Hisfardis Papua Gelar Workshop Pengelolaan Produk Rantai Dingin Pada Sarana Distribusi

Oplus_0

Jayapura,Teraspapua.com – Himpunan Seminat Farmasi Distribusi (Hisfardis) Papua gelar Workshop dengan tema “Pengelolaan Produk Rantai Dingin Pada Sarana Distribusi”.

Kegiatan tersebut berlangsung di lantai tiga Hotel Aston Jayapura, dan di buka secara resmi oleh Ketua Kepala Bidang Organisasi dan Keanggotaan PD IAI Papua, Eko Dwikaryo, Sabtu (8/6/2024).

banner 325x300banner 325x300

Ketua Hisfardis Papua, Apoteker Novianti Yonatan mengatakan, Hisfardis adalah organisasi farmasi di bawa PD IAI. Tugas kami yaitu apoteker penanggung jawab di sarana distribusi obat dan alat kesehatan.

“Kami ada sekitar 50 anggota apoteker, dan sekitar 45 sarana yang tersebar di beberapa wilayah Papua,” terang Novianti, kepada awak media disela-sela acara Workshop.

Lebih lanjut kata Novianti, tujuan kami melaksanakan workshop CCP ini adalah untuk meningkatkan kemampuan sejawat apoteker distribusi, dan meningkatkan pengetahuan terkait pengelolaan produk CCP di sarana distribusi. Karena produk ini penanganannya sangat khusus, terutama terkait dengan suhu penyimpanan.

Menurutnya suhu penyimpanan sangat  mempengaruhi mutu dari produk, salah satunya adalah vaksin.

Novi pun menuturkan kegiatan serupa tahun lalu kami mengadakan pelatihan CDOB cara distribusi obat yang baik, karena salah satu persyaratan operasional PBF. Karena salah satu syarat untuk memiliki mengajukan sertifikatnya apoteker harus mengikutinya pelatihan CDOB.

Nah tahun ini kami mempunyai program kerja, terkait CCP atau cold chain product dengan menghadirkan narasumber dari industri biofarma PT biofarma Persero, kemudian Balai Besar POM Jayapura, kemudian dari Dinas kesehatan Provinsi Papua.

“Lewat kegiatan ini, diharapkan dapat meningkatkan skill dari para apoteker Hisfardis Papua,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Organisasi dan Keanggotaan PD IAI Papua, Eko Dwi Karyo mengatakan kegiatan ini layak dan wajib harus dilaksanakan, karena kedepan dapat menunjang untuk pengembangan apoteker apoteker yang ada distribusi.

Dijelaskan Eko, Papua ini kan menjangkau wilayah – wilayah yang tidak mudah dijangkau harus memakai transportasi pesawat,  jadi dengan adanya workshop ini juga memberikan pengetahuan baru dan juga menambah pengetahuan terutama teman-teman yang ada di apoteker distribusi.

“Dirinya berharap kegiatan ini semoga apoteker distribusi terutama yang ada di Papua berkembang dan juga memiliki pengetahuan yang lebih dalam, tentang bagaimana sih distribusi yang baik,  kemudian bagaimana sih obat sampai ke konsumen itu tetap terjaga mutunya,” pungkasnya.