Guru PAUD Sebagai Role Model Setelah Mengikuti Workshop Story Telling and Public Speaking

Foto bersama usai penanggalan tanda peserta dan penyerahan sertifikat bagi perwakilan guru PAUD

Jayapura, Teraspapua.com – Wakil Wali Kota, Dr, Ir. H. Rustan Saru, MM secara resmi menutup workshop story telling and public speaking, Selasa (29/3/20220) sore.

Selama dua hari ratusan guru PAUD se-kota Jayapura ini diberikan materi dan motivasi serta praktek dari pemateri dari Jakarta. Mereka akan menjadi role model di sekolah masing-masing, terutama saat mendidik anak-anak di sekolah.

“Dengan kegiatan ini, tentu akan mendorong seluruh guru PAUD kita untuk meningkatkan sumber daya mereka. Sehingga ketika belajar tatap muka bisa menjadi motivator,” ujar Rustan Saru.

Lanjut Rustan Saru, dengan kemampuan, dasar-dasar pendidikan yang baik dalam berkomunikasi berbicara dan memberikan contoh agar anak kita bisa memahami.

Menurut Rustan Saru, story telling and public speaking sangat penting. Pasalnya, guru-guru sebagai role model dan contoh yang baik bagi anak didik kita yang masih usia dini.

Hal ini untuk menentukan masa depan perkembangan perilaku dan pribadi anak kita.

“Selama dua hari para guru TK maupun PAUD di kota Jayapura mengikuti workshop story telling dan public speaking. Mereka dilatih kemampuan bercerita dan mengajar serta praktek,” tandasnya.

Sementara ditempat yang sama Bunda PAUD kota Jayapura, Kristhina R. I. Luluporo, S, IP, M, IP berharap selama dua hari kegiatan, para guru mendapatkan semua materi dan teori dari pemateri secara baik.

“Tentunya untuk para guru PAUD, ada pengalaman baru yang mereka dapatkan bahkan mereka sudah praktekan. Ketika kembali mereka menerapkan di sekolah masing-masing,” kata Kristhina.

Menurut Kristhina, penyampaian materi yang disampaikan oleh narasumber, dapat memberi manfaat bagi para guru PAUD, dan secara umum untuk pendidikan ataupun guru di kota Jayapura.

Ke depan guru-guru PAUD mulai dengan belajar tatap muka pada tanggal 1 April, mereka dapat menerapkan, seraya berharap ada perubahan.

“Kalau yang lalu-lalu mungkin mereka tegang dalam menyampaikan materi kepada anak-anak tapi setelah mendapat pengalaman ini dan ketika mengajar siswa-siswi sudah ada perubahan,” ujar Kristhina.

Juga ketika anak PAUD dia bisa bercerita kepada teman ataupun orang tua, mereka bisa mengetahui alur cerita. Mulai dari mana dan akhir dimana serta makna dari cerita itu,” sambungnya.

Tentu ditekankan Kristhina, sebelum menerapkan kepada anak-anak, maka guru PAUD juga harus mendahuluinya, dan ketika mendapatkan pelajaran tambahan ini mereka bisa berbagi untuk guru-guru yang lain yang ada di PAUD masimg- masing,” tukasnya.

Sementara pemateri, Johana Dacosta menambakan guru PAUD di kota Jayapura sebenarnya mereka sangat atraktif, memberikan inspirasi yang sangat baik untuk teman-temannya.

“Pasalnya, metode workshop saat ini saya berikan dengan berkelompok berarti, mereka tidak datang dari sekolah yang sama dalam kelompoknya,” kata Dacosta.

Jadi, saya menilai disini kemistrinya akan terbentuk, dan jika guru-guru PAUD ini dapat disatukan mereka membuat semacam worshop ataupun semacam pelatihan yang lain mungkin kemistri ini akan tetap terjaga.

Saya yakin PAUD satu dengan yang lain mereka akan bersama membangun anak Papua menjadi Papua yang Jaya.

Dia juga mengakui, untuk penyerapan materi mereka oke banget dan menerima walau tidak semua menerima dengan baik,” tukasnya.

Selain itu salah satu guru dari TK Cendrawsih Uncen, Popy Rumere mengakui, dengan mengikuti workshop story telling dan public speaking, manfaat yang didapatkan hari pertama dan kedua sangat luar biasa.

“Materi yang diberikan oleh pemateri akan menambah pengalaman bagi kami guru TK dan PAUD,” ungkapnya.

Menurut Rumere, materi yang di berikan ini, tentu kita dapat menerapkan saat kita memberikan materi kepada anak didik kita.

“Dari setiap materi yang kita dapatkan sangat bermanfaat di kemudian hari sebagai para guru PAUD maupun TK.

Ini juga mengasah kemampuan kita untuk menjadi seorang guru dan tenaga pendidik yang memiliki kompetensi dan akan menjadikan kita sebagai seorang guru yang kreatif untuk mendidik anak-anak,” pungkasnya.

(Har)