Perang Suku di Jayawijaya 1 Orang MD 21 Luka-Luka

Jayapura,Teraspapua.com – Perang Suku Kembali terjadi di Papua, kali ini tepatnya di kampung Wouma Distrik Wouma Kabupaten Jayawijaya, Minggu (9/1).

Perang suku antara kedua kelompok masyarakat Lani Jaya dan masyarakat Nduga disebabkan akibat kematian Sibelu Gwijangge yang diduga dibunuh oleh masyarakat Lani Jaya yang tinggal di Kampung Wesakma Distrik Wouma.

Atas meninggalnya Sibelo Gwijangge masyarakat Nduga serta keluarganya tidak menerima keluarganya dibunuh dan akan melakukan aksi balasan terhadap pihak pelaku dari masyarakat lani jaya yang bermukim di Kampung Wesakma Distrik Wouma.

Setelah dilakukan pemakanan Sibelo Gwijangge ada beberapa dari keluarga korban yang jalan belakang melalui pinggir kali Uwe dan Walesi untuk melakukan penyerangan terhadap kelompok Lany Jaya.

Atas bentrok kedua suku tersebut terjadi korban serta kerugian materil, Muspida Jayawijaya bersama Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama kedua suku sepakat untuk menghentikan pertikaian tersebut.

Adapun kronologi kejadian, yang diperoleh Media ini, dari Humas Polda Papua, pada hari dan tanggal tersebut diatas, setelah pemakanan korban, keluarga korban bergerak dari arah ilekma menuju Wouma melalui pinggir kali Uwe dan Walesi.

Setelah tiba di Distrik Wouma, terjadi aksi saling serang menggunakan alat perang tradisional berupa panah, parang dan batu antara masyarakat Nduga dan masyarakat Lanny Jaya di sekitar kampung Wouma Distrik Wouma.

Tidak lama kemudian Personil Polres Jayawijaya di backup oleh pers Brimob dan TNI yang dipimpin oleh Wakapolres berhasil memukul mundur kelompok Masyarakat Kabupaten Nduga dan kelompok Masyarakat Kabupaten Lanny Jaya.

Adapun idetintas korban yang Meniggal Dunia (MD), Luok Heluka (luka-luka benda tajam di bagian tubuh).

Sedangkan idetintas korban yang mengalami luka-luka, Anton Hilapok (Luka panah di ketiak kiri bawah), Rujon Kogoya (Luka panah dada kiri), Keis Kogoya (luka panah paha kiri), Edi Kogoya (luka panah kaki kiri), Nopis Kogoya (panah kaki kanan), Nis Hiluka (luka panah kaki kanan), Nias Wenda (luka panah kaki kanan), Nas Kogoya (luka panah siku kanan), Arius Kogoya (luka panah di paha kanan), Karel Wenda (luka panah di bahu kiri), Hem Hiluka (luka panah di pipi kiri), Roni Wenda (luka panah dada kiri), Merinus Giban (luka panah di leher), Yalimo Kogoya (luka panah), Veskil Heluka (luka panah di telinga), Darius Wenda (luka panah), Manius Kogoya (luka panah didada), Tesiman Kogoya (luka panah dileher), Elimbiru (luka panah di dada), Balok Wenda (luka panah di bibir), Meki Wenda (luka Panah di paha).

Sementara untuk kerugian materil rumah dan Honai di sekitar lokasi perang 40 unit, kemudian kendaraan roda empat sebanyak 2 unit, dan kendaraan roda dua sebanyak 10 unit.

Atas kejadian itu, Kabid Humas Kombes Pol. Ahmad Musthofa Kamal,  mengatakan bahwa terkait korban yang meninggal dunia dan luka-luka sudah dievakuasi ke RSUD Wamena untuk dilakukan pemeriksaan medis.

Sedangkan untuk mengantisipasi adanya aksi lanjutan pihaknya melakukan penjagaan pada kedua kelompok massa, ujar Kamal.

Saat ini kami langsung melakukan pendekatan kepada Tokoh Masyarakat dari kedua kelompok masyarakat untuk  mengimbau kepada masing-masing kelompok agar tidak mengulangi kejadian seperti saat ini.

Sehingga situasi kamtibmas tetap dalam keadaan yang aman dan kondusif, tandasnya.

(Vmt)