Jayapura, Teraspapua.com – Badan Pengurus Yayasan Pendidikan Kristen (BP YPK) di Tanah Papua yang dipimpin oleh Joni Y. Betaubun, SH, MH di damping oleh Wakil Ketua II, Jermias Bisai, SH, yang juga Bupati Waropen, Korwil Yapen Waropen, Cyfrianus Y. Mambay, S, Pd, M, Si, Wakil Sekertaris I, Dr. Yustus Pondayar, SH, Mh, Direktur Eksekutif, Dra. Christina D. Widyastuti, M, Pd dan pengurus BP YPK yang lain, melakukan audiens dengan Rektor Uncen.
Kedatangan pengurus BP YPK itu, diterimah langsung oleh Rektor Uncen Rektor Uncen, Dr. Oscar Oswald O. Wambrauw, S.E.,M.Sc.,Agr didampingi Wakil Rektor I, II, III dan Dekan FKIP.
Dibawah kepemimpinan Joni Y. Betaubun, SH, MH, BP YPK, terus melakukan terobosan-terobosan untuk membangun lembaga sulung Sinode GKI di Tanah Papua ini.
Bagaimana tidak sejak dilantik 2023 lalu, Betaubun yang juga pimpinan DPRD Kota Jayapura ini, bersama pengurus begitu responsif untuk menyikapi berbagai perkembangan dalam duni pendidikan, dengan membenahi YPK yang ada di 6 Provinsi ini.
Bahkan salah satu terobosan yang akan dilakukan saat ini yaitu, BP YPK bakal membangun kerja sama dengan Universitas Cenderawasih melalui Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) untuk para guru YPK yang belum Strata-1 atau S1, akan menempuh pendidikan untuk meraih gelar S1.
Hal ini dilakukan BP YPK, karena melihat situasi dan dinamika guru-guru TK, PAUD, SD, SMP dan SMA/SMK yang mengajar di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau belum begitu makasimal, apalagi syarat untuk akreditasi sekolah dan memperoleh sertifikasi juga para guru harus S1.
Hal ini pun direspon baik oleh pihak Uncen, saat BP YPK audiens dengan Rektor bersama tiga pembantu Rektor dan Dekan FKPI di ruang rapat Rektor, dan pihak Uncen siap untuk membantu menerimah guru-guru YPK untuk kuliah guna memperolah gelar S1 di Uncen.
“Secara khusus melalui pertemuan yang sudah kita laksanakan bersama BP YPK, maka melalui program kebijakan pendidikan, pola pendidikan rekognisi kita akan berupaya membuka kesempatan kepada para guru-guru YPK, lulusan SMA dan Diploma untuk mendapatkan kesempatan menempuh pendidikan melalui program rekognisi untuk memperoleh sarjana,” kata Rektor Uncen, Dr. Oscar Oswald O. Wambrauw, S.E.,M.Sc.,Agr kepada Teraspapua.com, Selasa (23/4/2024) sore.
Tentunya lanjut Oscar, tahapan dengan persiapan nanti kita akan atur melalui mekanisme prosedur yang sudah ditetapkan melalui peraturan yang ada, untuk penataan pelaksanaan program itu.
Kami berharap kepada BP YPK, untuk mempersiapkan data terkait dengan jumlah guru yang kita akan mulai program kan untuk bisa dapat dilaksanakan pada pelaksanaan pembelajaran di tahun 2024 ini.
“Jadi, rogram rekognisi itu merupakan program pembelajaran bagi mereka yang memang di lakukan secara portofolio, jadi pelaksanaan belajarnya, pengujiannya dengan proses yang dilakukan semua melalui tahapan portofolio,” ujarnya.
Sehingga lanjut Oscar, sesuai dengan penyelesaian studinya itu, bisa dilakukan dalam waktu satu setengah tahun atau 3 semester, mereka sudah bisa dapat diisidakan melalui program rekognisi tersebut.
Rektor Oscar juga mengakui Ketua BP YPK, Joni Y Betaubun merupakan representasi dari lembaga YPK yang baru, di mana kemampuan beliau untuk kemudian bisa memaksimalkan YPK ini yang sebelumnya belum bisa maksimal dalam mencapai target program kerja mereka.
“Sehingga, dengan kehadiran Joni Betaubn di lembaga ini dengan komunikasi, networking, dan kemampuan beliau,” ibmuhnya.
Dikatakan, sebelumnya juga Joni Betaubun adalah dosen Uncen yang kemudian berkarya di politik dan punya kesempatan yang baik di dunia politik, sehingga itu sangat membantu untuk bisa mempersiapkan YPK dan membawa dampak dan perubahan baru di YPK ke depan dalam rangka mempersiapkan program-program kerja secara khusus untuk pendidikan.
“Kita berharap pendidikan ini jadi prioritas karena di situ bisa mendidik anak-anak YPK yang ada di seluruh tanah Papua ini untuk mendapatkan kualitas yang lebih baik,” tandasnya.
Ditempat yang sama Ketua BP YPK di Tanah Papua, Joni Y. betaubun, SH, MH memberikan apresiasi dan rasa hormat yang tinggi kepada Rektor Universitas Cendrawasih Dr. Oscar Oswald O. Wambrauw bersama jajaran PR I, II dan III tapi juga dekan FKIP Uncen yang telah menerima pengurus BP YPK di tanah Papua untuk audiens terkait kerjasama untuk guru-guru YPK di tanah Papua yang akan menempuh pendidikan S1 di FKIP Uncen melalui program rekognisi.
“Jumlah guru YPK yang ada di tanah Papua sebanyak 5000 lebih, dan tadi respon baik dari Rektor dan pembantu Rektor, maupun Dekan Fakultas FKIP, kami menyampaikan terima kasih, tapi juga hasil dari pertemuan ini kami tindaklanjuti dengan memprioritaskan mana yang harus terlebih dahulu untuk melanjutkan pendidikan,” ujarnya.
Dikatakan, untuk guru yang tamatan SMA itu yang menjadi prioritas, kemudian, tamatan D3 juga menjadi priorotas dan mana yang harus kita dahulukan untuk menyelesaikan pendidikan di Uncen.
“Sesuai dengan arahan Rektor, bisa di lakukan di enam wilayah di 6 provinsi, tapi juga Kabupaten berdekatan bisa dilakukan secara bersamaan, seraya berharap di tahun 2028, semua guru-guru YPK sudah sarjana,” jelas JB, sapaan akrabnya.
Sementara Dekan FKIP Universitas Cenderawasih Dr. Yan Dirk Wabiser S.Pd.,M.Hum juga mengaku FKIP siap untuk melakukan program kuliah rekognisi bagi guru-guru YPK yang belum sarjana.
Tentu dokumen-dokumen yang dibutuhkan akan kami kirim ke BP YPK untuk didisi oleh guru-guru YPK, kalau semua sudah selesai, maka kami akan laksanakan tugas kami untuk menyiapkan guru-guru YPK menjadi baik.
Lebih dari itu guru-guru YPK harus bermutu untuk mengajar anak-anak negeri ini dengan baik, seraya mendorong Perjanjian Kerja Sama (PKS) segera dilaksanakan, maka kami siap eksekusi,” tutup Yan.
(har/ricko)