Pemilihan Pura Putri Pariwisata Kota Jayapura 2021 di Hotel Horizon Abepura, Sabtu (13/03/2021).
Ajang bergensi Pemkot itu turut dihadiri Wali Kota Benhur Tomi Mano, Wakil Ketua DPRD Jhon Y. Betaubun, Ketua Pansus Covid – 19 DPRD Kota Jayapura Yuli Rahman, Kadis Kesehatan Ni Nyoman Sri Antari dan Ketua LMA Port Numbay George Awi.
Keduanya berhasil menyisihkan kontestan lainnya. Untuk kategori Tanj, Elsword M. Berhitu menyisihkan Alfa Mesakh Suebu, Grets Lewis T. Walilo, Muh Imade Ariyanto, Tino Rulson Howai dan Sefanya Emilio Mofu.
Sedangkan untuk kategori Monj. Fransina Fanesya Hansbey berhasil mengungguli Marselina Modouw, Eriesta Eregua, Yuliana Anastasya Ireew, Stevani Betzi Rumere dan Ruce Henderina M Olua.
Para kontestan sebelumnya telah melalui seleksi yang cukup ketat dengan jumlah peserta awal 45 orang sejak hari pertama baik putra putri Port Numbay, Papua dan non Papua pada ajang mencari duta wisata Tan dan Monj Port Numbay 2021.
Kegiatan ini sekaligus dalam rangka mempromosikan potensi wisata serta ekonomi kreatif yang ada di ibu kota Provinsi Papua ini.
Awalnya dalam tahapan seleksi Putra Putri Papua dan non Papua ini, peserta harus menjalani tes tertulis maupun wawancara hingga akhirnya ditetapkan sebanyak 20 orang dari 45 yang mendaftar yang lolos masing-masing 10 putra dan 10 putri. Ke 20 kontestan memiliki latar belakang pendidikan Strata1 sebanyak 19 orang dan pasca sarjana 1 orang.
Elsword Berhitu, Tan Port Numbay 2021 adalah peserta Non Papua asal Ambon – Maluku . Sementara untuk putri meloloskan Fransina Hanasbey, Monj asal Papua.
Pasca seleksi 10 Maret 2021 di Hotel Horison Abepura oleh para juri yang terdiri, , KPA Papua, Satgas Covid19 Kota Jayapura, LMA Port Numbay dan Juri alumni Tan Monj, serta Putri Indonesia.
Ke 20 pasangan ini masuk karantina sejak 10 – 12 Maret 2021 hingga Grand Final, di Hotel Horison Abepura Sabtu (13/03/2021).
Selama karantina, peserta juga dibekali tentang dampak Narkoba okeh BNN Papua, HIV/AIDS oleh KPA Provinsi Papua, Covid – 19 dari Satgas Covid Kota Jayapura, Pariwisata oleh Dispar Kota, budaya Port Numbay oleh LMA Port Numbay.
Kemudian juga materi tentang publik speaking, Kepribadian, gerakan koreo dan teknik catwalk dan Beauty Class oleh alumni Tan Monj serta alumni Putri Indonesia.
Di acara grand final, dewan juri yang dihadirkan sebanyak 4 orang dimana seorang diantaranya adalah Wali Kota sendiri sebagai juri kehormatan dan 3 juri lainnya masing-masing Sekertaris Dispar Kota, Alumni Monj dan juga alumni Putri Indonesia Papua.
Selanjutnya, ke 20 kontestan di pandu pembawa acara Anggel tampil satu persatu pada sesi parade, dengan mengenakan pakaian adat Papua, diiringi music Papua dalam cinta.
Selanjutnya, sesi parade kedua, dimana peserta mengenakan gaum malam diiringi music, Whole New World oleh Fito The Uzi dan Rudi be_fi akustik, biola Leo Sipaheluth untuk menentukan 6 finalis.
Kemudian parade 6 besar, masih mengenakan gaun malam diiringi music Perfect. Hingga pengumuman 3 besar oleh dewan juri. Pada sesi penentuan, berikut parade 3 besar dan all finalists dan masih mengenakan gaun malam diiringi lagu Putra Papua.
Akhirnya, melalui hasil penilaian dewan juri maka di tetapkanlah Tan Port Numbay 2021 adalah Elsword M. Berhitu sedangkan Monj Port Numbay 2021 adalah Fransina Fanesya Hanasbey.
Selain juara Tan Monj 2021, dewan juri juga menobatkan Tino Rulson Howai sebagai Tan Favorit dan Stevani Betzi Rumere sebagai Monj Favorit. Kemudian, Duta Narkoba Tan Muh Imade Ariyanto dan Monj Eriesta Eregua. Sedangkan, untuk Duta Persahabatan diraih Tan Sefanya Emilio Mofu dan Monj Yuliana Anastasya Ireew.
Tanj, Elsword M. Berhitu, kepada awak media mengaku bersyukur kepada Tuhan, kemenangan yang diraih ini bukan karena kuat dan gagahnya saya, tapi semua karena anugerah Tuhan.
“Saya rasa saya masih kurang. Tapi kemenangan ini karena Tuhan. Saya dikasih tanggung jawab ini saya percaya pasti Tuhan akan buka jalan untuk saya,” ujarnya.
Mahasiswa aktif, Shanxi Medical University Cina ini juga mengakui walaupun dia bukan orang asli port numbay tapi rasa cinta untuk membangun kota Jayapura.
Begitu juga Monj Port Numbay 2021, Fransina Fanesya Hanasbey turut mengucap syukur kepada Tuhan karena bisa meraih kemenangan pada ajang bergensi ini.
“Ketika saya terpilih sebagai Monj 2021, saya merasa bangga dan ini merupakan satu motivasi,” terangnya.
Dia mengatakan, selama mengikuti seleksi awal hingga karantina banyak suka duka dilalui. Saat melakukan karantina banyak hal baru yang didapat. Ini merupakan satu kebanggaan.
“Seperti materi HIV /AIDS, dan kita sebagai generasi muda bisa memproteksi diri kita terhadap hal-hal ini. Sehingga kedepan kita bisa menunjukkan bahwa kita adalah generasi-generasi Port Numbay yang bebas Narkoba,” ujarnya.
Tidak sampai disitu, alumni fakuktas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Uncen ini juga mengakui, mereka mendapat materi tentang budaya asli Port Numbay.
Tentu hal ini menjadi ilmu untuk kita bisa mempromosikan budaya – budaya Port Numbay untuk dunia luar,” pungkasnya.
(Let)