Jayapura, Teraspapua.com – Setelah melakukan rapat kerja dengan pemerintah Distrik Jayapura Utara dan Jayapura Selatan, Panitia Khusus (Pansus) Kependudukan DPRD kota Jayapura kembali menjadwalkan agenda yang sama dengan pemerintahan Distrik Abepura, Heram, Muara Tami dan Kelurahan.
Rapat kerja dipimpin langsung oleh ketua Pansus, Yuli Rahman dan berlangsung di aula DPRD kota Jayapura lantai 3, Jumat (7/10/2022).
Pada rapat itu, Pansus Kependudukan mengundang Kepala Distrik Abepura, Heram, Muara Tami serta para kepala Kelurahan yang ada di tiga wilayah itu.
Pansus ingin mendengar langsung pemaparan data Kependudukan dari masing-masing kepala distrik dan kelurahan, agar singkron dengan data yang ada di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kota Jayapura dan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Jayapura.
Ketua Pansus Yuli Rahman mengatakan, hari ini Pansus mengundang pemeritah distrik Abepura, Heram dan Muara Tami dengan masing-masing Kelurahannya.
“Ada hal yang kita dengarkan hari ini, bahwa data kependudukan dari Kelurahan lebih tinggi dari pada data Dukcapil,” terang Yuli Rahman kepada Teraspapua.com.
Pansus kependudukan mengapresiasi hal tersebut, seraya menekankan, harus kita buktikan bahwa data-data yang naik dari tiap-tiap Kelurahan harus terkoordinasi dengan data dari Dukcapil.
Sehingga kata Yuli Rahman, data-data dari Kelurahan my name by address bisa terinput di dalam data Dukcapil, sehingga grafik data Dukcapil bisa naik.
“Jadi, ada 368 ribu jiwa di semester pertama Tahun 2022 bisa terdongkrak data jumlah penduduknya dengan data yang sudah diinput oleh Kelurahan-Kelurahan,” kata Yuli Rahman.
Politisi Golkar Kota Jayapura ini juga menjelaskan, tingginya data dari Kelurahan dari pada Dukcapil, tentu sangat berpengaruh, sehingga nantinya pada Senin pekan depan ada pertemuan dengan pemerintah Distrik dan Kelurahan serta Dukcapil.
Dengan membawa data masing-masing Kelurahan, saat itu ujar Yuli Rahman, data dari Kelurahan-Kelurahan akan dicocokkan dengan data dari Dukcapil,” sambung dia.
Lebih lanjut Yuli Rahman menjelaskan, data yang ada di Pansus jumlahnya tidak sama dengan Dukcapil, namun ditegaskan data yang disinkronkan sekarang adalah data dari Dukcapil.
Otomatis kata Yuli, data dari BPS jumlahnya lebih tinggi. Jadi 410 ribu jiwa di Tahun 2022 ini, karena pendataan yang dilakukan, meskipun orang yang tinggal di luar kota Jayapura tetap di sensus atau di data.
Untuk kita kembali ditekankan, data dari Dukcapil harus sama dengan data dari tiap Kelurahan untuk semester pertama di Tahun 2022.
Yuli Rahman mengatakan, untuk rapat dengar pendapat berikut Pansus akan turun langsung ke Distrik untuk sama-sama membuka data, membandingkan antara Kelurahan – Kelurahan dengan Dukcapil.
Namun, jika ada selisih data kita cari orangnya, jika belum terinput di dalam data aplikasi Dukcapil maka kita masukkan sehingga grafik jumlah penduduk yang kekurangan itu bisa naik,” imbuhnya.
Di tempat yang sama kepala distrik Muara Tami Reuter Sabarofek menyebutkan pihaknya saat ini terus melakukan pendataan penduduk secara berkala.
“Tentu, penambahan – penambahan jumlah penduduk, sehingga tugas kami sebagai aparat di tingkat Distrik maupun Kelurahan untuk melakukan himbauan-himbauan kepada masyarakat untuk melakukan pendataan penduduk,” ujar Reuter.
Dengan harapan, ketika data sudah masuk, bisa membantu untuk penambahan jumlah penduduk yang ada di distrik Muara Tami.
“Jadi secara teknis warga yang dari luar kota Jayapura silakan melaporkan diri kepada RT dan RW setempat agar mereka bisa dilayani administrasi kependudukannya,” cetusnya.
Masi ditempat yang sama, kepala Distrik Abepura Dionisius Deda menjelaskan, untuk data di Distrik Abepura masih ada selisih 8 ribu dengan data yang ada di Kelurahan Kampung dan Distrik.
“Setelah kami melihat memang ada selisih antara Dukcapil maupun selisih dengan BPS kota,” ungkap Dionisius Deda
Jadi lanjut Dionisius Deda, data di Ditrik Abepura lebih rendah dari data di Dukcapil. Menurut Deda, data belum dilaporkan secara rutin, sehingga update kita masih menggunakan data lama, tapi jika sudah masuk maka selisihnya tidak akan seperti itu.
Lebih lanjut ditambahkan pihaknya menargetkan satu bulan setengah ke depan untuk lakukan pendataan dengan menyisir 8000 orang di 8 Kelurahan dan 3 Kampung, sehingga kami menggandeng organisasi kemasyarakatan, pengurus-pengurus asrama dan beberapa stakeholder untuk sama-sama melakukan pendataan.
Sementara perekaman sendiri menurut Deda, selain di kantor Distrik juga ada perekaman mobile yang dilaksanakan bersama dengan Dukcapil di asrama – asrama di wilayah Distrik Abepura.
“Selanjutnya akan dilaksanakan kepada komunitas – komunitas, organisasi kepemudaan dan kemasyarakatan, bahkan akan menyasasar konsentrasi konsentrasi massa di titik – titik sentral, seperti Pasar dan mall-mall,” pungkasnya.
(Har)