Jayapura, Teraspapua.com – Pemerintah Kota Jayapura kembali menyambut positif langkah investasi yang dilakukan pihak swasta di tengah perlambatan ekonomi nasional.
Kali ini, apresiasi diberikan kepada Saga Grup yang secara resmi membuka gerai ke-20 mereka di kawasan Tanah Hitam, Kota Jayapura. Peresmian toko dilakukan langsung oleh Wakil Wali Kota Jayapura, Rustan Saru, pada sebuah seremoni sederhana namun bermakna, yang digelar pada akhir pekan lalu.
Wakil Wali Kota Rustan Saru menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan kepada manajemen Saga Grup atas komitmen mereka untuk terus berinvestasi dan berkembang di
Kota Jayapura. Ia menilai, keberanian membuka toko baru di tengah kondisi ekonomi yang melambat merupakan langkah yang patut diapresiasi.
“Dalam kondisi ekonomi yang tidak terlalu menggembirakan, Saga Grup tetap konsisten berinvestasi. Ini tentu memberikan dampak positif, tidak hanya dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat, tetapi juga dalam menciptakan lapangan kerja bagi warga lokal,” ujar Rustan.
Kehadiran Toko Saga di Tanah Hitam diharapkan dapat mempermudah masyarakat dalam mengakses berbagai kebutuhan pokok dan produk sehari-hari dengan harga yang kompetitif
dan lokasi yang strategis. Tak hanya itu, toko ini juga dinilai akan memberikan efek domino terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar, khususnya dalam penciptaan lapangan kerja.
Rustan menambahkan bahwa pemerintah memiliki regulasi terkait rekrutmen tenaga kerja lokal, yakni perusahaan diharuskan merekrut minimal 10 persen hingga maksimal 30 persen tenaga kerja lokal, tergantung dari kapasitas perusahaan masing-masing.
“Kami mengapresiasi karena Saga sudah merekrut tenaga kerja asli Papua, khususnya dari Kota Jayapura. Ini sejalan dengan regulasi yang kami miliki,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menyebut bahwa pembukaan toko baru ini juga akan berdampak langsung pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui sektor pajak dan retribusi seperti parkir dan perizinan usaha.
Pemerintah Kota Jayapura juga mendorong agar Saga Grup memberikan ruang lebih bagi para pelaku UMKM lokal. Produk-produk lokal yang dipasarkan nantinya tetap akan melalui proses seleksi ketat untuk menjamin kualitas dan mutu, namun kehadiran etalase lokal ini diharapkan dapat menjadi jembatan antara pelaku usaha kecil dengan pasar yang lebih luas.
Selain aspek ekonomi, pemerintah juga tengah menggalakkan program pelestarian budaya lokal. Mulai tahun 2026, seluruh pelayanan publik di Kota Jayapura akan diwajibkan menggunakan atribut adat Papua seperti topi adat untuk laki-laki dan tusuk konde bagi perempuan sebagai bentuk penghargaan terhadap kearifan lokal dan upaya pemberdayaan produk UMKM berbasis budaya.
“Pemerintah Kota Jayapura menilai bahwa kolaborasi semacam ini merupakan kunci untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, memperluas lapangan kerja, meningkatkan PAD, sekaligus memperkuat identitas budaya lokal di tengah derasnya arus modernisasi,” tandasnya.
Di sisi lain, General Manager Saga Grup, Harris Manuputty, menyampaikan bahwa pembukaan toko di Tanah Hitam merupakan bagian dari strategi ekspansi perusahaan untuk menjangkau wilayah yang lebih luas dan memberikan layanan terbaik kepada masyarakat Papua.
“Lokasi di Tanah Hitam ini sangat strategis dan sudah lama kami rencanakan. Ini adalah tantangan bagi ritel lokal seperti kami dalam bersaing dengan ritel nasional, tapi dengan strategi yang tepat, kami percaya diri tetap bisa menjadi pilihan utama masyarakat,” ungkap Harris.
Dengan visi “Melayani Lebih Dekat, Lebih Lengkap”, Saga Grup terus mengembangkan jangkauan usahanya. Dalam waktu dekat, dua gerai baru akan segera diresmikan di Kabupaten Jayapura dan Koya Timur.
Terkait komitmen ketenagakerjaan, Harris menyebut bahwa saat ini Toko Saga Tanah Hitam telah mempekerjakan tujuh orang tenaga kerja asli Papua, dan jumlah tersebut akan terus ditingkatkan seiring dengan evaluasi kebutuhan dan performa toko.
“Kami memprioritaskan tenaga kerja dari lingkungan sekitar. Ini daerah mereka, dan mereka harus dilibatkan. Dari total 20 toko yang kami miliki, memang baru sekitar satu persen tenaga kerja OAP (Orang Asli Papua). Tapi kami telah membuat kebijakan baru: setiap karyawan yang keluar akan digantikan oleh tenaga kerja asli Papua,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa Saga Grup berkomitmen untuk mendorong lebih banyak tenaga kerja lokal naik ke level manajerial, sebagai bagian dari strategi pemberdayaan yang berkelanjutan.
Dengan diresmikannya Toko Saga Tanah Hitam, sinergi antara dunia usaha, pemerintah, dan masyarakat diharapkan semakin kuat.
















