Jayapura, Teraspapua.com – Kota Jayapura adalah kota jasa dan perdagangan, Pemerintah Kota Jayapura tentunya membuka peluang-peluang usaha dan investasi.
“Pemkot Jayapura hanya bisa mendapatkan pendapatan dari layanan jasa dan perdagangan. Untuk itu semua masyarakat maupun investasi yang ada di kota Jayapura bisa bertumbuh dan berkembang dengan baik,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kota Jayapura Matias Benoni Mano kepada sejumlah wartawan belum lama ini.
Seperti halnya sambung Matias, event Baku Timba Fest Session Payland dan Holiday, even kuliner yang di laksanakan oleh Octow Entertaiment di Lapangan Karang PTC Entrop, distrik Jayapura Selatan.
Matias mengakui, event tersebut sangat luar biasa yang dikelola secara mandiri oleh masyarakat dalam rangka pengembangan usaha. Pemkot dalam hal ini Dinas Pariwisata menyambut baik usaha yang dilakukan oleh masyarakat.
“Jadi, tidak hanya tergantung kepada pemerintah selaku penggerak. Kami adalah pemberi kebijakan. Jadi selama itu berhubungan dengan kesejahteraan masyarakat, memberikan pendapat, membuka peluang usaha, bahkan memberikan peluang penambahan tenaga kerja pasti kita akan mendukung,” papar Matias.
Menurut Matias, ini adalah event kuliner yang terbesar yang ada di kota Jayapura dan bisa diikuti oleh semua masyarakat dan pelaku usaha ekonomi kreatif.
Event ini akan membuka serta mendorong para pelaku-pelaku ekraf, untuk untuk terus bertumbuh dan bertambah nilai pendapatan. Bahkan bisa memberikan pendapatan asli daerah kepada pemerintah kota Jayapura.
“Kita berharap perputaran ekonomi bertumbuh dan berkembang. Apalagi kota Jayapura merupakan kota transit di tanah Papua, semua orang datang ke kota Jayapura, selaku kota pendidikan, Kota jasa , sehingga memiliki semua peluang usaha,” ujarnya.
Intinya kami mendukung semua kegiatan investasi, event-event yang akan dilakukan di Kota Jayapura,” imbuhnya.
Matias menambahkan, pendapatan didapatkan dari hasil proses suatu kegiatan, contoh seperti acara baku timba Fest Session Payland dan Holiday.
“Fokus utamanya kepada kuliner. Ketika kuliner ini ada, maka terjadi jual beli antar masyarakat, bahan makan dan minum terus mereka beli, toko-toko mendatangkan dari luar dan pajak pendapatan itu masuk kepada pemerintah daerah,” kata Matias.
Hanya saja menurut Matias, sistem penjualan akan diatur, dan kami akan berkoordinasi dengan instansi terkait dalam hal ini Badan Pendapatan Daerah (Bapenda). Tentunya para pelaku usaha yang ikut di dalam usaha ini nantinya punya merek-merek pedagang usaha.
Yang paling besar kata Matias, dari proses jual beli makanan yang akan memberikan pendapatan daerah yang cukup besar karena kita impact-nya dari pada itu.
Kita berharap tentunya masyarakatnya harus sejahtera, mendapatkan pendapatan, pertumbuhan ekonominya baik dan membuka peluang-peluang usaha.
“Hasilnya tentu sebagai warga negara yang baik kita membayar retribusi pajak dan itu akan memberikan pendapatan kepada Pemkot Jayapura,” terang Matias.
Karena sudah terukur bahwa selama ini rata-rata pendapatan asli daerah kota Jayapura paling besar adalah dari sektor jasa dan perdagangan yaitu, kuliner dan juga dari penginapan dan Hotel-Hotel,” tutup Matias.
(Har/Ricko)