Jemaat Elim Abepura Rayakan HUT ke- 38 GPI Papua, Ini Pesan Sinode dan Pemkot Jayapura

Jayapura, Teraspapua.com – Hari ini Tanggal 25 Mei 2023, Gereja Protestan Indonesia (GPI) di tanah Papua genap berusia 38 tahun.

Seluruh Jemaat di lingkup Klasis masing-masing menggelar perayaan HUT bertambah setahun usia Gereja Protestan Indonesia (GPI) di tanah Papua.

Demikian pula Jemaat GPI Elim Abepura yang menggelar momen tersebut. Pantauan media ini mulai dari Ketua Majelis Jemaat, majelis bahkan anggota Jemaat mengenakan pakaian bernuansa etnis daerah masing-masing.

Perayaan HUT ke- 38 ini turut dihadiri, Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda Kota Jayapura Amos Solossa, Ketua Klasis GPI Jayapura-Nabira, Pdt. Jeffri I. Hindom, M.Th dan Kadispora Kota Jayapura, Rocky Bebena. Sekretaris Ikemal Kota Jayapura Andreaz Diaz.

Perayaan HUT ke- 38 diawali dengan ibadah singkat yang dipimpin oleh Ketua Majelis Jemaat, GPI Elim Abepura, Pdt. Morets Belwawin, S, Si.

Pembacaan firman Tuhan terambil dari Roma 12 ayat 1 – 8. Ditekankan persembahan hidup adalah ibadah yang sejati bukan berapa kali kita datang untuk beribadah.

“Sebagai seorang pelayan melaksanakan tugas dengan baik itu adalah ibadah yang sejati, jika petani lakukan tugas dengan baik karena itu adalah ibadahmu yang sejati,” ujar Pdt. Morets.

Tema yang diangkat pada momen ini adlah “Menatalayani Karunia Allah Bagi Gereja Ini”

“Jangan sampai fokus kita kepada manajemen menata layanannya sementara tugas-tugas kerja, kita lupakan,” pesanya.

Dikatakan, pertumbuhan gereja ini tidak ditentukan dengan siapa pemimpin karena jika tergantung siapa pimpinan maka kita gagal,” tandasnya.

Sementara dalam sambutan Ketua Sinode GPI di tanah Papua yang disampaikan Ketua Klasis Jayapura-Nabira, Pdt. Jeffri I. Hindom, M.Th mengajak semua umat GPI untuk merenungkan seketika mengingat karya-karya bakti pelayanan yang boleh dilakukan oleh pendahulu kita.

“GPI Papua dalam kepemimpinan yang baru tetap melaksanakan fungsi dan peran Tri panggilan gereja, dengan terus mengacu pada landasan Alkitab yang terambil dari dua Timotius 1 ayat 6 yang menjadi tema Sentral GPI Papua yaitu “Kobarkanlah Karunia Allah Yang Ada Padamu,” ujar Jeffri Hindom.

Untuk itu lanjut Jeffri Hindom, ada beberapa substansi yang menjadi roh dan jiwa dari tema ini yaitu, bahwa setiap orang warga GPI Papua wajib untuk memberdayakan dan mewujudkan semua potensi dirinya.

Tetapi juga untuk mengembangkan potensi-potensi alam yang ada di sekitarnya dan menjadikannya sebagai bagian daripada seluruh proses kehidupan di tahun pelayanan ini,” imbuhnya.

Jeffri Hindom menyebutkan, di usia 38 tahun ini, GPI Papua terus menyegarkan seluruh proses relasi-relasi baik, itu secara kelembagaan, internal tetapi juga dalam hubungan dengan semangat atau spirit oikumene kepada seluruh lembaga-lembaga gereja dan pemerintah sebagai mitra.

Dikatakan, GPI Papua juga akan terus membuka jaringan kerja pada semua stakeholder ekonomi yang berada di lingkup Papua tetapi juga di Indonesia secara utuh.

“Dengan demikian dalam beberapa hal yang akan dilakukan oleh GPI Papua di usia 38 tahun ini kita berharap terus bertumbuh meningkatkan GPI Papua yang maju, kuat dan matang, baik secara organisasi kelembagaan maupun secara finansial,” ujarnya.

Sementara Asisten Bidang Administrasi Umum Setda Kota Jayapura, Amos Solossa saat membacakan sambutan Penjabat Wali Kota Jayapura mengatakan, momen perayaan HUT ke-38 GPI Papua harus kita maknai sebagai momen penting dan strategis sebagai tonggak awal sejarah pertumbuhan dan GPI di kota Jayapura.

“Keberadaan gereja-gereja di Papua khususnya di kota Jayapura, tentunya telah memberikan kontribusi strategis terutama di bidang pengembangan spiritual bagi umat Nasrani di kota Jayapura,” ungkap Amos.

Hal ini kata Amos, tentunya sejalan dengan visi pemerintah yang salah satu poinnya, mewujudkan kota beriman. Hal ini ditujukan agar masyarakat kota Jayapura memiliki sikap dan perilaku yang bercirikan moral agama yang kuat, cinta kasih, toleransi, damai, kebersamaan, keberagaman, kemitraan di antara umat beragama.

Menurutnya, Indikator yang diharapkan pemerintah kota Jayapura yaitu meningkatnya kerohanian dalam tindakan hari lepas hari.

“Mari kita berpegang tangan dan bahu membahu menopang pelayanan gereja Protestan Indonesia GPI Papua pada usia yang ke-38 dan seluruh pelayanan di tanah Papua dalam gereja Protestan Indonesia dan dedominasi gereja di kota Jayapura,” pesannya.

Dikatakan, kita hidup di kota Jayapura yang beraneka ragam suku, budaya, agama, ras dan adat. Untuk itu dirinya mengajak kita untuk menjaga kota Jayapura sebagai miniaturnya Indonesia.

“Oleh sebab itu kita harus subjektif dalam menanggapi berbagai permasalahan, karena kita akan memasuki tahun politik terutama pelaksanaan pemilihan umum serentak maupun pemilihan presiden tahun depan,” kata Amos.

Kita sebagai umat Nasrani lanjut Amos, harus bersikap subjektif dan relevan atau isu-isu yang diangkat ke permukaan. Saya tidak ingin perpecahan antara kita sesama satu gereja seperti yang terjadi sebelumnya.

“Syukuran HUT ke-38 Gereja Protestan Indonesia harus menjadi sebuah refleksi iman dan pelayanan bagi seluruh jemaat dalam mewujudkan sebuah pelayanan yang dicita-citakan oleh pengurus Gereja untuk menunjang keberlangsungan pelayanan yang dinamis,” tandasnya.

Di tempat yang sama ketua panitia Marten Timisela dalam laporan mengatakan, dengan diadakannya kegiatan menyongsong HUT ke-38 GPI Papua, diharapkan dapat mempererat tali kasih persaudaraan antar warga Jemaat serta menumbuhkembangkan Iman percaya kita kepada Yesus Kristus.

“Sementara kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan panitia menyongsong HUT tersebut antara lain, pencanangan yang dilanjutkan dengan jalan santai dan senam bersama, lomba mewarnai logo GPI tingkat PAR usia TK sampai SD kelas 3,” kata Timisela.

Lanjut disebutkan Timisela, lomba estafet kelereng tingkat PAR usia PAUD, lomba estafet air tingkat sektor, workshop Master of Ceremony dan liturgos tingkat pemuda, turnamen gawang Mini antar Perpri sektor dan resepsi HUT,” pungkasnya.

(Har)