Pentingya IHT Untuk Meningkatkan Mutu Kepabilitas Pendidikan dan Tenaga Kependidikan SMAN2 Jayapura

Jayapura, Teraspapua.com – Guna meningkatkan mutu kepabiltas pendidikn dan tenaga kependidikan SMA Negeri 2 Jayapura melaksanakan IHT ( In House Training) bagi para guru, di aula setempat, Jumat (11/08/2023).

Penjabat (Pj) Sekertaris Daerah (sedka) Robby Kepas Awi secara resmi membuka IHT yang menghadirkan nara sumber Nasional itu. Turut hadir Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura, Abdul Majid. Seluruh tenaga kependidikan SMAN 2 Jayapura, Tapi juga sejumlah guru dari SMA El-Shaddai yang terlibat dalam kegiatan IHT.

Kepada sejumlah wartawan Robby Awi menyebutkan, IHT ini bertujuan untuk meningkatkan meningkatkan kapasitas guru, karena guru adalah pendidik yang nantinya akan mengajar anak ,murid. Oleh karena itu, setiap saat mendapatkan peningkatan-peningkatan kapasitas.

“SMA Negeri 2 sudah menerapkan kurikulum merdeka belajar, sehingga kepala sekolah terus melakukan inovasi-inovasi dalam rangka meningkatkan kualitas guru,” terang Robby.

Harapan pemerintah kota Jayapura, kegiatan ini dapat dilakukan diseluruh jenjang, baik SMP, SMA dan SMK sederajat yang ada di kota Jayapura. Oleh karena kepala sekolah dan dewan guru diminta terus meningkatkan inovasi.

Pasalnya, SMA Negeri 2 Jayapura merupakan sekolah unggulan, dan setiap tahun menjadi idola masyarakat, tapi juga SMA Negeri 4 dan SMA Negeri 1 Jayapura.

Sebut Robby juga, SMA Negeri 2 Jayapura telah menerapkan sekolah merdeka belajar, otomatis keterlibatkan para siswa dalam mengekspresikan setiap inovasi dan minat mereka, tentu tidak terlepas dari pembentukan karakter.

Pada kesempat itu, Kepala Bapenda Kota Jayapura ini juga membeberkan, Pemkot Jayapura berencana membangun SMA di Distrik Heram, tentu untuk mengcover masyarakat yang ada di wilayah itu.

Sementara kepala SMA Negeri 2 Jayapura, Yan Ayomi menegaskan, pelaksanaan IHT ini sangat penting, karena merupakan sebuah kebutuhan istimewa bagi bapak ibu guru, untuk menyiapkan modul-modul pembelajaran, juga perangkat-perangkat mengajar, dan setiap tahun ajaran baru, wajib sekolah melakukan IHT.

“Tidak mungkin bapak ibu guru mengajar tanpa perangkat, tanpa dasar. Seorang guru wajib punya dasar untuk menyiapkan perangkat-perangkat, sehingga terarah dalam proses pembelajaran di kelas,” jelas Ayomi.

Disebutkan Ayomi, selama 2 tahun SMA Negeri 2 melaksanakan kurikulum merdeka, dan sebagai pimpinan saya, harus memberikan inovasi bagi bapak Ibu guru, supaya ikut pelatihan untuk peningkatan mutut pembelajaran, ketika mereka ada dalam ruang kelas.

Ayomi juga berpesan kepada para guru, selama 2 hari bapak Ibu harus komitmen dan konsentrasi terhadap materi yang disampaikan oleh para nara sumber dari pusat yaitu Bapak Sunaryo dan Ibu Desi.

“Mereka wajib harus mengikuti dengan baik, dan itu sudah menjadi kebijakan kami, bahwa tenaga pendidik dan kependidikan wajib mengikuti IHT, tanpa terkecuali, dan ini momen sangat penting sebagai seorang pendidik,” tegasnya lagi.

Supaya lanjut Ayomi, menunjukkan hasil yang baik, ketika bapak Ibu guru kembali ke ruangan belajar, dan ada sebuah perubahan besar lewat kurikulum merdeka yang akan dilakukan.

Ayomi pun menambahkan, penerimaan peserta didik SMA Negeri 2 Jayapura Tahun pelajaran 2023-2024 sebanyak 509 orang, terutama putera daerah, anak-anak Papua.

“Orang Asli Papua yang datang dari luar maupun yang ada di kota Jayapura, wajib kami terimah, karena sebagai aset utama bagi anak-anak Papua, kami memberikan ruang dan kemempatan bagi mereka,” tandasnya.

Sementara nara sumber pusat, yang juga adalah Kepala SMA Negeri 70 Jakarta Sunaryo menambahkan, IHT ini sebenarnya mengubah mindset, dari kurikulum 2013 ke kurikulum merdeka.

“Jadi ini bukan perubahan, tapi penyempurnaan dari kurikulum 2013,” jelasnya.

Bagian-bagian mana yang disempurnakan, ungkap Sunaryo, salah satu adalah tentang kemerdekaannya itu. Jadi, merdeka pada satuan pendidikanya, gurunya dan merdeka pada muridnya.

Kalau satuan pendidikan dan guru itu diberikan kemerdekaan dalam mengelola sistim pembelajaran di sekolah, kemudian murid juga memiliki kemerdekaan dalam menentukan pilihan mata pelajaran di fase F.

“Kemudian murid juga diberikan kemerdekaan dalam mengekspresikan dirinya,dalam kegiatan projeck penguatan profil pelajar pancasila atau P5,” uajrnya.

P5 ini sebenarnya lebih kuat pada penguatan karakter anak, sedangkan intrakurikulernya, tetap mengacu kepada capaian pembelajaran,” imbuhnya.

Perubahan yang lain sebut dia, kalau di kurikulum merdeka ini, guru diberi kemerdekaan dalam menentukan tujuan pembelajaran.

Masih ditempat yang sama Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Abdul Majid menyebutkan, pendekatan manajemen dengan total quality management adalah upaya ikhtiar teman-teman kepala sekolah, pendekatan meningkatkan produk untuk dijual tahun ajaran baru, sembari menguatkan partisipatif resources SDM di dalam.

“dan hari ini mengundang yang punya best practice banyak best practice besar level Nasional mudah-mudahan terpacu SMAN 2 juga punya daya saing di level nasional,” kata Majid.

“Kebijakan pemerintah kota Jayapura, Pj Wali Kota Jayapura mendukung implementasi kurikulum merdeka yang merupakan salah satu ikhtiar meningkatkan peningkatan sumber daya manusia, tingkat partisipasif yang besar kualitas mutu pembelajaran yang baik dan merata,” harapnya.

(har/Ricko)