Jayapura, Teraspapua.com – Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Jayapura melalui panitia penyelenggara melaksanakan resepsi peringatan hari Raden Ajeng Kartini di gedung Sian Soor Kantor Wali Kota Jayapura, Rabu (3/5/2023).
Resepsi ini ditandai dengan pemotongan tumpeng dan pembacaan sejarah Raden Ajeng Kartini. Tarian kreasi dari sanggar papeda dan paduan suara ibu-ibu Jalasenastri mewarnai momen tersebut.
Ketua panita Ibu Ayudya Victor Mackbon dalam laporan menjelaskan kegiatan yang sedianya diperingati pada tanggal 21 April 2023 baru bisa dilaksanakan pada bulan Mei karena bertepatan dengan cuti dan libur hari lebaran.
“Kegiatan yang sudah dilakukan menjelang peringatan Hari Kartini diawali dengan pencanangan pada tanggal 4 April 2023 dan buka puasa bersama. Tanggal 11 April 2023, melakukan dialog interaktif di RRI Jayapura bersama Ketua TP PKK dan ketua GOW,” ujar Ayudya Victor Mackbon.
Rangkaian selanjutnya kata Ayudya Victor Mackbon pada tanggal 12 April 2023 dilaksanakan public speaking di Swiss Belhotel, ziarah ke Taman Makam Pahlawan Kusuma Waena tanggal 17 April 2023 dan hari ini dilaksanakan resepsi peringatan Hari Kartini ke- 144.
Ketua Bhayangkari Cabang Jayapura Kota ini juga menyebutkan, kegiatan yang telah dilaksanakan tentu menjadikan motivasi bagi kaum perempuan.
Seraya berharap, kami menjadi perempuan cerdas, perempuan berdaya, perempuan maju” dan juga “Perempuan cerdas berpolitik, berdaya guna untuk mewujudkan kemajuan kota Jayapura,” tandasnya.
Sementara itu Ketua GOW Kota Jayapura, Ni Ketut Kabeningsih dalam sambutan mengatakan, peringatan Hari Kartini untuk mendorong semangat perempuan di kota Jayapura agar lebih berdaya cipta, kreatif, mandiri dalam menghadapi tantangan terutama di bidang pendidikan, teknologi, ekonomi dan sosial budaya dalam menghadapi era digital.
“Selain itu mendorong anak-anak laki-laki maupun perempuan di masa kini agar lebih mencintai dan bangga pada budaya dalam negeri, atau kearifan lokal,” kata Kabeningsih.
Lanjut kata Kabeningsih, mendorong perempuan cerdas berpolitik yang bermakna, perempuan dalam pengambilan keputusan menjadi perwakilan menggerakkan keluarga untuk menggunakan hak suaranya, serta cerdas dalam menghadapi tahun politik.
Kemudian, mendorong perempuan kota Jayapura sebagai Kartini-Kartini zaman modern yang mampu berkiprah dan bersaing dalam kesetaraan gender di dunia politik, pendidikan dan yang lainnya.
“Ibu-ibu semua terus berjuang untuk hari depan, berjalan untuk kebahagiaan orang-orang yang tertindas, demi memperjuangkan tekad dan semangat Raden Ajeng Kartini sehingga kebahagiaan terutama dalam keluarga, masyarakat dan bangsa akan terwujud,” papar Kabeningsih.
Terutama ibu-ibu yang tergabung dalam organisasi wanita kota Jayapura, teladani sifat-sifat Raden Ajeng Kartini terutama dalam hal semangat belajar yang tinggi, karena belajar tidak ada habisnya, ilmu itu terus berkembang sesuai dengan tuntutan zaman sehingga melahirkan ibu-ibu yang cerdas dan berdaya,” imbuhnya.
Kabeningsih menambahkan, dalam bergaul tidak membeda-bedakan, menghormati orang tua dan mengesampingkan ego, sembari berharap dalam berorganisasi ibu-ibu bisa saling menghormati.
Melalui semangat Raden Ajeng Kartini kaum perempuan yang ada di Papua khususnya di kota Jayapura diajak untuk terlibat aktif, didukung oleh para kaum laki-laki, terutama tua-tua adat bisa memberikan kesempatan yang sama kepada perempuan Papua setara dengan laki-laki termasuk hak politik,” pungkasnya.
Ditempat yang sama Penjabat (Pj) Wali Kota Jayapura, Dr. Frans Pekey, M, Si dalam sambutan menyebutkan, peringatan hari Raden Ajeng Kartini yang terus kita rayakan setiap tahun tentu memiliki makna dan historis yang penuh dengan perjuangan yang panjang.
“Perjuangan pada masanya oleh Raden Ajeng Kartini sendiri dan kaumnya, dan itu terus-menerus sampai dengan hari ini pada zamannya yang kita kenal sebagai tokoh emansipasi wanita, dengan meletakkan dasar-dasar bagaimana perempuan untuk kesetaraan,” ujar Frans Pekey.
Perempuan juga kata Frans Pekey, mendapatkan kebebasan untuk berekspresi ataupun juga melakukan aktivitas, tetapi juga memiliki otonomi ataupun kebebasan dalam kehidupan.
Sehingga, tidak selalu ada di bawah tekanan, batasan dari kaum pria, mulai dari keluarga atau suami-suaminya ataupun juga di lingkungan masyarakat, dan emansipasi itu sampai dengan hari ini kita juga selalu gaungkan yang dikenal dengan kesetaraan gender.
“Dalam berbagai Kesempatan, dalam berbagai bidang, berbagai organisasi terus menggelorakan semangat kesetaraan sehingga kemudian mampu memberikan perubahan, tatanan kehidupan masyarakat khususnya berhubungan dengan kaum perempuan.,” ujar Pekey.
Peringatan Hari Kartini yang kita rayakan tambah Pekey, menjadi momentum bangkitnya gerakan perempuan untuk terus mendorong perempuan Indonesia, Kota Jayapura menjadi perempuan yang cerdas, berdaya, memiliki kemampuan dan kapasitas.
“Menjadi perempuan yang tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan keluarga, sosial kemasyarakatan bahkan di tengah-tengah perubahan yang terjadi saat ini,” jelas Pekey.
Sehingga kata Pekey, mendorong kesetaraan kedudukannya dengan kaum pria, di tengah-tengah kesetaraan itu tentu juga perempuan tidak boleh menanggalkan rasa kasih sayang, lemah lembut dan pekerja keras.
Frans Pekey menegaskan, dengan peringatan Hari Kartini akan semakin memberikan kekuatan, daya bagi kaum perempuan di kota Jayapura, menjadi perempuan yang cerdas, mampu memiliki daya, kemampuan untuk bisa menghadapi berbagai tantangan,” tutup Sekda Kota Jayapura itu.
(Har)