Jayapura.Teraspapua.com – Mudik sering dilakukan oleh semua orang ketika menjelang hari-hari besar keagamaan, baik Hari Raya Idul Fitri maupun Hari Raya Natal. Namun terkadang para calon penumpang sering mendapatkan kesulitan dalam pelayanan penerbangan di bandara.
Menyoroti hal itu, Anggota DPR Papua, H. Abu Asso minta ,pemerintah dalam hal ini Dinas Penerbangan Provinsi Papua mengkaji ulang rute-rute penerbangan yang ada di Papua.
Khususnya di Bandara Sentani Jayapura, karena dari tahun ke tahun kapasitas bandara sudah tidak memadai sehingga perlu ditingkatkan lagi.
Terutama di derah Pegunungan Tengah,bahwa masyarakat karena kapasitas penerbangan tidak ada, sementara jumlah penumpang makin banyak, maka kami sarankan perlu penambahan pesawat di daerah pegunungan tersebut.
Kalau bisa jauh-jauh hari, satu bulan atau tiga bulan sebelum masuk Natal, perlu pemerintah mengadakan kontrak kepada pihak penerbangan sehingga dengan adanya pesawat ini masyarakat juga tidak kesulitan untuk mendapatkan seat dalam pesawat,” ungkap Abu Asso di Jayapura, Selasa (17/12/19).
Apalagi kata Asso, masyarakat yang ekonominya lemah mereka sangat sulit untuk menjangkau itu, lantaran jadwal penerbangan juga tidak tepat sehingga terkadang masyarakat terlantar di bandara.
“Seharusnya mereka juga diperlalukan dengan baik karena mereka mau merayakan ibadah Natal bersama keluarga yang mereka tunggu-tunggu satu tahun sekali,”ucapnya.
Untuk itu Politisi Partai NasDem ini mengaku kesal dan kecewa dengan pelayanan tersebut. Sehingga ia meminta agar pemerintah memikirkan ini kedepan,
Khususnya di daerah pegunungan yang begitu sulit bagi masyarakat untuk menjangkau masalah transportasi penerbangan, sebab tidak dapat menikmati penerbangan dengan baik seperti yang lainnya.
“Contohnya dari Wamena ke Jayapura, padahal di Wamena ini merupakan tempat persinggahan terminal utama yang akan menghubungkan ke kabupaten-kabupaten pemekaran lainnya.
Selain itu masyarakat kita yang ada di Papua maupun yang ada di luar Papua terutama adik-adik kita yang telah mengeyam pendidikan di luar Papua juga terkadang mereka datang untuk merayakan moment Natal dengan keluarga mereka yang ada di daerah,”imbuhnya.
Namun kata Asso, yang terpenting adalah bagaimana pemerintah bisa kontrak pesawat boing ,karena semua yang menghubungkan wilayah Pegunungan Tengah membutuhkan kapasitas yang besar.
“Ini perlu, karena kita selama ini bicara mudik di itu Jakarta atau di Pulau Jawa, dimana-mana ramai tapi di Papua ini tidak pernah bicara mudik.
Oleh karenanya Natal ini perlu kita sambut dengan baik, masyarakat yang dari Wamena ini juga kita sambut dengan baik dan yang mau balik mudik juga itu sambut baik,” ujar Asso
Selain itu dia juga menyoroti harga tiket yang sangat melambung, sebab menurutnya harga tersebut sangat tidak wajar lantaran tiap tahun harga tiket pesawat terus naik.
“Intinya Indonesia ini kita sudah merdeka dan Papua ini adalah bagian dari Indonesia, maka harga tiket untuk Papua jangan terlalu melambung tinggi ,sebab masyarakat bawa tidak mampu untuk menjangkaunya.
Jadi harga tiket harus diturunkan ,sehingga bisa dijangkau oleh masyatakat yang ekonominya lemah karena dengan cara itu kita bisa membantu mereka supaya mereka juga bisa menikmati pelayanan penerbangan ini dengan baik,”ungkapnya.
Apalagi sambungnya, Wamena – Jayapura ini hanya 30 atau 45 menit. Hanya hitungan menit tidak sampai 1 jam, tapi harganya hingga jutaan ribu.
“Harga tiket Wamena-Jayapura juga perlu diturunkan. Jadi maskapai penerbangan yang rutenya ke wilayah Pegunungan tolong melihat ini dan menghargai masyarakat kita yang ada di bawa,” pungkasnya.
(Matu).