Jayapura, Teraspapua.com – Bertempat di ruang rapat Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Jayapura, Goor Waringin Kotaraja. Ikatan Keluarga Kalwedo Jayapura melaksanakan Rapat Kerja (Raker) untuk membahas program tahun 2023.
Raker dipimpin langsung oleh ketua umum Kawedo Jayapura, Rocky Bebena. Peserta tentu dari utusan rukun kampung yaitu, Lemola, Lekpery, Ralmida dan Amare. Kemudian utusan rayon, tokoh pemuda pemudi, utusan tokoh agama, dewan adat, badan pengurus IKK dan utusan Intelektual.
Momen masyarakat Maluku Barat Daya (MBD) di Kota Jayapura ini bertemakan “Bangkitkan Semangat, Wujudkan Eksistensi Ikatan Keluarga Kawedo”
Sementara subtema “Melalui Rumusan Program Kerja, Ikatan Keluarga Kalwedo Berkomitmen Untuk Bersatu Mendukung Gerakan Perubahan Dalam Pembangunan Di Tanah Papua”
Rocky Bebena dalam keterangan Pers mengemukakan, melalui tema Raker ini, tentu kita ingin menggerakkan semua rukun-rukun Kampung dan warga Kalwedo yang ada di rayon.
“Ikatan Keluarga Kalwedo sudah terbentuk sejak tahun 1975. Orang-orang tua pendahulu telah meletakkan dasar ini sejak 48 tahun yang lalu,” terang Rocky.
Memikul tanggung jawab sebagai ketua, Rocky menyebutkan di bulan Oktober mendatang akan ada musyawarah untuk pemilihan ketua yang baru.
“Jadi, Raker ini selain kita membahas program kerja tahun 2023 yang sudah berjalan dari awal tahun yaitu ibadah-ibadah di rayon dan juga rukun-rukun Kampung, maka ada beberapa aksi kegiatan sosial,” kata Rocky.
Dia juga menyebutkan pihaknya akan menyambangi panti asuhan, para janda duda khususnya warga Kalwedo yang ada baik, di kota Jayapura, Kabupaten Jayapura dan Kabupaten Keerom.
“Tentu dengan tujuan bahwa di musyawarah nanti, warga Kalwedo yang ikut berpartisipasi dalam musyawarah adalah mereka yang sudah terdata,” ungkapnya.
Satu hal menurut Rocky yang akan didorong di rapat kerja yaitu, pendataan kembali warga Kalwedo yang baru datang dan belum masuk dalam data pengurus.
Untuk itu dalam perkembangan pembangunan di Papua perlu kita jaga kebersamaan secara emosional dengan orang asli Papua, lebih khusus kita yang ada di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura maupun Keerom.
“Sehingga nanti menuju ke musyawarah, kita sudah punya semangat dan rasa kebersamaan yang kuat untuk melakukan perubahan dengan berbagai kegiatan keluarga Kalwedo,” kata sosok yang juga Sekertaris KONI Kota Jayapura itu.
Rocky mengungkapkan, salah satu program yang akan dibahas dalam Raker yaitu, ibadah rukun dan rayon agar tidak jalan bersamaan dengan iabadah yang dilakukan badan pengurus Kalwedo.
“Kadang-kadang ibadahnya bersaman, mereka bingung mau pergi ke rayon, rukun atau badan pengurus. Nah, di situ kita akan bahas,” imbuhnya.
Teknisnya akan dibahas dalam Raker, misalkan minggu pertama ibadah badan pengurus, minggu kedua rayon dan minggu ketiga ibadah berlangsung di rukun-rukun, termasuk pemuda.
Pasalnya kata Rocky pemuda menjadi menjadi tulang punggung Kalwedo untuk perubahan dan juga estapet dari rukun, karena Ikatan Keluarga ini tidak bisa berjalan kalau pemuda tidak berjalan,” tutup Rocky.
Sementara Toby Makarmamu selaku tokoh adat mengemukakan, Raker ini memiliki nilai-nilai positif yang sudah seharusnya kami semua memberikan dukungan yang baik, sehingga semuanya dapat berjalan sesuai dengan harapan kita.
“Raker ini juga merupakan saatnya kita mulai melakukan penilaian, evaluasi terhadap berjalannya organisasi selama ini, karena dari beberapa kepemimpinan yang lalu, kami hanya mengetahui pergantian pimpinan tanpa melakukan evaluasi,” akui tokoh adat Kalwedo ini.
Melalui Raker ini, kita gunakan waktu sebaik mungkin untuk melakukan evaluasi terhadap berbagai hal yang sudah diprogramkan.
“Yang kami inginkan, diprogramkan dan kami bisa jalankan dan apa yang belum terlaksana harus kita dorong, dan tetap memberikan manfaat bagi masyarakat Kalwedo,” ujar Toby Makarmamu.
Terutama kata Toby Makarmamu, melakukan perubahan-perubahan sesuai dengan perkembangan zaman saat ini.
Nah, bagaimana kontribusi dari IKataan Keluarga Kalwedo, mengisi waktu ini sebaik mungkin, sehingga ada nilai-nilai positif dari keberadaan eksistensi dari Kalwedo kepada pemerintah daerah.
“Inilah saatnya kami mulai melakukan evaluasi dalam rangka melakukan perubahan-perubahan, sehingga yang tadinya semangat ini belum terlalu berakar ke dalam diri masyarakat Kalwedo, maka diharapkan dengan Raker ini adanya interaksi,” paparnya.
JIka ada kekurangan-keterangan maka lakukan perbaikan sesuai yang kita harapkan,” tambahnya.
Para intinya, bagaimana membangun kembali semangat warga Kalwedo yang ada di tanah Papua, khusus dari ikatan-ikatan Kampung,” tutup tokoh adat Kalwedo itu..
(har/rck)