Kasus Penembakan Anggota Polres Mambra ,Pansus Kemanusian DPRP Minta Polisi Periksa Tukang Ojek”

Ketua Pansus Kemanusian DPR Papua, Feryana Wakerkwa,S.IP

Jayapura,Teraspapua.com – Terkait Kasus Penembakan Anggota Polres Mamberamo raya (Mambra) Panitia Khusus (Pansus) Kemanusian Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) meminta, kepolisian juga memproses hukum oknum tukang ojek.

Pasalnya Dia  diduga sebagai penyebab terjadinya aksi penembakan yang terjadi pada, Minggu (12/4/2020) lalu.

“Jangan hanya pelaku penembakan saja yang diproses hukum, tetapi juga oknum tukan ojek yang diduga sebagai penyebab salih paham tersebut,” ungkap Ketua Pansus Kemanusian DPR Papua, Feryana Wakerkwa,S.IP kepada wartawan.

Tak hanya itu dirinya juga mempertanyakan siapa sebenarnya oknum tukang ojek tersebut.”Dia (oknum tukang ojek,) ini siapa sebenarnya? Masa karena dia saja sampai terjadi kasus besar ini. Jadi tolong periksa dia. Kami juga tidak tahu dimana keberadaannya sampai saat ini,” papar Feryana ,Jumat (17/04/2020).

Menurutnya,kondisi saat ini sangat tidak memungkinkan pihaknya untuk langsung ke Tempat Kejadian Perkara (TKP). Sebab, saat ini Pemerintah Provinsi Papua tengah memberlakukan karantina wilayah sebagai upayah memutuskan rantai penyebaran coronavirus di Tanah Papua.

Kendati demikian sambung Feryana, pihaknya akan tetap mengkawal kasus ini hingga tuntas.

Dirinya menegaskan itu sudah merupakan hasil kesepakatan kami akan mengkawal kasus ini hingga tuntas. Tapi kalau untuk investigasi ke TKP tidak bisa berhubung ada pembatasan wilayah,” ujarnya.

Feryana meminta, agar pelaku penembakan tiga anggota Polres Mamberamo Raya, dihukum seberat-beratnya.sesuai hukum yang berlaku dinegara ini.”Jangan sampai kasus ini berakhir sebatas minta maaf,” singgungnya.

Di tambahkan Feryana,pihaknya ikut berduka cita atas gugurnya tiga bhayangkara muda itu. Pihaknya berharap, keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi persoalan ini.

“Meskipun kami agak terlambat menyampaikan ini, namun tidak mengurangi rasa duka kami,” tukasnya.

Semenatara itu anggota Pansus Kemanusian Ferdinando Bokowi,SH menambahkan, pihaknya sangat heran kenapa sampai yang menjadi korban semuanya anak asli Papua. 

“Jadi dengan terjadinya kasus seperti ini secara tidak langsung jumlah OAP di atas tanah ini semakin berkurang,” oleh karena itu kasus ini harus diselesaikan,dan oknomnya harus diberihukuman yang seberat-beratnya “ pungkasnya.

(Matu).