Jayapura,Teraspapua,com – Pasca pemberlakuan karantina wilayah di kompleks Hamadi rawa satu,dua ,Ponton dan SMA 4.Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 kota Jayapura,Ir.H.Rustan Saru,MM yang juga Wakil Walikota Jayapura memantau langsung suasana aktifitas Warga.Kamis (14/5/2020).
Selain itu juga Rustan Saru,memastikan data dan pendistribusian Bama kepada warga di Hamadi serta memantau proses pengambilan swab terhadap ratusan warga di Puskesmas Hamadi.
Rustan Saru mengharapkan kepada warga yang berada di wilayah karantina agar tidak boleh keluar dan tetap ikuti anjuran Pemerintah .
“ Yang boleh kita ijinkan keluar masuk adalah petugas keamanan seperti TNI, Polri, petugas, kesehatan dan petugas kebersihan “tegasnya.
Bahkan ,untuk urusan kantor juga tidak boleh melewati batas yang sudah di palang itu kecuali ada izin dari gugus tugas.
Misalnya, ada perusahaan yang membutuhkan karyawan di kantornya karena ada yang wajib dikerjakan, maka harus menyurati Gugus Tugas Kota Jayapura.Ini demi keselamatan kita semua.
Rustan saru juga menyoroti warga di Hamadi yang tidak mau mengikuti anjuran Pemerintah.Karena banyak yang masih duduk berkumpul berdekatan.
Sehingga akibat bertemu dan berdekatan maka hasilnya saat ini banyak yang tertular virus.
Lanjut dijelaskan ,untuk pendistribusian Bama,Gugus Tugas melibatkan RT/RW dan dibantu oleh Babinsa ,Bhabinkamtibmas , Satpol PP.
“Bama sementara kita distribusikan kepada warga.Kita minta RT/RW dan dibantu Babinsa ,Bhabinkamtibmas , Satpol PP untuk mendrop langsung ke rumah warga.Jadi tidak ada kumpul-kumpul untuk dibagi“ungkap Rustan Saru.
Menurut Rustan Saru,yang menjadi persoalan dalam penyaluran ini ketika Bama dibagi dan data diterima ternyata ada penambahan warga.
“Kemarin data awal yang masuk sekitar 2.2323 paket untuk 6 titik.Hari ini dari data yang diterimah bertambah lagi 708 karena ada RT yang ditutup akses dan belum kita hitung “ujarnya.
Seperti disebut Rustan,RT di belakang Pasar Hamadi dan Kantor Kelurahan yang baru dihitung hari ini.Disamping itu ada sebagian warga yang ketika dicatat kemarin belum terhitung , seperti di RW 5.
“ Sehingga dari total yang kita catat hari ini maka sembako yang kita butuhkan untuk warga di Kelurahan Hamadi sebanyak 2.384 paket”rincinya.
Dan saat ini yang sudah terima sebanyak 1.0706 warga dan masih kekurangan 708 paket.
Untuk itu diharapkan Pemerintah Provinsi bisa membantu gugus tugas agar besok bisa kita distribusikan kepada warga.
Diungkapkan juga, untuk Bama yang di distribusi ke wilayah karantina di SMA 4 dari data yang masuk di gugus 303 namun jika sembako dibagi masih kurang 321.Waktu didata warga dan Bama yang tersediah cukup.Tapi ketika dibagi masih kurang juga.
“ RT, RW dalam melakukan pendataan sungguh sangat tidak tepat, karena saat data diterimah sudah clear dan ketiga pembagian masih ada satu dua warga yang datang ngotot” jelasnya.
Dengan bantuan Bama ini lanjut Rustan Saru agar RT / RW harus mengarahkan warga untuk mengikuti rapid test.jangan sudah teirimah tapi tidak mau di rapid test.
“ Jadi RT /RW harus mengontrol warganya jika belum ikut rapid test, jangan diberikan Bama”pintanya.
Sementara itu juga ,Rustan Saru minta warga ,jika sudah rapid test dan jika dinyatakan positif, maka wajib dikarantina di hotel yang telah disediakan pemerintah kota yaitu Hotel Sahid entrop.
Dirincikan Rustan Saru ,dari hari pertama dilakukan rapid test, sebanyak 302 warga dan terdapat 73 orang yang reaktif.
Kemudian hari kedua dilakukan kepada 607,ada 167 orang reaktif. Artinya selama dua hari kita rapid test terhadap 909 orang terdapat 240 yang reaktif 26% dan ini sungguh sangat mengkhawatirkan.
“ Kalau bisa kita rapid tes warga ini dengan tuntas maka sama dengan menolong ribuan nyawa manusia. Dari virus mematikan itu” tuturnya.
Lebih jauh dikatakan untuk keseluruhan warga Hamadi yang hendak di rapid test sebanyak 7.500 orang.
(Let).