DAERAH  

Legislator Senayan Perkuat Manajemen Pengelolaan Alsintan di Kampung Lokal Merauke

Anggota Komisi IV DPR RI Dapil Papua Fraksi NasDem, H Sulaeman L Hamzah didampingi Direktur Eksekutif Rumah Aspirasi H Sulaeman L Hamzah, Fauzun Nihayah dan Sekretaris Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Merauke, Yuliana Katrince menyerahkan kunci jonder kepada kelompok tani 2 kampung lokal di Kampung Matara, Distrik Semangga, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan, Rabu (28/12/2022) Foto Foto: Hidayatillah

Merauke, Teraspapua.com – Anggota Komisi IV DPR RI Dapil Papua Fraksi NasDem, H Sulaeman L. Hamzah memberikan penguatan manajemen pengelolaan alat mesin pertanian (alsintan) berupa traktor roda empat atau jonder bagi kelompok tani penerima manfaat bantuan program rumah aspirasi H Sulaeman L Hamzah di Kampung Waninggap Nanggo dan Kampung Matara, Kabupaten Merauke, Papua Selatan, Rabu (28/12/2022).

Kedua kampung tersebut merupakan kampung lokal yang notabene penduduknya Orang Asli Papua (OAP) suku Marind atau suku asli Merauke, Papua Selatan.

banner 325x300banner 325x300

Sebelumnya, anggota Komisi IV DPR RI ini bersama Pemerintah Kabupaten Merauke telah menyerahkan ratusan alsintan secara simbolis kepada kelompok tani penerima manfaat di gudang pertanian pada 21 Desember 2022.

“Hari ini saya bersama rombongan dan Sekretaris Dinas Tanaman Pangan memberikan penguatan kepada kelompok tani untuk memanaj pengelolaan alat dengan baik dan benar sehingga terawat, tidak terlantar serta berguna bagi masyarakat,” tutur H Sulaeman L Hamzah di Kampung Matara.

Dikatakan, pihaknya ingin memastikan kelompok penerima bantuan alsintan jonder di Kampung Matara dan Waninggap Nanggo memahami cara mengelola alsintan sekaligus mengingatkan kepala kampung bersama gapoktan untuk mengawasi operasional alsintan sehingga pengunaannya tepat sasaran.

“Alat harus dijaga baik-baik dan digunakan secara kelompok. Kalau ada yang coba-coba dikuasai 1 orang secara pribadi maka alsintan saya tarik dan akan diberikan ke kelompok lain. Untuk itu, kelompok harus kompak, alsintan tidak boleh disalah gunakan untuk kepentingan pribadi,” tegas pria berdarah NTT itu.

Menurutnya, harus ada iuran anggota kelompok tani untuk menanggulangi bahan bakar oli, operator dan komponen alsintan lainnya sehingga ketika ada kerusakaan saat digunakan bisa ditanggulangi.

Sejalan hadirnya Provinsi Papua Selatan, Dia ingin masyarakat Papua harus maju dan tidak tertinggal.

“Mari lebih maju, jangan ktinggalan. Fikirkan masa depan anak-anak kita. Ayo manfaatkan peluang yang ada,” ajak Ketua Flobamora Provinsi Papua.

Dikesempatang yang sama, Direktur Eksekutif H Sualeman L Hamzah, Fauzun Nihayah mengungkapkan, banyak program rumah aspirasi H Sulaeman L Hamzah telah direalisasikan ke Distrik Semangga.

Termasuk bantuan 1 unit jonder bagi Kampung Waninggap Nanggo kali ini merupakan jawaban bagi petani setempat, dari hasil kunjungan reses menyerap aspirasi pada Maret 2022 lalu.

Sedangkan, bantuan 1 unit jonder bagi petani Kampung Matara merupakan hasil aspirasi Tokoh Pemuda Marind, Fransiskus Ciwe kepada rumah aspirasi H Sulaeman L Hamzah.

“Alsintan seperti traktor roda empat kuotanya sangat terbatas dari jalur aspirasi H Sualeman L Hamzah, tetapi 2 kampung lokal di Semangga mendapatkan perhatian sangat luarbiasa. H Sulaeman L Hamzah menghargai petani-petani Papua yang mau maju,” beber Srikandi Partai NasDem.

Fauzun Nihayah menekankan kepada kelompok tani penerima manfaat dapat mengelola secara bersama-sama terhadap bantuan alsintan yang diberikan secara gratis dari Kementrian Pertanian melalui jalur aspirasi H Sualeman Hamzah.

Anggota DPR Papua ini berkomitmen menyerap aspirasi dan menyalurkan bantuan secara merata kepada petani Bumi Anim Ha.

Sesuai mekanisne yang berlaku bahwa petani penerima manfaat harus terdaftar di simultan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikuktura Merauke.

“Saya berharap ada pendampingan dari dinas dan PPL untuk petani. Saya juga menekankan kepala distrik bersama kepala kampung sebagai inspektorat untuk mengawasi setiap program rumah aspirasi H Sualeman L Hamzah,” pintanya.

Fauzun Nihayah mengakui, kelompok tani dibeberapa kampung Distrik Semangga sudah mendapat banyak manfaat bantuan program rumah aspirasi seperti Program Pangan Lestari (P2L), alsintan jonder maupun hand tractor, bantuan semen, seng dan lain-lain.

“Kadistrik harus melihat program kami digunakan dengan baik. Ketika ada penyalahgunaan alat, laporkan ke rumah aspirasi. Kami ingin yang kami berikan ke masyarakat betul-betul bermanfaat,” tandasnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Merauke, Yuliana Katrince mengatakan, Rumah aspirasi H Sulaeman Hamzah terus bersinergi dengan Pemkab Merauke dalam melayani masyarakat.

“Kita dinas bersama H Sulaeman Hamzah dan rombongan turun ke kampung harus sampaikan ulang-ulang mekanisme pengelolaan alsintan kepada masyarakat,” ujarnya.

Menurut Yuli, ada kekhususan bagi kampung lokal untuk mendapatkan bantuan alsintan jonder yang sebenarnya sesuai syarat bahwa minimal harus mengelola 100 hektar lahan sawah.

“Kalau untuk kampung non lokal kami berlakukan syarat tersebut. Namun khusus kampung lokal seperti Matara dan Waninggap Nanggo meskipun tanamannya kurang dari 100 hektar tetap diberikan masing-masing 1 unit traktor roda empat. Kita tidak mau OAP berpaku memakai cangkul sehingga kita berikan alsintan,” pungkasnya.

Kepala Distrik Semangga, Robertus Kaize mengucapkan terimakasih atas saluran bantuan jonder bagi kampung lokalnya.

“Ini hadiah natal yang harus disyukuri dan 2023 kita pakai kerja sawah. Bantuan dari pemerintah melalui anggota Komisi IV DPR RI ini semoga bermanfaat. Rawat baik, jangan sampai belum ada pendapatan justru barangnya sudah rusak,” lugasnya.

Putera Papua suku Marind ini juga menegaskan kepada kelompok tani agar tidak menyalahgunakan alsintan.

“Jonder ini tidak boleh dipakai angkat kayu di hutan dan muat pisang dikebun. Kalau rusak, biayanya mahal. Ada pengalaman yang sudah terjadi, jangan mengulang kesalahan,” pesan Robertus.

“Saya juga meminta pendamping pertanian dan perikanan harus berada dilapangan. Mendampingi petani disawah dari pagi sampai sore,” imbuhnya. (Hidayatillah)