Joni Betaubun Kunjungan Sekolah YPK di Mopah Lama, Guru Mengeluh Dua Ruang Kelas Memprihatinkan

Peserta didik SD Mopah Lama saat bersalaman dengan Ketua BP YPK di Tanah Papua, Joni Y. Betaubun, SH, MH

Merauke, Teraspapua.com – Ketua Badan Pengurus Yayasan Pendidikan Kristen (BP YPK) di tanah Papua, Joni Y. Betaubun, SH, MH melakukan kunjungan ke TK dan SD YPK di Mopah Lama, Kabupaten Merauke, provinsi Papua Selatan. Selasa (30/4/2024).

Direktur eksekutif, staf BP YPK dan sejumlah pengurus PSW YPK Merauke turut mendampingi kunjungan orang nomor satu di yayasan pendidikan kristen itu.

Kehadiran Joni Y. Betaubun dengan membawa legenda Persipura Jayapura, Boaz Solossa yang juga alumni SD YPK 1 Sorong tentu untuk memotivasi para peserta didik maupun dewan guru.

Ketua BP YPK di Tanah Papua, Joni Y. Betaubun, SH, MH saat berbincang dengan peserta didik TK Mopah Lama

Pantauan Teraspapua.com walaupun cuaca panas namun tidak mematahkan semangat peserta didik TK dan SD yang sudah berada dalam barisan apel di lapangan upacara, karena mereka ingin berjumpa langsung dengan ketua BP YPK di tanah Papua tapi juga Boaz Solossa.

Usai memberikan semangat dan motivasi saat apel, Joni Y. Betaubun berkesempatan pula untuk meninjau, dua ruang kelas belajar (RKB) SD YPK Mopah Lama yang sudah sangat memprihatinkan.

Pasalnya, dua ruang kelas yang bertahun-tahun digunakan sebagai proses belajar mengajar itu, dindingnya menggunakan seng bekas, kursi-kursi yang sudah rusak.

Bahkan lantai hanya dasar kasar, dan sangat tidak layak untuk para peserta didik menerima pelajaran karena tidak nyaman, bahkan satu ruangnya lagi tidak lagi memiliki atap pelindung.

Ketua BPK di tanah Papua, Joni Y. Betaubun hanya bisa menengok, namun tidak bisa berkata banyak karena kondisi rilnya seperti itu. Tapi bisa menyemangati peserta didik dan sama-sama bernyanyi.

Ketua BP YPK di Tanah Papua, Joni Y. Betaubun, SH, MH saat meninjau ruang kelas yang rusak parah

Pihak sekolah pun sangat berharap dengan kehadiran Ketua BP YPK ini, bisa membantu apa yang menjadi pergumulan sekolah selama ini.

Yustinus Dappa, sebagai Wali kelas IIIA kepada Teraspapua.com mengatakan, untuk sementara peserta didik tidak nyaman dalam menerima setiap mata pelajaran.

“Memang kalau musim hujan kita sangat kesulitan untuk belajar, karena jika hujan deras air masuk ke dalam kelas batas lutut anak-anak, karena pembuangan tidak ada,” ungkap Yustinus.

Bahkan kata Yustinus, kondisi atap di satu ruang kelas tidak ada, sementara ruang kelas yang sebelah sudah rusak dan bocor.

Dia pun menambahkan, saat ini siswa yang menempati ruang kelas tersebut ada 29 orang. Seraya mengakui, kondisi belajar jika turun hujan pagi mereka dipulangkan karena tidak bisa belajar.

Kendati kondisi ruangan yang memprihatinkan itu namun salah satu siswa, Rosye yang punya semangat untuk belajar tetap mengakui nyaman untuk belajar.

“Demi pendidikan dan masa depan saya walaupun kondisi ruang kelas seperti ini saya tetap belajar,” ungkap dia.

Ketua BP YPK di Tanah Papua, Joni Y. Betaubun, SH, MH saat memotivasi peserta didik di ruang kelas yang rusak parah dengan bernyanyi

Sementara Plh Kepala Sekolah Yani Tipawael mengharapkan, dengan kunjungan yang dilakukan oleh ketua BPK di tanah Papua tetapi juga pengurus PSW YPK Merauke sudah melihat keadaan yang nyata bahwa kelas darurat tersebut seperti itu.

“Memang selama ini anak-anak tetap belajar di ruang kelas tersebut, namun ketika hujan mereka tidak bisa menggunakan untuk belajar secara maksimal,” terang Yani.

Karena menurut Yani, jika turun hujan maka air masuk ke dalam ruang kelas dan anak-anak terganggu dan bisa dipulangkan.

Kondisi ruang dua ruang kelas tersebut menurut kepsek sudah cukup lama, semenjak dirinya dipercayakan sebagai kepala sekolah, karena jumlah siswa sangat banyak.

Guru dan peserta didik SD YPK Mopah Lama saat foto bersama Boaz Solossa

“Jadi, kami minta kepada Ketua BP YPK di tanah Papua, mohon perhatiannya untuk memperhatikan sekolah kami,” ucapnya.

Yani merincikan, jumlah siswa SD YPK Mopah Lama, ada 413 orang, yang menempati dua ruang kelas yang rusak sekitar 58 siswa, dan kamipun sangat kekurangan ruang kelas.

Foto bersama

Sementara Ketua BP YPK di tanah Papua Joni Y. Betaubun, mengatakan hari ini pengurus berkunjung ke sekolah ini tentu untuk memberikan semangat kepada dewan guru maupun peserta didik agar mereka semangat dalam proses belajar mengajar.

“Kami memberikan apresiasi kepada 413 peserta didik yang punya semangat untuk belajar walaupun dengan kondisi ruang kelas seperti ini,” ucap Betaubun.

Jadi nanti kami akan bicara dengan pemerintah maupun Sinode untuk melihat kondisi sekolah ini,” pungkas JB sapaan akrabnya.

(Har)