Jayapura, Teraspapua.com – Jemaat GPI Papua Bukit Zaitun Dok VIII Jayapura, menggelar persidangan Jemaat ke XVIII, Sabtu (18/02/2023), berlangsung di parikiran setempat.
Penjabat P(j) Wali Kota Jayapura, yang diwakili oleh Asissten II Setda Kota Hartanti, Wakil Ketua IMajelis Pekerja Klasis (MPK) GPI Papua Nabire, Pdt. Rosita Muskita, S.Th, Ketua Majelis Jemaat GPI Papua Bukit Zaitun, Pdt. Janusia Salu, M.Th hadir pada momen itu.
Persidangan yang terlaksana dengan tema “Kobarkanlah Semangat Allah Yang Ada Padamu” dan sub tema “Memberdayakan Keragaman Karunia Allah dan Meningkatkan Kreatifitas Pelayanan Untuk Bertumbuh Menjadi Gereja Yang Mandiri dan Misioner Menghadapi Perubahan Zaman”
Sidang Jemaat ke XVIII ini, diawali dengan ibadah yang dipimpin Pdt. Jenny Madubun, S.Th, yang dalam hotbahnya menegaskan. Jemaat dan pelayan GPI Bukit Zaitu, harus sehati sepikir, dalam tugas dan tanggungjawab bergereja. Maka demikian, apapuan persoalan yang di hadapi, jemaat tidak boleh goyah, karena ada persekutuan.
“Maka apapun persoalan, apapun tantangan, apapun masalah yang kita hadapi dalam perjalanan hidup ini, tidak goyah. Karena ada persekutuan, ada kesehatian untuk saling mendukung dan menopang satu dengan yang lain.” Ucapnya.
Madubun menambahkan, umat akan menggumuli semua tugas dan tanggungjawab pelayanan, dalam persidangan jemaat. Untuk itu dirinya meminta para peserta sidang jemaat, untuk tidak sensitif. Karena dalam hotbahnya Madubun mengingatkan, apa yang dilalukan, hanya untuk kemuliaan nama Tuhan.
“Karena itu jangan cepat sensitif dan jangan cepat baper. Apa yang kita lakukan ini, bukan untuk kemuliaan nama kita. Tetapi semua demi kemuliaan nama Tuhan. Marilah kita sehati sepikir, untuk pelayanan ini lebih baik kedepan, sehingga apa yang menjadi program pelayanan ini, akan menyatukan hati kita.” Tandas Madubun.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Klasis GPI Papua Jayapura Nabire dalam sambutannya yang dibacakan Wakil Ketua I MPK Klasis GPI Papua, Rosita Muskita mengatakan. Kendati kota Jayapura masih dalam goncangan gempa bumi, namun dirinya meminta agar umat tetap waspa dan tetap di dalam doa.
“Dampaknya juga kita lihat dan rasakan. Sebagian dari bangunan Gereja dan pastori mengalami dampek dari gempa bumi. Namun puji Tuhan, kita semua ada dalam lindungan Tuhan. Kami menghimbau untuk kita semua tetap waspada dan ada dalam doa.” Ujar Muskita.
Muskita menambahkan, Persidangan Jemaat adalah forum pergumulan bersama, yang mana semua pserta diharapkan satu hati dan satu jiwa, untuk menghasilkan berbagai kesepakatan dan dituangakan dalam bentuk program pelayanan dan anggaran.
Dirinya menyebutkan, Persidangan Jemaat saat ini, juga bertugas mengakomodir berbagai tuntutan kebutuhan pelayanan dalam jemaat GPI Papua Bukit Zaitun. Untuk itu Muskita berharap, agar program-program yang nantinya di jabarkan, merupakan program yang benar-benar menyentuh kepada umat.
“Program-program yang tepat sasaran. Artinya, karunia-karunia yang ada didalam jemaat, harus menghidupkan dan jangan di diamkan.” Harap Muskita.
Ditempat yang sama, Asissten II Setda Kota Jayapura, Widhi Hartanti dalam sambutannya mewakili Pj Wali Kota mengatakan. Tema Sidang Jemaat, sangat tepat untuk menyikapi kondisi saat ini, yang mana telah terjadi perubahan pola pikir dari para pelayan dalam bergereja. Ditambah dengan perkembangan pelayanan gereja di era digitalisasi yang sangat pesat.
“Oleh sebab itu, berkanlah karunia Tuhan kepada kita semua, untuk setia dalam pelayanan kepada Tuhan dan kepada jemaat.” Ujar Widhi.
Dikesempatan ini, Widhi Hartanti menyapaikan pesan Penjabat Walikota Jayapura, yang meminta warga jemaat GPI Bukit Zaitun, untuk terus bersinergi dengan pemerintah kota, guna menjalin kebersaan dengar warga kota, serta mensukseskan program pemerintah.
Selain itu, terkait kerusakan yang dialami Gedung Gereja Bukit Zaitun Dok VIII Jayapura, Widhi Hartanti menyebutkan. Laporan kerusakan tersebut akan disampaikan kepada Penjabat Walikota, untuk nantinya akan ditindaklanjuti oleh tim dari PUPR kota Jayapura.
“Kerusakan ini akan saya sampaikan kepada pa Penjabat Walikota, untuk selanjutnya tim PUPR dan tim teknis segera turun untuk melihat kondisi, kemudian dianalisa, untuk kondisi selanjutnya.” Tutup Widhi.
Persidangan jemaat tersebut dibuka oleh Widhi Hartanti, didampingi Wakil Ketua I MPK Klasis GPI Papua, Rosita Muskita dan Ketua Majelis Jemaat GPI Papua Bukit Zaitun, Pdt. Janusia Salu, M.Th, dengan menabuh tifa, serta pengalungan tanda peserta.