Jayapura, Teraspapua.com – Pelaksana harian (Plh) wali kota Jayapura, Frans Pekey Janji akan melanjutkan amanah yang dipesankan oleh mantan wali kota dan wawali Benhur Tomi Mano dan Rustan Saru untuk senantiasa dan memberikan prioritas untuk PDAM Jayapura.
Frans Pekey mengungkapkan, satu tugas yang harus kita selesaikan yaitu penyediaan lahan untuk pengelolaan air danau sentani.
“Kalau kita mengharapkan sumber mata air sudah tidak bisa mampu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat karena debit air semakin menurun, hutan semakin habis sehingga ada langkah dan solusi lain untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga masyarakat,” kata Frans Pekey saat menghadiri syukuran masa akhir jabatan wali kota dan wakil wali kota Jayapura, Benhur Tomi Mano (BTM) dan Rustan Saru, bersama segenap tukang ledeng PDAM Jayapura, Senin ( 23/5/2022) di hotel batika Entrop, distrik Jayapura Selatan
Mudah-mudaha lanjut Frans Pekey, kalau kita punya anggaran tersedia maka penyertaan modal untuk PDAM akan diberikan melalui APBD Kota Jayapura.
Sehingga kebutuhan air terpenuhi, menambah pelanggan dan pelanggan memiliki komitmen yang kuat untuk membayar tagihan,” imbuhnya.
“Jadi, prinsipnya kita kan terus mendorong dan memberi perhatian serius untuk memenuhi kebutuhan air bersi kepada warga masyarakat di kota Jayapura,” ujarnya.
Karena akui Frans Pekey, 89% pelanggan PDAM ada di wilayah kota Jayapura dan ini menjadi tanggung jawab kita bersama, dari sisi pengelolaannya tentu oleh PDAM. Tapi juga dukungan dari pemerintah kota sebagai pemilik PDAM itu sendiri
Untuk itu, kerja kerja yang telah dilaksanakan oleh segenap tukang ledeng PDAM Jayapura tentu untuk memberi hidup dan kehidupan bagi umat manusia yang bermukim dan berdiam di wilayah kota Jayapura.
Kami memberi apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada direktur utama PDAM para direksi dan segenap tukang ledeng PDAM Jayapura.” Ucap.
“Semua prestasi, kemudian inovasi-inovasi, pembinaan-pembinaan yang telah dilakukan yang tadinya utang yang sangat besar bahkan saya ingat waktu menjabat kepala Bappeda selalu dibicarakan,” terangnya.
Pada masa lalu memang utang melilit PDAM Jayapura sehingga membebani kabupaten dan kota Jayapura,” imbuhnya.
Tetapi Puji Tuhan, bahwa dengan adanya pembenahan-pembenahan oleh manajemen dan diawasi oleh dewan pengawas didukung oleh semua perangkat yang ada maka utang itu secara bertahap bisa terlunasi.
“Bahkan sekarang sudah pada posisi suplus, bahwa ada keuntungan-keuntungan yang digunakan untuk kesejahteraan pengembangan SDM pegawai dan juga memberi kontribusi bagi pendapatan asli daerah (PAD) baik kota maupun kabupaten Jayapura,” lugasnya.
Saya pikir lanjut Frans Pekey, ini sebuah kemajuan yang luar biasa oleh karena trennya adalah menuju kepada positif keuntungan, dan kalau semua sepakat dan satu hati kita yakin dan percaya bahwa PDAM akan terus menjadi badan usaha milik daerah di kota dan kabupaten Jayapura menjadi mandiri kedepannya.
Dengan kemandirian itu bisa menghidupi dirinya dan juga bisa memberi kontribusi kepada pemerintah daerah, kalau tahun ini Rp500 miliar mudah-mudahan tahun depan Rp1 miliar dan seterusnya akan meningkat.
“Jika hal itu bisa tercapai, maka PDAM Jayapura semakin sehat kuat dan mandiri dan prima. Karena itu saya akan melanjutkan amanah yang dipesankan oleh mantan wali kota dan wawali untuk senantiasa dan memberikan prioritas untuk PDAM Jayapura,” jelas Frans Pekey.
(tp-01)