Jayapura, Teraspapua.com – Dewan Kehormatan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Jayapura, Rasmus. D Siahaya, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pemerintah Kota
Jayapura atas kepeduliannya terhadap penguatan kegiatan kepalangmerahan di lingkungan pendidikan.
Hal itu disampaikannya dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas Pembina Palang Merah Remaja (PMR) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), yang berlangsung di Hotel Horison Kotaraja, Kota Jayapura, Papua, Kamis (25/9/2025).
RD Siahaya mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi kesepakatan bersama (MoU) antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan PMI yang telah ditandatangani sejak tahun 2012. MoU tersebut memuat komitmen kedua belah pihak dalam mengembangkan pembinaan kepalangmerahan di dunia pendidikan.
“Atas nama PMI Kota Jayapura, kami menyampaikan terima kasih kepada Bapak Wali Kota, Wakil Wali Kota, serta seluruh jajaran, khususnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, yang telah menunjukkan kepedulian dalam mengimplementasikan kerja sama ini,” ujarnya.
Menurut Siahaya, sasaran dari kerja sama tersebut meliputi tenaga pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik di seluruh jenjang pendidikan, mulai dari sekolah
dasar (SD), pendidikan menengah (SMP dan SMA), hingga perguruan tinggi.
“Hari ini kita mulai dari jenjang Sekolah Menengah Pertama. Ke depan, kami berharap kegiatan serupa juga dilaksanakan di tingkat pendidikan menengah atas. Kami juga menghimbau agar institusi perguruan tinggi ikut ambil bagian, karena kerja sama ini juga mencakup kampus-kampus,” jelasnya.
Siahaya menambahkan, kegiatan pelatihan selama tiga hari ini tidak hanya memberikan materi teori, tetapi juga mencakup simulasi, praktik, dan kegiatan perkemahan.
Melalui pendekatan tersebut, para peserta—yang terdiri dari calon pembina PMR—diharapkan dapat membentuk sikap empati dan kepedulian sosial dalam diri peserta didik.
“Anak-anak yang kita bina selama pelatihan ini akan mendapatkan pembekalan tentang organisasi kepalangmerahan, metode bertindak dalam situasi darurat, serta bagaimana membentuk empati terhadap sesama. Mereka juga akan mengikuti simulasi dan kemping, yang bertujuan membangun karakter serta jiwa sosial mereka,” ungkapnya.
Mantan Sekda Kota Jayapura itu juga menegaskan pentingnya kesungguhan para peserta dalam mengikuti seluruh rangkaian pelatihan. Ia mendorong para calon pembina PMR agar menjadikan kesempatan ini sebagai momentum untuk mengasah kemampuan, yang kelak akan mereka tularkan kepada para siswa di sekolah masing-masing.
“Kami berharap para peserta mengikuti kegiatan ini dengan sungguh-sungguh. Gunakan kesempatan ini untuk mengasah diri, karena sebagai pembina, Anda akan menjadi teladan
dan mentransfer nilai-nilai kemanusiaan kepada anak-anak di sekolah,” pungkasnya.
(Arc/Mro)