Tari Ale Panggayung Dan Lemon Nipis Warnai Pisah Sambut Tahun Keluarga Mano

Tradisi Tari Ale Panggayung dan Lemon Nipis

Jayapura,Teraspapua.com – Dalam rangka melepaskan tahun 2019 ,serta menyambut tahun 2020 keluarga besar Mano kampung Tobati kota Jayapura Papua melaksanakan tradisi tarian ale penggayung dan lemon nipis.Selasa (28/1/2020).

Pantauan media ini tarian ale Penggayung mengambil titik star di depan kantor Kelurahan Wahno kotaraja dan finish di pelataran kediaman keluarga DR.Benhur Tomi Mano.MM.

banner 325x300

Dari tradisi ini,terlihat ibu-ibu dan ipar perempuan Mano,  berada dalam sebuah kapal yang dirancang dari daun kelapa ,sambil membawahkan nyanyiang sepanjang perjalanan.

Tidak ketinggalan masyarakat juga turut menikmati tradisi kampumg Tobati ini,sembari mengabadikan momen itu dengan handphone mereka.

Sesampai di pelataran kediaman penasehat keluarga Mano,para ibu – ibu yang mengenakan busana warnah warni itu di sambut Wali Kota Jayapura.Dr.Benhur Tomi Mano MM .Wakil Wali Kota .Ir.H.Rustan Saru.MM.para Kepala OPD serta tamu undangan.

Terlihat dari rauth wajah orang nomor satu di ibukota provinsi Papua itu begitu gembira, saat ibu –ibu  kampung Tobati dan ipar –  ipar perempuan menari  dan bernyanyai di depanya.

Setelah itu pemuda dan pemuda dari kampung kelahiran Wali kota Jayapura (Tobati-red) meluapkan kegembiraan mereka melalui tarian lemon nipis.

” Orang-orang Ambon provinsi Maluku membawakan Injil masuk di tanah Tabi sekaligus melatih mayarakat  khusus Port Numbay dengan tarian mereka ” ujar Wali Kota Jayapura .DR.Benhur Tomi Mano.MM selaku penasehat keluarga besar Mano.

Jadi tidak hanya Injil yang yang dibawa masuk oleh orang-orang dari negeri raja-raja itu,namun juga tari-tarian yang di ajarkan kepada masyarakat Port Numbay pada masa itu.

“ Injil diberitakan namun budaya juga ikut disampaikan ” inbuhnya.

Pria yang akrab di sapah BTM itu mengakui,sampai dengan saat ini masyarakat yang berdiam di dalam Teluk Youtefa yaitu kampung Tobati terus melestarikan budaya tersebut.

Salah satunya adalah tari ale panggayung, dari tarian ini tentu diajarkan bagaimana kebersamaan persekutuan persatuan dalam kampung dan diluapkan pada momen pisah sambut tahun saat ini.

Dijelaskan ibu – ibu dan bapak bapak dari Marga Mano bahkan istri-istri yang kawin ke dalam bersama dalam satu kapal memasuki kediaman penasehat marga Mano dengan penuh Sukacita.

Selanjutnya pada malam nanti , akan dilakukan tarian tradisional lemon nipis tarian yang biasanya dilakukan oleh para muda-mudi.

Tarian ini juga menggambarkan persahabatan dan kebersamaan warga pertumbuhan khususnya kampung tobati ” pungkasnya.

(Let).