Jayapura, Teraspapua.com – Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin meninjau pelaksanan vaksinasi Covid-19 di Kelurahan Vim Distrik Abpura, Kota Jayapura, Papua, Kamis ( 14/4/2021). Menkes di damping Wali Kota Benhur Tomi Mano dan Kadis Kesehatan Kota Jayapura, dr. Ni Nyoman Sri Antari.
Kadinkes dr Ni Nyoman Sri Antari usai peninjauan mengaku, ini satu suka cita dan sangat bangga, karena pak Menteri bisa hadir melihat pelaksanaan vaksinasi di Kelurahan Vim.
“Memang ini tidak kita sengaja, mau buat karena beliau datang, karena memang Lurah yang sangat antusias dan ini hari ketiga masyarakat di Kelurahan Vim sudah diaksin dan Pak Menteri melihat sendiri antusias warga untuk divaksin,” ujarnya.
Menurut Ni Nyoman, Menteri tentu senang. Tapi tadi ada penekanan jangan lupa lansia, sebenarnya untuk lansia petugas vaksinator langsung cari di Posyandu lansia.
Tapi sambung Ni Nyoman, yang hadir di kantor Kelurahan untuk menerima dosis kedua.
“Jadi mereka dilayani oleh Puskesmas, kemarin di GKI Pniel untuk yang di Kotaraja sekitar 200-an lansia. jadi memang banyak,” tuturnya.
Dikatakannya, petugas puskesmas reflex kerja, karena dibantu dari petugas rumah sakit. Tapi yang masalah dan kita diskusikan dengan pak menteri adalah stok vaksin.
“Kita kota Jayapura merupakan salah satu cluster peyelenggaraan event puntuk PON XX Oktober mendatang, tentunya kita mau diperioritaskan, karena akan kedatangan masyarakat dari luar Papua sekitar 20 ribuan,” kata Ni Nyoman.
Sehinggah dijelaskan Ni Nyoman, jangan sampai kita menularkan, atau kita tertular. Jadi kami melindungi masyarakat kota Jayapura. Tadi saya sudah sampaikan ke pak menteri, kami membutuhkan 230. 413 ribu dosis, kalau dikalikan 2 sekitar 460. 413 dosis.
Sementara di Kota Jayapura, baru jalan sekitar 42 ribu dosis sampai kemarin. jadi sekitar 32 ribuan penduduk kita sudah kita vaksinasi.
“Jadi tentu, masih butuh banyak sekali ya, 200 ribuan lagi. Tadi pak menteri janji kalau misalkan di daerah lain banyak, maka di utamakan di Kota Jayapura,” ungkapnya.
Lebih lanjut dr Ni Nyoman Sri Antari mengungkapkan, untuk Lansia yang sudah divaksin, sekitar 1.250an. Kita ditargetkan 40 ribu lebih, tapi kemudian berubah menjadi 30 ribuan.
Pemerintah kata Ni Nyoman, tidak menargetkan vaksinasi selesai kapan. Tapi pada prinsipnya kami mau secepatnya. Tapi masih ada yang takut di suntik, atau karena penyakit, karena lansia banyak penyakit penyerta, sehingga kita tidak melakukan penyuntikan.
“Jadi memang ini membutuhkan waktu, begitu nanti baik kita lakukan penyuntikan,” janjinya.
Jadi, kami akan jalan running sama-sama, baik itu lansia, layanan publik, masyarakat. Nantinya kita akan menggerakkan, karena semakin cepat semakin bagus, karena PON sudah makin dekat bulan Oktober, jadi kita mau bergerak lebih cepat,” pungkasnya.
(let)