Jayapura,Teraspapua.com – Wali Kota Jayapura,Dr.Benhur Tomi Mano,MM menegaskan Masyarakat yang tidak mendapatkan bantuan dana Rp200 dan Rp600 ribu maka Pemkot melalui Dinas Sosial berkewajiban memberikan bantuan Sembako.
Kendati demikian Wali Kota minta warga harus jujur,agar tidak boleh dobol bantuan agar semua masyarakat bisa mendapatkan bantuan sembako dari pemkot.
Pernyataan ini disampaikan Wali Kota saat memberikan bantuan kartu keluarga sejahtera program sembako Covid- 19 BNI cabang Jayapura kepada masyarakat yang kurang mampu,Selasa (2/6/2020)di Makodim 1701 /Jayapura.
Saat penyerahan Wali Kota Benhur Tomi Mano,didampingi Wakil Ketua DPRD Kota Jayapura,Joni Y.Betaubun,SH,MH,Kapolres Jayapura kota.AKBP Gustaf Urbinas, Dandim 1701 Jayapura Kolonel Inf Jeri Simatupang,Sekda Dr.Frans Pekey,M.Si,Kadis Sosial Irawadi dan pimpinan BNI Cabang Jayapura Oldi Sambuaga.
Wali Kota Benhur Tomi Mano mengatakan,Pemerintah pusat melalui program bapak Jokowi diteruskan kepada pemerintah Kabupaten Kota se-indonesia ,salah satunya program bantuan langsung kepada masyarakat.
Dijelaskan , yang menerima bantuan langsung tunai (BLT) sudah ada sejak tahun 2011 sejak dirinya menjabat sebagai Wali Kota periode pertama.
Itu telah dilakukan pendataannya terhadap warga yang kurang mampu oleh tim dari Dinas Sosial yang turun ke Kelurahan dan RT/RW .
Selain itu ada bantuan sosial tunai tentu berdasarkan hasil pendataan dari Dinas Sosial Distrik, Kelurahan, Kampung bahakan RT dan RW
” datanya sudah ada pada dinas sosial dan mereka diberikan kartu merah putih “ungkapnya.
Untuk warga yang tidak mendapatkan kartu merah putih, dia tidak bisa mendapatkan bantuan kecuali Sembako.Banyak keluarga saya yang berteriak karena belum mendapatkan kartu merah putih.
Menurutnya,warga yang sudah meninggal dan anak di bawah umur turut mendapatkan kartu merah putih.Maka itu Wali Kota minta Sekda dan Kadis Sosial harus verifikasi data secara faktual,tentu dibutuhkan peran dari Camat,Lurah kepala kampung dan RT RW.
Wali Kota juga membeberkan satu rombongan mama-mama dari Kelurahan ardipura dan Kelurahan Yobe datang dengan membawa kartu warna coklat dan itu model lama yang tidak digunakan karena sudah diganti dengan kartu merah putih.
“ Saya menjelaskan secara baik kepada mereka tentang kartu itu dan mereka menerima secara baik dan pulang dengan sukacita. Karena hanya sembako yang bisa diberikan pemerintah” ungkapnya.
Hal ini perlu dipahami seluruh masyarakat kota secara baik jika tidak mendapat bantuan melalui kartu merah putih tapi bisa menerima bantuan sembako dari pemerintah kota.
Dijelaskan,untuk bantuan sembako tahab pertama telah digulirkan sebanyak ,6.747 dan kali ini masuk lagi tambahan lewat bank BNI sebanyak 4.448.
Untuk itu masyarakat yang tidak mendapatkan bantuan Rp200.000 dan Rp600 ribu pemerintah berkewajiban untuk memberikan bantuan sembako.
Bahkan dikatakan Benhur Tomi Mano dirinya sangat setuju dengan Kapolresta Jayapura kota karena bantuan sembako yang diberikan saat ini banyak tidak tepat sasaran.
Seperti contoh salah satu warga di Kotaraja mendapatkan bantuan sembako dari empat sumber.
Sementara itu sangat disayangkan karena tetangga sebelah rumahnya tidak mendapat satu pun bantuan sembako.
Walikota pada kesempatan tersebut meminta kepada para penerima manfaat untuk mensyukuri bantuan yang didapat hari ini .
Dia berharap makanan yang akan diberikan ini adalah yang sehat dan bersih supaya warga saya yang akan mengkonsumsi makanan ini tentu daya tahan tubuh mereka menjadi kuat dan terhindar dari Covid 19.
Sekda dan Kadis Sosial juga di minta verifikasi data jika yang sudah meninggal diganti dan anak di bawah umur diganti setiap Kelurahan.
Untuk itu jika peran ini dimainkan oleh para Camat Lurah dan RT/RW maka tentu tidak ada masalah di kota ini terhadap setiap bantuan.
Dari ujung timur Indonesia ini Wali kota Jayapura atas nama Rakyat mengaturkan terima kasih dan apresiasi kepada Presiden Joko Widodo karena melalui program Kementerian Sosial telah dikucurkan kepada warga kota Jayapura.
Ditempat yang sama pimpinan BNI Cabang Jayapura Oldi Sambuaga ,dalam sambutan juga menyampaikan terima kasih atas kepercayaan dari pemerintah sebagai bank yang melaksanakan program pemerintah untuk kami eksekusi lewat sarana kami.
“ Kami berusaha untuk selalu memberikan yang terbaik,memang dalam prosesnya tidak mudah karena ada beberapa penyerapan mengalami kendala terkait administrasi,karena KPM ada yang belum mengeksekusi”ujarnya.
Tetapi dia berharap semua kendala bisa teratasi sehinga penyaluran bisa 100 %,karena perogram pemerintah ini harus kita sukseskan.
Sementara itu Kepala Dinas Sosial Irawadi,SH.dalam laporan mengatakan program sembako adalah transformasi dari program BPNT yang sebelumnya disebut Rastra, hari ini berubah menjadi program sembako.
Pada awal tahun 2019 nilainya Rp110 ribu, akhir tahun 2019 naik Rp150 ribu per KPM dan pada awal tahun 2020 naik lagi menjadi Rp200 ribu per KPM.
Jumlah sembako untuk KPM Kota Jayapura Tahun 2020 kuotanya 6.741 KPM dan pada April diperluas atau ditambah kotanya 4.448 namun realisasinya hari ini ada 3.812 KPM yang sudah masuk data Bayarnya di BNI Jayapura.
Total program penerimah program di Kota Jayapura sebanyak 10.359 KPM.
Lanjut dilaporkan Irawadi, jenis Sembako yang diterimah dan hari ini dibagikan Kartu KKS atau kartu merah putih bagi mama-mama yang mendapatkan perluasan sebanyak 3.812.
Kemudian sekaligus hari ini juga akan menerima sembakonya dengan sistem menggesek kartu di edisi yang sudah disiapkan oleh BNI ,bahkan sembakonya sudah siap.
Nilai Kartu KKS ini Rp200 ribu yang ditukar dengan karbohidrat berupa beras .
Untuk protein ,ada telur,daging ada ikan dan kacang-kacangan.Sedangkan vitamin berupa buah-buahan “rincinya.
Walikota pada kesempatan tersebut menyalakan kartu KKS secara simbolis kepada perwakilan masyarakat.
(Ricko).