Perlu Pencegahan Stunting Melalui Pendekatan Pendampingan

Wamena, Teraspapua.com – Stunting merupakan masalah bangsa yang begitu pelik karena bersifat irreversible. Atau tidak dapat diubah, terutama setelah anak mencapai usia dua tahun. Karena itulah kunci utama cara mengatasi stunting pada anak adalah dengan mencegahnya.

Hal itu disampaikan wakil ketua komisi IX DPR RI, Charles Honoris yang diwakili oleh tenaga Ahlinya, ibu Efalina Gultom saat sosialsiasi pencegahan stunting di pelataran Kantor Distrik Kurulu, Wamena,  Rabu, (10/5/ 2023).

Sosialisasi ini merupakan kerjasama dengan BKKBN Provinsi Papua yang merupakan mitra kerja Komisi IX DPR RI, agar penurunan angka stunting senantiasa dapat dicapai sesuai dengan yang ditargetkan dan peserta sosialisasi juga bukan hanya memiliki pemahaman baru terkait stunting.

“Setiap warga kata Efa, penanganan stunting di seluruh Indonesia perlu
dilakukan,” ujar Efalina Gultom.

Efa mengatakan, perlu pencegahan melalui pendekatan pendampingan pada remaja sebelum menikah, ketika sedang hamil, dan saat bayi lahir hingga berusia 2 tahun.

Sementara narasumber dari DPA3KB Provinsi Papua Pegunungan, Ibu Ramlia Salim S.E M.AP saat membawahkan materi menjelaskan bahwa 1000 hari pertama kehidupan merupakan periode kritis sekaligus periode emas.

“Jadi, imulai sejak dalam kandungan sampai anak usia dua tahun. Selama periode tersebut terjadi pertumbuhan pesat, organ-organ tubuh dan otak membutuhkan asupan zat gizi yang cukup dan berkualitas,” jelasnya.”

Bila janin kekurangan gizi dalam kandungan dan berlanjut pada usia selanjutnya maka akan terjadi gangguan pertumbuhan organ -organ tubuh janin, Akibatnya ukuran organ lebih kecil, anak lebih pendek, kecerdasan anak terganggu dan saat dewasa anak berisiko mengalami penyakit kronis seperti penyakit jantung, diabetes melitus, hipertensi dan lain-lain,” papar Ramlia.

Ditempat yang sama kepala perwakilan BKKBN Provinsi Papua, Narius Auparai, M.Si. mengakui terkait pencegahan stunting seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati dengan makanan yang terlalu membahayakan pertumbuhan manusia.
(red)