PAPUA  

Perempuan Papua Harus Jadi Agen Perubahan

Pose Bersama DPD FPPI Papua Pada Peringatan Hari Ibu ke - 91 tahun 2019 di Kota Jayapura, Minggu (22/12/2019).

Jayapura, Teraspapua.com – Dewan Pimpinan Daerah Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia Provinsi Papua memperingati hari ibu nasional ke – 91 tanggal 22 Desember 2019 yang dilaksanakan secara sederhana di Jayapura, Minggu (22/12/2019).

Ketua DPD FPPI Provinsi Papua, Yosmina Wafom Walilo, mengatakan dengan memperingati hari ibu ke – 91 ini perempuan Indonesia lebih khusus perempuan Papua harus menjadi agen perubahan yang maju, mandiri dan sejahtera bagi kemajuan bangsa dan negara.

“Kami FPPI mengajak ibu – ibu Indonesia di Papua mari kita jadi agen perubahan di berbagai bidang terutama bidang ekonomi, kalau ekonomi sejahtera pasti jiwa kita sehat maka generasi penerus bangsa yang punya kemampuan usaha mari kita jadi agen perubahan,” kata Yosmina Wafom Walilo kepada wartawan di Jayapura, Senin (23/12/2019).

FPPI juga himbau kepada semua perempuan Indonesia lebih khusus ibu – ibu Papua mari jadi agen perubahan dari dua belas bidang kerja FPPI  terutama bidang ekonomi dan kesehatan serta agen perdamaian di tanah Papua.

“Jadi, ibu – ibu harus jadi agen perdamaian untuk masalah yang terjadi di tanah Papua, jangan membuat kisruh bertambah tapi harus ikut mencari solusi yang baik untuk selesaikan masalah di Papua yang kita banggakan,” katanya.

Dalam peringatan hari ibu tahun 2019, FPPI memberikan sedikit bantuan sosial kepada 10 orang perempuan Papua yang memiliki usaha kecil seperti jual pinang dan kue sebagai kepedulian Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia untuk meningkatkan perekonomian.

“Iya, pemberian bantuan itu merupakan suport dari FPPI Papua agar mereka fokus dalam kemandirian usaha. Jadi, kami punya kemampuan terbatas tapi apa yang kami berikan sesuai kepedulian Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia untuk tingkatkan ekonomi perempuan Papua,” jelasnya.

10 perempuan yang terima bantuan sosial dari FPPI Papua diantaranya, Rosdiana Hakim (penjual kue) Agustina  Wali (Penjual Pinang) Mince Haluk (Penjual pinang) Mery iek (Penjual pinang) Yulce Baho (Penjual pinang) Susana Kabarek (Penjual pinang) Yunita (Penjual pinang) Beti okoseray (Penjual pinang) Ester Yerisetou (Penjual pinang) Desy Pawika (Penjual pinang)

Menurut Yos, bantuan sosial ini bagi semua perempuan penjual pinang yang di kota Jayapura sesuai data survei FPPI di beberapa kelurahan, Distrik Abepura, Kota Jayapura. Kedepan semua perempuan Indonesia di Papua yang miliki usaha kecil akan mendapat bantuan.

“Bantuan ini diberikan bukan hanya untuk perempuan OAP tapi semua perempuan Indonesia yang punya usaha kecil ada yang jual kue ada jual pinang dan ini baru sebatas Distrik Abepura, Kota Jayapura,” kata Yosmina Walilo.

Mewakili penerima bantuan sosial, Mince Haluk, menyampaikan terima kasih kepada FPPI yang sudah membantu modal usaha untuk meningkatkan usaha jual pinang.

“Terima kasih FPPI Papua sudah bantu kami modal usaha, semoga ke depan kami mama Papua yang punya usaha kecil bisa diberikan modal usaha juga,” kata Haluk.

(seo)