Jayapura, Teraspapua.com – Momentum 78 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia (RI), Jemaat GPI Papua Bukit Zaitun Dok VIII Jayapura menggelar Ibadah Syukur di gedung gereja setepat, Kamis (17/08/2023) malam.
Ibdah syukur dipimpin langsung oleh Ketua Mejelis Jemaat (KMJ) setempat, Pdt. Zildya A. Kayadoe, dengan pembacaan Alkitab, Yesaya 43;1-21.
Tentu dibawah sorotan tema “ Indonesi Damai di Tengah Kepelbagaian “
Pantauan media ini, ibadah diawali dengan peletakan bendera merah putih oleh dua anak remaja. Bahkan ibadah syukur ini turut di ramaikan oleh paduan suara PAR, Perwata, Perpri dan Perlansia serta sektor Imanuel. Yang paling unik sebelum Perpri membawahkan pujian, terlebih dahulu ketua Perpri membacakan teks Proklamasi.
Dalam khotbahnya, Pdt. Zildya A. Kayadoe menyebutkan, hidup bebas atau merdeka dari penindasan atau penjajahan orang lain, bangsa lain adalah impian terbesar setiap orang pun setiap bangsa.
“Hari ini, kita berlimpah sukacita dan syukur memperingati hari kemerdekaan NKRI yang ke-78 tahun. 78 tahun sudah bangsa Indonesia bebas dari penindasan, penjajahan bangsa lain,” ujarnya.
Disebutkan Zildya, kemerdekaan bangsa Indonesia ini tentunya bukan hanya karena perjuangan dan pengorbanan para pahlawan kita. Tetapi juga karena campur tangan Allah.
GPI Papua dalam suasana sukacita hari ulang tahun NKRI ini, dimana sub tema yang diangkat adalah membangun Indonesia yang majemuk, dengan demikian mengingatkan dan menegaskan bagi kita bahwa kita hidup di tengah masyarakat yang majemuk.
“Negara kita memiliki perbedaan suku, ras, budaya dan agama, bahkan status sosial dan tingkat pendidikan juga berbeda, tetapi uniknya kita memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi satu satu bahasa dan satu tanah air,” terang Zildya.
Oleh sebab itu, untuk mewujudkan Indonesia damai di tengah kepelbagaian maka kehadiran kita sebagai GPI Papua, pelayan maupun umat bertanggung jawab untuk mempraktekkan sikap hidup mengasihi, menghargai, menghormati serta tidak memiliki mentalitas penjajah
Sementara dalam keterangan Pers Pdt Lya sapaan akrabnya ini mengakui, kita sudah dimerdekakan dari penjajahan dan juga kita dimerdekakan dari segala hal yang membuat kita terpuruk.
Terlebih khusus sebagai masyarakat Indonesia, jemaat Bukit Zaitun dituntut ketika sudah dimerdekakan berarti kita harus menjadi orang-orang yang dimerdekakan dengan melakukan tugas dan tanggung jawab untuk bersaksi.
“Bersaksi itu harus dalam segala hal, baik itu dalam pelayanan, pekerjaan, persekutuan. Apapun itu kita tuntut untuk bersaksi hanya untuk memuliakan nama Tuhan,” tegas Pdt Lya.
Pdt Lya pun berpesan kepada jemaat Bukit Zaitun, momen HUT RI ke 78 tahun saat ini, sebagai jemaat kita dituntut untuk saling menopang dalam melaksanakan tugas pelayanan yang Tuhan sudah percayakan,” tandasnya.
Sementara Ketua PHBG, Yonas Lewerisa menambahkan, sebagai umat harus selalu bersyukur atas pertolongan Tuhan. Dimana tepat hari ini bangsa Indonesia telah berada pada usia ke 78 tahun. Sehingga kita patut bersyukur lewat ibadah syukur yang sudah dilakukan hari ini.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah berpartisipasi dalam ibadah syukur kemerdekaan Indonesia yang ke 78. Terlebih khusus kepada Hamba Tuhan Pdt. Zildya A. Kayadoe dan jemaat yang sudah mengisi puji pujian,” ucapnya.
(Har/Ricko)