Temui Mahasiswa Unggul Papua, Pansus Beasiswa DPRP Temui Sejumlah Masalah

Jayapura,Teraspapua.com – Panitia Khusus (Pansus) Beasiswa DPRP, lakukan pertemuan dengan forum orang tua dan juga Mahasiswa unggul Papua, yang bersekolah diluar negeri maupun dalam negeri.

Dalam pertemuan tersebut, Pansus Beasiswa DPR Papua temui sejumlah masalah yang dihadapi oleh anak-anak mahasiswa yang mengenyam pendidikan baik didalam maupun luar negeri, Senin (9/10/2023).

Ketua Pansus Beasiswa DPR Papua, Fauzun Nihayah menjelaskan, hari ini kita bisa ketemu anak-anak Mahasiswa baik yang studi diluar maupun dalam negeri meskipun lewat virtual.

Dalam pertemuan tadi banyak masalah yang kita dapatkan, dimana Pansus menemukan identifikasi masalah terkait dengan keterlambatan pengiriman biaya studi, kemudian living kost, bahkan tadi ada salah satu yang menyampaikan pemotongan dari pihak ketiga.

“Ini yang akan kami telusuri lebih lanjut, karena ini juga satu persoalan yang menurut kami salah, ketika pihak ketiga memotong dari yang seharusnya hak-hak mahasiswa itu sendiri,” tegas Fauzun.

Kemudian terkait dengan data, lanjut kata Fauzun tadi dari forum orang tua mahasiswa sudah menyampaikan data yang cukup luar biasa secara software.

“Kami juga sudah mendapatkan data itu, nanti tinggal kita baca dan kita olah seperti apa. Soal data ini memang sangat kami butuhkan untuk membuka semua masalah terkait dengan carut-marutnya pengelolaan beasiswa ini,” tandasnya.

Sementara itu Ketua Forum Orang tua Mahasiswa unggul Papua, Jhon Reba menegaskan BPSDM tidak profesional dan tidak mampu mengelola beasiswa unggul Papua.

“Kenapa demikian, yang pertama adalah data yang amburadul. Dimana BPSDM kelola beasiswa ini bukan baru satu atau dua tahun, ini sudah lama tentunya sistem itu terbangun dengan baik,” terang Jhon kepada awak media.

Kemudian, lanjut kata Jhon, pelayanan yang sangat tidak baik. BPSDM adalah kantor pemerintah, ketika kami kekantor tidak ada tempat pelayanan kepada kami, sehingga kami harus mondar mandir dan menganggu aktifitas di kantor tersebut.

“Hal lain, pihak BPSDM tidak ada komunikasi yang baik dengan mahasiswa maupun dengan kami orang tua. Contohnya ketika ada persoalan anak-anak mengirimkan mereka punya Hasil studi atau persoalan tagihan dan lain-lain ke BPSDM melalui email itu tidak dibalas-balas. Dan itu terjadi berbulan-bulan bukan hitungan hari,” Jhon.

Ini yang kami lihat, artinya kalau dia profesional dia mampu untuk melakukan maka dia menyiapkan staf untuk bisa menerima dan kemudian membalas email, sehingga komunikasi itu berjalan dengan baik ini ini beberapa hal yang kami gunakan untuk menilai bahwa profesional dan sudah tidak mampu untuk mengelola beasiswa ini.

“Oleh sebab itu, menjadi perhatian bagi Pj Gubernur dan pihak DPR Papua untuk evaluasi kembali apakah BPSDM bisa melanjutkan pengelolaan beasiswa ini, atau ke pihak lain yang bisa mengelolanya,” pungkasnya.