Momen 62 Tahun, Sinode GKI di Tanah Papua Apresiasi BP YPK, Baru 10 bulan lebih Dilantik Sudah Banyak Hal Dikerjakan

Ketua BP YPK di Tanah Papua, Joni Y. Betaubun, SH, MH, Sekertaris Sinode GKI, Pdt Daniel J. Kaigere, S.Si dan Ketua TiM Kerja HUT YPKm ke 62, Dr.Yustus Pondayar, SH, MH

Jayapura, Teraspapua.com – Badan Pekerja (BP) Sinod GKI di Tanah Papua memberikan apresiasi kepada Ketua dan anggota BP YPK yang baru 10 bulan lebih dilantik, sudah banyak hal dilakukan untuk pendidikan YPK di tanah Papua.

“Kami menyampaikan terima kasih kepada ketua dan seluruh anggota BP YPK periode 2023-2028 untuk semua kerja yang telah dilakukan berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab,” kata Sekeretaris Sinode GKI di Tanah Papua, Pendeta (Pdt) Daniel J. Kaigere, S.Si, saat memberikan sambutan di acara syukuran HUT YPK ke 62 di kompleks SMA Diaspora Kotaraja, Kota Jayapura, Jumat (8/3/2024).

Diakuinya, meskipun baru 10 bulan lebih setelah dilantik, tapi banyak hal yang sudah dikerjakan, ini sebuah sukacita bersama dan merupakan tanda-tanda dan harapan baru bagaimana YPK akan terus mengerjakan tugas, tanggung jawab panggilannya yang sudah diemban sejak 62 tahun yang lalu.

Dikatakan, hasil sidang sinode GKI di tanah Papua Tahun 2022 di Waropen segala hal menyangkut YPK yang telah diamanatkan oleh sidang sinode akan kita percakapan lebih baik ke depan.

“Kami sangat berharap untuk pengurus terutama Ketua BP YPK, untuk mendorong secepatnya berbagai percakapan antara GKI dan GPI untuk kepengurusan YPK selanjutnya,” ucapnya.

Sementara menyangkut dengan dana pendidikan GKI 10% diharapkan dalam waktu yang tidak terlalu lama ada pertemuan para pimpinan Yayasan untuk kita mendiskusikan hal-hal menyangkut dalam pembantuan pendidikan GKI 10% dari jemaat-jemaat.

Ditempat yang sama, Ketua Tim Kerja HUT YPK ke 62, Dr.Yustus Pondayar, SH, MH dalam laporang mengatakan, peringatan 8 Maret sebagai hari jadi YPK di tanah Papua yang pada tahun 2024 ini berusia 62 tahun adalah suatu tradisi yang selalu dilakukan secara rutin pada setiap tahun.

“Suatu tradisi tidak hanya bersifat seremonial, tetapi sebagai wujud ungkapan syukur bagi Yesus Kristus kepala gereja dan guru yang agung yang telah menghadirkan Yayasan Kristen di tanah Papua untuk mengajar dan mendidik orang Papua yang dikalah itu dianggap primitive, supaya kelak menjadi orang yang cerdas pintar dan berhikmat untuk memegang kemudi,” ujarnya.

Tetapi sambung Pondayer, yang menentukan angin dan arus adalah Yesus Kristus. Dia jugalah yang memberi sesuatu yang pada akhirnya didapati daratan-daratan yang belum diketahui dan Dia sajalah yang menentukan arah alur dari kapal YPK yang adalah milik Nya.

Dikatakan, tujuan pelaksanaan HUT YPK ke 62 yaitu, mengucap syukur kepada Yesus Kristus kepala gereja GKI di Tanah Papua yang telah menghadirkannya YPK di Tanah Papua.

“Untuk menanamkan sejarah YPK di tanah Papua kepada tenaga pendidik dan kependidikan, peserta didik dan warga GKI di Tanah Papua,” tandasnya.

Pondayar juga menambahkan, momen ini juga untuk mewujudkan implementasi kurikulum merdeka dalam bentuk proyek penguatan profil pelajar pancasila atau P5.

Diungkapkan, puncak perayaan HUT YPK ke 62 di pusatkan di kompleks SMA YPK Diaspora Kotaraja dan dilaksanakan pula oleh 24 PSW pada enam provinsi di Tanah Papua,” pungkasnya.

(har/ricko)