Penguatan Koordinasi dan Konsilidasi Organisasi IAI Papua Gelar Rakerda

Jayapura,Teraspapua.com – Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Papua, gelar Rapat kerja daerah (Rakerda), dengan mengusung tema, “Penguatan organisasi melalui koordinasi dan konsilidasi menuju IAI yang solid di era undang-undang kesehatan 2023,”.

Kegiatan tersebut berlangsung di Hotel Mercure, dan dibuka secara lansung oleh Plt Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dr Arry Pongtiku, Sabtu (26/10/2024).

“Rapat kerja ini merupakan penguatan organisasi apoteker,” ujaran Plt Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dr Arry Pongtiku, saat membuka Rakerda IAI Papua.

Dijelaskan Arry, saat ini pemerintah mengharapkan pentingnya obat, alat kesehatan dan juga pendistribusiannya, penggunaanya di seluruh Indonesia. Logistik kefarmasian menjadi penting dan dipantau.

“Sekarang kita sudah mengunakan aplikasi digital, sehingga distribusi obat atau vaksin sampai di puskesmas dapat dipantau sistem aplikasi tadi. Dengan digitalisasi itu mengenai stok atau ketidaktersediaan obat bisa dijamin ketersediaannya. Kemudian maslah obat yang tidak bisa di pakai atau kelebihan bisa terpantau dengan baik. Khusus kita di Papua sudah mendorong hal itu, sejak tahun 2023,” terang Arry kepada awak media.

Kita di Papua, lanjut kata Arry, masih minim tenaga apoteker dan juga farmasi, kedepan kita harap tenaga apoteker lebih banyak di Papua.

Sementara itu, Kepala Balai Besar POM Jayapura Hermanto mengakui dengan adanya UU baru tahun 2023 tentang kesehatan, maka Rakerda yang dilakukan IAI Papua ini adalah hal yang sangat baik.

“Karena UU nomor 17 tahun 2023 itu, berbeda dengan UU yang lain. Dengan UU 2023 ini ada kemudahan dalam ijin praktek untuk semua organisasi profesi. Kemudian pemerintah mendukung pengembangan obat produksi dalam negeri termaksud bahan baku. Ini artinya ada peran bagus IAI disana,” ujarnya.

Kemudian, lanjut kata Harmanto, peranan untuk membangun sistem kesehatan yang terintegrasi holistik. Sehingga ini perlu sinergi dari semua tenaga kesehatan termasuk organisasi profesi.

“Oleh karena itu, IAI harus berperan aktif mengambil peluang ini dengan baik, untuk meningkatkan perannya baik itu itu di pemerintahan maupun non pemerintahan,” tegas Harmanto.

Menurutnya, peran ini tidak terlaksana dengan baik sesuai amanat UU yang baru, kalau tidak melakukan peningkatan kompetensi di anggota. Oleh karena itu peningkatan kompetensi anggota harus di tingkatkan sehingga mendapat peluang.

“Karena itu dirinya berharap kegiatan ini jangan sampai disini saja, tetapi harus berkelanjutan. Sehingga kedepan IAI lebih baik dan ada inovasi – inovasinya dan memberikan kontribusi yang lebih baik lagi kepada masyarakat di tanah Papua,” tandasnya.

Ketua pengurus daerah IAI Papua apoteker (Apt) Edward Sihotang berharap, dalam Rakerda ini menghasilkan beberapa output kinerja dan evaluasi. Kemudian kita akan menyiapkan beberapa rencana kerja tahun 2025,

“Berikutnya adalah tadi kita saling memperkuat untuk soft skill dan hard skillnya. Soft skill dalam tata kelola organisasi cara kita membangun diskusi membangun komunikasi, mengambil keputusan dengan perbedaan yang ada kita bisa sama-sama mengasah itu,” jelasnya.

Tetapi juga, lanjut kata Edward yang bagian lain adalah kami berharap nanti IAI bisa mensuplai apoteker yang berkualitas, dengan tata kelola kompetensi yang baik.

“Nah kami sudah dapat proses dengan badan diklat yang ada di IAI pusat, mudah-mudahan ini bisa kami gunakan baik. Supaya kami di dalam pelaksanaan tugas di bawah arahan Dinas kesehatan Provinsi dan BPOM, seluruh apoteker ini kompetensinya baik, kemudian kompetensinya bisa sesuai dan bisa bermanfaat buat masyarakat,” pungkasnya.