Jayapura,Teraspapua.com – Ratusan massa masih menjaga kediaman gubernur Papua, Lukas Enembe, di Koya Tenggah, Distrik Muaratami, Kota Jayapura.
Nampak ratusan pendukung dari gubernur Papua itu, tidak ingin jika Lukas Enembe, harus dijemput secara paksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Salah satu toko muda Papua, Benyamin Guirik, saat membeeikan keterangan perss di depan ratusan massa, mengecam kalau sampai negara ini memaksakan sejumlah kekuatan bersenjata untuk datang menangkap Lukas Enembe, maka kami rakyat Papua akan meminta perlindungan keluar dari negara ini.
“Tak hanya itu, Benyamin juga, meminta agar PBB memberikan perhatian terhadap kasus ini, karena ini adalah kriminalisasi dan pembunuhan karakter,” tegas Benyamin, Jumat (30/9/2022).
Benyamin mengklaim jika kasus gubernur ini telah terjadi impunitas pada Lukas Enembe. Kasus di KPK itu soal Rp 1 Miliar. Lalu menteri bicara lain. Ini pembunuhan karakter seolah anggap orang Papua itu bodoh dan terbelakang.
“Apalagi pernyataan mantan Panglima TNI sampaikan TNI akan tangkap Lukas Enembe itu kami tidak terima. Kami bukan teroris, jangan mau menutupi kasus HAM lain di Papua, dengan kriminalisasi pemimpin kami,” tandasnya.
Sementara itu, tokoh pemuda Tabi, Frangklin Wahey, menyebut negara seharusnya melindungi dan memberi penghargaan pada Lukas Enembe bukan sebaliknya
“Lukas Enembe Bukan hanya gubernur, tapi kepala suku besar orang Papua dan Indonesia yang hidup di Tanah Papua. Beliau sedang Sakit, mana kemanusiaan negara,” pungkas Frangklin.
Untuk diketahui, hadir pula dalam pernyataan keluarga itu yakni tim pengacara Stefanus Roy Rening, Aloysius Renwarin dan Yustinus Butu. Acara keterangan pers juga dihadiri ratusan massa yang hingga kini masih berjaga di kediaman pribadi Lukas Enembe.
(tp-02)