Guru SMP YPK Tidak Boleh Kurang Pengalaman, Workshop Harus Terus Dilakukan Dengan Melihat Kebutuhan Guru

Jayapura, Teraspapua.com – Selama dua hari Badan Pengurus Yayasan Pendidikan Kristen (BP YPK) di Tanah Papua melaksanakan Workshop Penguatan Implementasi Kurikulum Merdeka bagi guru SMP YPK se – kota Jayapura.

Dengan adanya workshop penguatan IKM diharapkan semakin memperkuat peran guru di era pendidikan, transformatif atau perubahan sehingga guru dapat menjadi agen perubahan dalam bidang pendidikan.

banner 325x300banner 325x300

Ketua Dewan Pengawas BP YPK di Tanah Papua, Dr. Kristhina R. I. luluporo,.S.IP. M. AP saat menutup Workshop IKM berharap, kegiatan seperti ini tidak berhanti di sini saja. Tetapi setiap tiga atau enam bulan sekali harus dilakukan.

“Lakukan kegiatan, lakukan evaluasi, kalau ada kekurangan apa kekurangannya, nantinya Ibu Direktur Eksekutif dan teman-teman merumuskan dan lakukan lagi kegiatan untuk menjawab kekurangannya,” ujarnya saat menutup Workshop, Rabu (22/11/2023) di Hotel Horison Abepura.

Sehingga lanjut Kristhina Luluporo, guru-guru YPK di kota Jayapura tidak boleh kurang pengetahuan dan pengalaman kita dari guru-guru yang lainnya, oleh sebab itu tentu kegiatan-kegiatan seperti ini harus terus dilakukan dengan melihat kebutuhan guru-guru yang ada di kota Jayapura.

“Saya berharap bahwa pengalaman baru dan pengalaman tambahan yang didapatkan ini dapat diimplementasikan ketika bapak ibu guru mengajar di sekolah masing-masing,” jelas Kristhina.

Ditegaskan Kristihan, anak-anak di sekolah memang bukan anak-anak kita yang kita lahirkan, tetapi ketika anak-anak itu datang di sekolah menjadi tanggung jawab penuh para dewan guru kepala sekolah untuk membina dan mendidik anak-anak itu. Mempersiapkan anak-anak itu untuk menggapai cita-citanya.

Sementara ditambahkan Kristhina, BP YPK telah memberikan bantuan Labtob kepada 5 SMP YPK, kendati begitu jelas Kristhina BP YPK tidak mungkin menjawab semua yang dibutuhkan sekolah.

“Tetapi sedikit demi sedikit BP YPK akan menjawab apa yang menjadi kebutuhan di sekolah masing-masing. Tadi diserahkan masing-masing sekolah satu laptop,” terangnya.

Kristina berharap laptob yang diserahkan ini dipergunakan untuk kebutuhan dan kepentingan sekolah. Dikatakan tadi ada pre-test dan post-test sangat luar biasa, seraya berharap itu selalu ada dalam kegiatan ini.

Sehingga saat mengevaluasi kita tahu apa kekurangan dan apa kebutuhan bapak ibu guru yang harus kita penuhi untuk dapat melakukannya di sekolah masing-masing,” tandasnya.

Sementara Direktur Eksekutif yang juga selaku ketua panitia penyelenggaran Dra. Christina Dwisunu Widyastuti, M.Pd melaporkan, peserta workshop yang semula terdaftar sesuai direncanakan panitia 80 orang, tetapi memasuki hari kedua peserta bertambah menjadi 92 orang.

Dikatakan, Para peserta begitu antusias untuk mengikuti paparan materi secara sesi persei dari para narasumber.

“Saya percaya para kepala sekolah maupun guru berupaya untuk sekolahnya harus maju dan berubah. Keadaan ini menunjukkan bahwa seluruh guru di SMP YPK yang ada di kota Jayapura ingin adanya pengembangan diri terutama dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka,” ujar

Pihaknya menyadari bahwa dua hari tidak cukup untuk menyampaikan seluruh materi yang telah disiapkan, namun dengan dua hari ini kami merasa upaya yang telah dilaksanakan oleh para narasumber sangat cukup.

“Untuk itu panitia minta kepada BP YPK agar kegiatan seperti ini terus diadakan agar guru-guru YPK tidak ketinggalan dari sekolah yang lain, terutama sekolah negeri,” ucapnya

Sementara hasil pre-test dan post-test tadi menunjukkan bahwa penyampaian materi kurikulum merdeka berhasil diserap oleh semua guru SMP YPK,” tutup mantan kepsek SMA Negeri 2 Jayapura itu.

(har)