Ulah Perangkat Pertandingan, Ketua Umum Pengprov Pertina Papua Batalkan UPP

Jayapura,Teraspapua.com – Pertandingan Cabang Olahraga (Cabor) Tinju PON XX Papua, telah usai namun Upacara Pemberian Penghargaan (UPP) batal dilaksanakan.

Pembatalan UPP tersebut, dikarenakan Pertina Papua melayangkan aksi protes terhadap wasit dan juga juri yang memimpin pertandingan dikelas heavy 81-91kg, antara petinju tuan rumah Erick Kevin Amanyupunjo menghadapi lawannya dari Jawa Tenggah (Jateng) Willis Riripoy.

Pada pertandingan itu, dironde ketiga wasit memberhentikan pertandingan akibat pelipis dari petinju Jateng terluka. Kemudian diperiksa oleh tim kesehatan ternyata pertandingan tidak bisa dilansungkan.

Kemudian pada saat penilayan dan menentukan pemenang, wasit memenangkan dari Petinju Jatim.

Atas kejadian tersebut, Ketua Umum Pengurus Provinsi (Pengprov), Persatuan Tinju Indonesia (Pertina) Papua, Ricky Ham Pagawak, mengatakan berkaitan dengan terjadinya pelaksanaan pertandingan terakhir, di mana petinju Papua dengan petinju dari Jateng berhadapan dalam ronde ketiga terjadi insiden yang dimana petinju kita memukul petinju Jateng sehingga terjadi di robek di pelipis.

Ketika pemeriksaan dokter, dokter memutuskan agar pertandingan diberhentikan. Dan harapan kami pertandingan pada malam itu dimenangkan oleh petinju kami Erick Amanyupunjo.

“Tetapi kami kaget, ketika diberikan  keputusan tim juri dan Wasit memenangkan petinju dari Jateng”.

Atas kejadian yang terjadi malam itu, kami lansung melakukan protes kewasit, juri dan hakim pertandingan. alasan mereka bahwa dalam pertandingan itu, petinju Papua menanduk petinju Jateng/benturan, sehingga lansung memenangkan pertandingan tersebut.

Namun kami tidak pusa, lanjut kata Pagawak, kami meminta melihat rekaman ulang bersama dengan pengurus Pengprov Jateng. Dalam vidio itu tidak terjadi adanya tandukan dari petinju kami, tetapi murni pukulan huk kanan petinju kami yang mengenai pelipis dari Petinju Jateng.

“Setelah melihat vidio tersebut, kami memutuskan untuk melakukan pertemuan dengan juri, wasit untuk menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan”.

Namun dalam pertemuan itu, mereka meyampaikan apabila ingin memprotes, kami diminta untuk mengumpulkan bukti berupa rekam vidio dan hasil visum, ujar Pagawak.

Kami sudah mengumpulkan bukti vidio, bahkan sudah melakukan visum atas petinju kami, dan dokter menyatakan berdasarkan hasil visum tidak ada luka akibat benturan, terangnya.

Kemudian tadi pagi, kami dari Pengprov Pertina Papua, bertemu dengan Ketua Pertina Pusat, untuk menyerahkan bukti berupa vidio dan hasil visum, yang mereka minta. Namun justru Ketua Pengprov Pusat, menyuruh kami untuk selesaikan dengan Pemda Jateng.

Kami pun meminta Gubernur Papua untuk bertemu dengan Pemda Jateng dalam hal ini Wakil Gubernur Jateng, yang lagi berada Jayapura. Kemudian Gubernur mengutus Sekda Papua untuk bertemu dengan pemda Jatim.

Kemudian Sekda Papua, beretemu dengan Wakil Gubernur Jatim yang kebetulan masih berada dijayapura, tetapi hendak ingin bertemu, Wagub Jatim tidak bersedia menemui kami.

“Dengan begitu, pihaknya menilai pertandingan tinju pada PON XX ini sudah diatur dalam satu sistem untuk mengalahkan kami”. Dan hasil yang diumumkan tadi malam itu tidak sah.

Dirinya pun menegaskan, kami Pertina Papua, menyatakan sikap agar proses Upacara Pengumuman Pemenang (UPP), tidak harus dilaksanakan, sampai urusan ini selesai.

Medali kami tahan dan harus kita duduk sama-sama membuktikan Jateng dimenakan karena apa ? Karena unggul angaka atas petinju kami ataukah ada unsur lain, tandasnya.

Sementara itu Rahmad Maribut selaku Ketua Harian Pertina Papua, mengatakan ada beberapa tahapan yang harus tidak kita lanjutkan seperti UPP.

Kenapa kami tidak lakukan, ini untuk menghargai para pengemar tinju Papua, yang kecewa terhadap hasil keputusan wasit dan juri pada hasil pertandingan semalam.

Oleh karena itu, kami mengharapkan kepada Pertina Pusat untuk mencari solusi agar masalah ini tidak membias dan menjadi bola liar, tegasnya.

Pengprov Pertina Papua juga segera akan melakukan gugatan ke administrasi olahraga yaitu di Bori, KONI Pusat, pungkasnya.

(Vmt)