Jayapura, Teraspapua.com – Ketua Tim Pemenang Pasangan Calon Gubernur dan wakil Gubernur Papua Benhur Tomi Mano Yermias Bisai (BTM-YB) Mukri Hamadi menggungkapkan, dalam tiga hari terakhir ini pihaknya menerima laporan dari sejumlah RT/RW dari beberapa Distrik di Kota dan Kabupaten Jayapura.
Laporan tersebut berkaitan dengan adanya oknum yang mengaku anggota polisi menguhubungi RT/RW tersebut. Oknum tersebut menyanyakan situasi kamtibmas mejelang pilkada, kemudian menyanyakan komitment para RT/RW di Pilkada 2024, termasuk berkaitan dengan kekuatan masa untuk kemenangan pemilihan gubernur Provinsi Papua.
Tim pemenang BTM-YB meminta agar para RT dan RW ini tidak merespon oknum tersebut secara serius. Pasalnya apa yang ditanyakaj itu bukan ranahnya anggota polisi.
“Ada sekitar 20 RT/RW yang lapor ke kami, bahwa mereka selama tiga hari ini di telpon orang yang mengaku polisi, anehnya bukan hanya tanya situasi kamtibmas tapi tanya siapa yang pilih para RT ini, dan Calon siapa yang kuat di masing masing RT tersebut,” jelasnya saat jumpa pers dengan awak media di kediaman BTM, Selasa (19/11) malam.
“Dan kami pastikan yang telpon ini bukan anggota polisi, karena kita tau bahwa anggota Polisi jelas bersikap netral,” tegasnya
Terlepas daripada itu, pihaknya mengharapkan RT/RW yang menerima telephon dari oknum yang tidak bertanggungjawab tersebut untuk segera melapor ke Bawaslu maupun pihak terkait, guna dilakukan penyelidikan. Sebab hal itu jelas bentuk kejahatan pemilu, serta akan merusak citra polri di mata masyarakat.
“Kami harap adanya sikap tegas Bawaslu, dan aparat kepolisian mengusut situasi ini, karena ini akan merusak citra demokrasi lebih khusus citra polri karena oknum yang menelpon ini mengaku sebagai anggota polisi,” imbuhnya.
Penting Bawaslu dan aparat kepolisian menyikapi situasi tersebut, sebab apa yang dilakukan oknum-oknum ini sangat berdampak pada elektoral RT dan RW serta jajaran di pemerintahan tingkat dasar, sebagaimana mereka merupakan garda terdepan didalam didalam pemerintahan
“Situasi ini akan rusak demokrasi kita, oleh sebab itu Bawaslu maupun aparat kepolisian segera lakukan langkah langkah tegas,” tandas Mukri.
Iapun menghimbau kepada Bawaslu segera membuka layanan pengaduan kepada masyatakat, sebab aksi tersebut yang diduga teror sudah mulai merajalela diberbagai laman media sosial.
“Jangan sampai gara-gara ulah oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab ini, akhirnya masyarakat minder untuk ikut pilkada,” tandasnya.
Kami harap untuk segera dilakukan pencegahan sehingga pemilukada di Provinsi Papua berjalan lancar,” tambahnya.
Mukri juga menghimbau kepada masyarakat agar tetap gunakan hak pilih sesuai hati nurani. Serta datang di TPS pada tanggal 27 november 2024 dengan menggunakan hak pilih tanpa adanya intervensi pihak manapun.
“Kita harap semua masyarakst tidak terpengaruh dengan isu Hoax seperti ini, pililah pasangan Calon Gubernur sesuai hati nurani kita masing masing,” pungkasnya (*)