Jayapura,Teraspapua.com – Ketua PB PON Papua Yunus Wonda, resmi menutup acara Chief de Mission (CdM) meeting II PON XX Papua tahun 2021, yang berlangsung di hotel Suni Graden Lake, Jumat (09/04/2021).
Dengan catatan-catatan yang diberikan oleh para delegasi, dari 33 Provinsi se-Indonesia dalam CdM meeting II PON XX Papua, ini menjadi hal yang positif dan sangat penting bagi kami,” uacap Yunus Wonda dalam sambutan penutupan CdM meeting II.
“Dalam persiapan kami sebagai tuan rumah. belum bisa dikatakan 100 persen siap, tetapi kami terus bekerja untuk mensukseskan PON XX di tanah Papua,” akuinya.
Kami menyadari, dinamika yang terjadi dalam CdM meeting yang berjalan selama dua hari ini sudah harus ada kebijakan-kebijakan strategi yang harus kami ambil, bagaimana memberikan pendelegasian kewenagan kepada Sup PB PON, di kabupaten kota. Kerena mereka yang menyelengarakan dan menerima seluruh atlit dan officiel, sedangkan kami PB PON hanya menerima panitia pada saat kedatangan,” ujarnya.
Lebih lanjut dijelaskan Wonda, kami PB PON dan Pemprov Papua mempertaruhkan harga diri untuk seluruh rakyat Papua, untuk itu kepada seluruh pengurus PB PON, baik ditingkat Provinsi dan Sub PB PON tingkat kabupaten kota, mari kita kerja dengan serius, tidak bole ada sekat-sekat, kelompok-kelompok apalagi perbedaan.
“Kita harus bisa menjadi tuan rumah yang baik, untuk melayani semua orang yang datang. Kita harus berusaha dengan baik karena ini merupakan PON pertama kali yang dilakukan di bagian Indonesia timur khususnya di tanah Papua,” tutur Wonda.
Dirinya pun berharap, setelah delegasi dari 33 provinsi yang hadir pada CdM meeting II ini kembali ke daerahnya masing-masing, sampaikan kepada pimpinan daerahnya masing-masing, bahwa kami Papua siap menjadi tuan rumah PON, dan masyarakat siap meyambut kedangan para tamu dan kontingen,” imbuhnya.
Ditambahkannya, dengan berbagai kekurangan, keterbatasan dan kelebihan kami, pastikan kepada para seluruh atlit yang ada diseluruh Indonesia, jangan takut dan ragu datang ke Papua, karena Papua aman dan Papua masih dalam NKRI,” pungkasnya.
(Matu)
