Jayapura, Teraspapua.com – Gabungan Organiasi Wanita (GOW) Kota Jayapura melakukan rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati hari R.A Kartini ke – 142.
Setelah dicanangkan oleh Wali Kota, Benhur Tomi Mano pada Selasa ( 13/4/2021) yang diawali dengan pelaksanan vaksinasi kepada 100 orang anggota GOW di pelataran kantor Wali Kota, kini rangkaian selanjutnya yaitu sosialiasi Stunting di wilayah perbatasan RI-PNG.
Sosialisasi ini sasaran bagi ibu – ibu di Skow tiga Kampung, berlangsung di Balai Penyuluhan KB Temao belakang kantor Distrik Muara Tami, Jumat (16/4/2021).
Panitia menghadirkan dua narasumber yaitu ketua Tim Penggerak (TP) PKK kota Jayapura, Kristhina Luluporo Mano yang juga penasehat GOW yang membawahkan materi “Pemanfaatan pekarangan untuk peningkatan kesehatan”.
Kemudian Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, dr. Ni Nyoman Sri Antari yang membawahkan materi tentang ” Stunting”.
Pantauan media ini, ibu –ibu dari wilayah perbatasan seperti Skouw Mabo, Skouw Sae, Skow Yambe begitu antusias menyimak setiap materi yang disampaikan kedua narasumber.
Kristhina Luluporo Mano dalam keterangan Pers mengakui di Skow tiga Kampung ini ada beberapa yang teridentifikasi mengalami Stunting.
“Kami terus melakukan sosialisasi untuk mama – mama yang ada di Skow tiga Kampung, kami PKK membawahkan materi memanfaatkan pekarangan rumah untuk mendatangkan gizi bagi keluarga,” kata Kristhina.
Kita berharap, bahwa halaman rumah atau pekarangan yang bisa dimanfaatkan oleh ibu-ibu dengan membuat kebun atau memelihara ikan, ayam yang hasilnya nanti bisa dikosumsi untuk kebutuhan gizi keluarga.
Sehingga dorong Kristhina, ke depan kita bisa meminimalisir Stunting, dengan pemenuhan gizi keluarga. Terutama ibu hamil dan akan dikawal selama kehamilannya sampai dengan 1000 hari pertama kehidupan.
“Ini sangat penting untuk dikawal, selain tugas ibu-ibu itu sendiri, tapi juga kader Posyandu dan juga kader TP PKK yang ada di Kampung – Kampung di Distrik Muara Tami.
Dia juga mengatakan, harapan Wali Kota Benhur Tomi Mano untuk anak –anak dan ibu hamil, serta ibu – ibu melahirkan terus diberikan asupan gizi . Hal demikian juga senada dengan PKK dan kader Posyandu yang menjadi ujung tombak pelaksanaan kegiatan itu.
“Kita berharap, mereka menjadi corong untuk menyampaikan bahwa, selain mereka bisa membeli atau mendapatkan sayur dan ikan di pasar, tapi juga bisa memanfaatkan pekarangan untuk menanam,” ucapnya.
Khusus untuk Skow tiga Kampung, Kristhina yakin tidak ada yang kurang, halaman dan yang lain sangat mencukupi, karena mereka bisa bertani, berkebun, bahkan ikan juga ada.
“Kita berharap, ibu – ibu di Skow tiga Kampung benar-benar sehat, dan tentunya akan menghasilkan generasi muda kota Jayapura ke depan yang lebih baik lagi,” tukasnya.
Sementara itu dr. Ni Nyoman Sri Antari berharap ibu-ibu ini benar-benar paham, karena yang mengasuh anak adalah ibu –ibu.
“Jadi, pemahaman tentang Stunting memang kita berharap, Kota Jayapura pencapaian nasional itu 14%. Harapan ditahun 2024 bisa lebih rendah,” terang Sri Antari.
Kalau benar-benar lanjut Sri Antari, pengetahuan masyarakat kemudian kita terapkan, saya yakin bisa di kota Jayapura.
Menurutnya, untuk prosentase angka Stunting di Muara Tami tidak bisa dipastikan, justru kemarin tidak terlalu. Tahun ini ada hampir di setiap Kampung.
“Tapi tidak seperti Jayapura Utara yang angka Stunting naik,” ungkapnya.
Kendati begitu, Sri Antari berpesan untuk mencegah itu perlu makanan bergizi. Stunting itu kan, perlu asupan gizi seimbang dan kemudian tetap sehat, jadi jaga kesehatan, PHBS dan asupan gizi seimbang penting,” pungkasnya.
(arc)