Berdiri Mengah, Kantor MRP Tidak Difasilitasi Mebeler, Ketua MRP Bawah Meja Kursi Dari Rumah

Ketua MRP Nerlince Wamuar Rollodan Ketua DPR Papua Jhony Banua Rouw.

Jayapura,Teraspapua.com – Miris bangunan kantor Majelis Rakyat Papua (MRP) 14 lantai, yang  tampak dari luar sangat megah. Namun sayangnya berbanding terbalik, dalam kantor tersebut tidak difasilitasi mebeler.

Hal itu terungkap saat Ketua DPR Papua Jhony Banua Rouw, melakukan kunjungan ke Kantor MRP, Senin (22/4/2024).

Usai pertemuan Ketua MRP Nerlince Wamuar Rollo, mengatakan kami masuk gedung ini tanggal 27 November 2023, tetapi tidak ada fasilitas mebeler dalam kantor ini.

“Bahkan kami tiga pimpinan, dalam ruangan kami tidak ada meja kursi sama sekali,” terangnya kepada sejumlah awak media.

Oleh karena itu, lanjut kata Nerlince, saya selaku ketua MRP berinisiatif harus membawa meja kursi dari rumah untuk bekerja.

“Mejanya 4 dan kursi 16 buah. Kalau tidak ada meja kursi bagaimana kami harus bekerja, tidak mungkin kami bekerja harus duduk dilantai,” ujarnya.

Sehingga, pada kesempatan itu dirinya berharap agar Ketua DPR Papua bisa menindak lanjuti ke Gubernur Papua untuk melengkapi fasilitas dalam kantor ini.

Sementara itu Ketua DPR Papua Jhony Banua Rouw mengatakan, agenda saya hari ini datang ke MRP untuk membicarakan isu-isu terkini yang terjadi ditanah Papua.

“Bagi saya kunjungan ini bukan hal yang baru bagi saya, dimasa kepemimpinan yang lalu saya juga berkunjung ke MRP,” terang Banua Rouw.

Lebih lanjut kata Banua Rouw, dalam pertemuan tadi saya menerima aspirasi dari Anggota dan Ketua MRP terkait fasilitas dikantor ini yang belum memadai.

“Saya mewakili lembaga DPR Papua menyampaikan permohonan maaf, karena selama ini kami lihat Gedungnya sudah selesai, ternyata isinya belum ada,” imbuhnya.

Polotisi NasDem menegaskan ini sangat disayangkan ruang sidangnya mewah, tetapi lantai tidak ada keramiknya. “Ini sangat memalukan, padahal bangunan ini menjadi ikon dan marwahnya Otsus,”.

“Melihat kondisi ini, nantinya kami akan perjuangkan di sidang ABT, agar bisa mengisi apa-apa yang masih kurang, sehingga mereka bisa bekerja lebih nyaman,” pungkasnya.