Jayapura, Teraspapua.com- Penjabat Walikota Ambon, Bodewein Wattimena, memberikan apresiasi terhadap kesiapan dan fasilitas serta pelayanan, yang diberikan oleh pemerinta kota Jayapura, selaku tuan rumah pelaksanaan Rapat Kerja APEKSI Komisariat Wilayah VI.
Mulai dari penyambutan di bandara Sentani, kemudian di awali dengan gala dinner, Wattimena mengaku, semua itu memiliki kesan yang luar biasa bagi para peserta Raker APEKSI.
“Kami dari kota Ambon, saya, istri dan bebera pimpinan OPD terkait yang menghadiri Raker APEKSI. Kesan kami adalah, mulai dari kita tiba dengan penyambutan hingga malam gala dinner. Semuanya luar biasa.” Papar Wattimena.
Wattimena menilai, Jayapura merupakan kota yang luar biasa indah, dengan sarana prasarana yang baik dan juga penduduk yang ramah. Serta menurutnya, aktivitas kehidupan kota Jayapura cukup luar biasa.
Sempat berkunjung ke negara Papua Nugini, Pj. Wali Kota Ambon ini mengatakan, hal tersebut merupakan fasilitas luar biasa, yang diberikan pemerintah kota Jayapura, karena dirinya dan rombongan peserta Raker APEKSI, bisa sampai di Papua Nugini tanpa membawa paspor.
“Akhirnya kita bisa ke Papua Nugini tanpa Paspor. Walaupun hanya satu kampung yang kita kunjungi tapi proses di sana yang kita ketahui bahwa perbatasan negara itu seperti itu.” Tandasnya.
Watimen, istri dan beberapa kepala OPD Pemkot Ambon, turut meghadiri Festival Tokok Sagu, yang berlangsung di Kampung Skouw Mabo, distrik Muara Tami. Wattimena mengatakan, Festival tersebut merupakan hal luar biasa, yang harus menjadi pelajaran bagi daerah lain, khususnya daerah penghasil sagu, untuk dikembangkan di daerah masing-masing.
“Festival Tokok sagu ini luar biasa. Tentu ini untuk menjaga kearifan lokal masyarakat di Papua khusus yang ada di kota Jayapura. Dan ini menjadi pelajaran bagi kami kepala daerah yang lain, untuk nanti bisa dikembangkan di tempat kami.” Ungkapnya.
Sementara terkait pelaksanaan Raker APEKSI Wilayah VI, Wattimena menyebutkan. Asosiasi pemerintah kota yang ada di Maluku, Sulawesi dan Papua, memiliki tantangan yang sama soal pembangunan. Karena menurutnya, rata-rata wilayah timur Indonesia, ada di bagian kepulauan. Oleh karena itu, tantangan terbesar adalah bagaimana memanfaatkan potensi yang dimiliki, baik di laut maupun di darat.
Dirinya berharap, berbagai hal yang sudah di sampaikan lewat forum tersebut, dapat diperjuangkan saat Rakernas APEKSI di Kota Makassar.
“Jadi kami yang di wilayah enam ini, sudah merumuskan rekomendasi kami. Termasuk tadi saya titip soal bagaimana kita memperjuangkan daerah-daerah kepulauan yang mesti diperlakukan lebih khusus, tidak seperti daerah yang wilayahnya daratan semua.” Pungkasnya.
(Dani/Har)