Tinjau Lokasi Banjir dan Longsor Wali Kota BTM Imbau Warga Yang Tinggal di Lereng Bukit Waspada

Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano di dampingi Kepala Pusat Pengendalian Operasi BNPB, Bambang Surya Eka saat melakukan peninjauan di lokasi tanah longsor Jalan Nirwana Distrik Jayapura Utara, Sabtu ( 8/1).

Jayapura, Teraspapua.com – Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano di dampingi Kepala Pusat Pengendalian Operasi BNPB, Bambang Surya Eka melakukan peninjauan di lokasi banjir dan tanah longsor di wilayah kota Jayapura, Sabtu ( 8/1).

Wilayah ibu Kota Provinsi Papua ini pada tanggal 6 – 7 Januari 2021 diterjang angin kencang, hujan dengan intensitas tingggi dan petir mengakibatkan sebagian wilayah itu diterjang banjir.

banner 325x300banner 325x300

Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, seperti Dinas PUPR, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Jayapura dan Provinsi Papua, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan, dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, dan Dinas Kesehatan turut bersama dalam kunjungan tersebut.

Wali Kota Benhur Tomi Mano dalam keterangan pers mengemukakan, sejak terjadi musibah banjir, longsor disertai lumpur ada beberapa tempat yang sudah dikunjungi di hari pertama, Jumat ( 7/1) dan dilanjutkan di hari kedua, Sabtu (8/1).

Seperti di jalan Nirwana, Perumahan PJU Polda Papua Bhayangkara baru, gajah putih dan SMAN 4.

“Kami akan turunkan alat untuk merapikan semua lokasi terdampak banjir. Bahkan BNPB pusat akan membantu pemerintah kota untuk memperbaiki tempat-tempat yang rusak akibat banjir,” terang Wali Kota kepada sejumlah awak media usai lakukan peninjauan, Sabtu ( 8/1).

Menurut pria yang akrab disapah BTM itu, SMA Negeri 4 Jayapura juga berdampak dan dipenuhi lumpur yang sangat hebat serta perumahan penduduk di sekitar Entrop.

Kami akan dukung dengan alat – alat dan penyemprotan untuk membersihkan semua lokasi yang terkena Lumpur,” sambung BTM.

Direncanakan, pada Senin, ( 10/1) akan digelar apel gabungan dengan melibatkan TNI Polri dan masyarakat kota untuk membantu warga yang terkena banjir dan lumpur.

“Puji Tuhan, kami dibantu dana awal dari BNPB pusat sebesar Rp250 juta yang akan diperuntukkan untuk saudara – saudara kita yang terkena bencana,” ungkap BTM.

BTM juga mengungkapkan, hasil rapat kemarin Pemkot sudah menetapkan tanggap darurat selama satu minggu, seraya melihat perkembangan jika masih, maka akan dilanjutkan.

Pemkot kata BTM, akan menyiapkan tiga posko sesuai SK Wali Kota, yaitu di pasar Regional Yotefa SMK 4 dan Organda.

Sementara posko induk dan Media center, dipusatkan di GOR Waringin Kotaraja sesuai SK Wali Kota dan ditetapkan Ketua Satgas Penanganan Bencana Kota adalah Wakil Wali kota, Rustan Saru.

“Nanti dibantu oleh Wakapolresta dan Kasdim dan beberapa anggota tim terkait pemerintah kota Jayapura dalam penanganan bencana banjir dan longsor,” jelas BTM.

Ketika ditanya wartawan apakah kawasan perumahan Organda ada perencanaan ke depan karena wilayah itu menjadi langganan banjir, Wali Kota mengatakan, kawasan ini sebelum dirinya menjabat Wali Kota sering banjir.

Dan setelah dirinya memegang tampuk kepemimpinan di kota Jayapura maka di tahun 2014 kawasan itu sudah ditatah mulai dari Konya, belakang Hotel 999, Koramil Abepura, Citra hingga tembus di Saga.

Menurut BTM, selama 1 tahun tidak ada bencana walaupun curah hujan dengan intensitas tinggi, tidak terjadi hal seperti ini, karena wilayah itu telah dibersihkan dan dikeruk.

“Jadi, rumah warga yang dibangun di atas kali ditertibkan sehingga air mengalir dan tidak meluap,” jelasnya.

Bahka,n saluran ke kali acai pun air mengalir cukup baik namun diakui orang nomor satu di ibu kota Provinsi Papua itu, kurangnya pemantauan sehinggah kemungkinan besar warga sudah kembali membangun diatas bantaran kali menyebabkan saluran air tersumbat mengakibatkan musibah ini kembali terjadi.

Maka, kami berusaha membongkar drainase di depan Saga Abepura agar bisa menurunkan air. BTM menambahkan, Pemkot juga membuka posko untuk menyediakan makanan siap saji.

Selain itu kata BTM, kasur warga maupun alat-alat kelengkapan masak ada yang rusak dan hilang sehingga Pemkot meminta bantuan dari pemerintah pusat lewat Badan Nasional penanggulangan bencana.

Untuk itu RT – RW harus menyediakan data dengan baik agar bantuan ini tepat sasaran.

Sementara, masyarakat yang tinggal di lereng bukit di bantaran sungai Wali Kota dua periode ini minta untuk tetap Waspada.

“Saya minta masyarakat yang tinggal di bantaran – bantaran sungai, lereng – lereng bukit yang rawan longsor harus berhati – hati Jika perlu mengungsi dulu ke tempat yang aman,” imbaunya.

Kita menunggu hasil dari BMKG, apakah curah hujan ini masih ada di tanggal 9 -10 dan harus kita antisipasi.

Wali Kota juga merincikan, hingga saat ini warga kota yang sudah mengungsi akibat banjir sekitar 500 sampai 600 orang.

Sementara yang meninggal 7 orang dari musibah ini dan 4 orang luka – luka,” pungkas Wali Kota.

(Har)