Jayapura,Teraspapua.com – Pemutaran video berdurasi 10 menit oleh Dinas Kominfo Papua, tentang keberhasilan Gubernur Papua, Lukas Enembe, selama masa kepemimpinannya, pada sidang Paripurna pengumuman usulan pemberhentian akhir masa jabatan Gubernur Papua Lukas Enembe 2019-2023, di DPR Papua, Jumat (25/8/2023).
Video yang diputar itu, mendapat kritikan pedas dari Fraksi Demokrat DPR setempat. Kritikan pedas itu dilontarkan oleh Wakil Ketua Fraksi Demokrat DPR Papua, Thomas Sondegau ST.
“Kami dari Fraksi Demokrat DPR Papua, merasa sangat dihina dengan pemutaran video berdurasi 10 menit pada sidang Paripurna tadi,” tegas Sondegau.
Menurutnya, seharusnya video tadi menayangkan keberhasilan Gubernur Papua Lukas Enembe baik dunia Pendidikan, Kesehatan, maupun Pembangunan yang sudah dikerjakan selama 10 tahun.
“Tetapi video tadi tidak menceritakan apa-apa. Padahal permintaan dana oleh Dinas Kominfo Papua sangat besar, tetapi dokumentasinya tidak ada,” jelas Sondegau.
Kami khususnya Fraksi Demokrat DPR Papua, sangat kecewa dengan kerjanya Dinas Kominfo Papua.
“Oleh karena itu kami minta dengan tegas kepala Dinasnya harus dievaluasi. Karena tidak melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik,” tandasnya.
Sementara itu, Penasehat Fraksi Demokrat DPR Papua, Yunus Wonda yang juga Wakil Ketua DPR setempat mengatakan, video yang diputar tadi tidak tahu mereka mengambilnya dari mana, Ini kegagalan dari Dinas Kominfo Papua. Mereka tidak bisa membuat satu rekaman yang baik, mereka kerjanya main-main. Ini menjadi catatan bagi pihak eksekutif.
Kata Yunus, semua Kepala – kepala OPD, maupun Plh Sekda ada karena gubernur Lukas Enembe. Kami sangat kecewa dengan Kepala Dinas Kominfo Papua sangat tidak produktif dalam bekerja.
Padahal kami sudah beritahukan dari beberapa hari yang lalu untuk menyiapkan videonya dengan baik. Sehingga ketika video itu ditayang semua orang bisa melihat bahwa gubernur Lukas Enembe membangun selama 10 tahun itu nyata dilapangan.
“Ini menjadi catatan bagi eksekutif terutama bagi Dinas Kominfo Papua, ke depan harus jeli. Jangan beranggapan ini hal kecil, tetapi pengaruhnya sangat besar,” pungkas Yunus Wonda.