Reses JB di Kelurahan Awiyo dan Yobe, Warga Masih Keluhkan Air Bersiha

Jayapura, Teraspapua.com – Air bersih masih mejadi keluhan masyarakat di seluruh ibu kota Provinsi Papua ini. Tentu ini menjadi perhatian serius baik Pemerintah Kota Jayapura, DPRD Kota maupun PT. Air Minum Jayapura Robongholo Nanwani (Perseroda)

Beberapa tempat saat Wakil Ketua DPRD Kota Jayapura, Joni Y. Betaubun, SH, MH melakukan pertemuan dengan warga dalam agenda reses, banyak warga keluhkan air bersih.

banner 325x300

Seperti di Kelurahan Awiyo dan Yobe, Distrik Abepura warga mempertanyakan kepada PTAM Jayapura Robongholo Nanwani, terkait pendistribusian air bersih.Namun hal itu langsung direspon baik oleh Direktur Teknik Yan Pieter Nasadit, ST.

Wakil Ketua DPRD Kota Jayapura, Joni Y. Betaubun, SH, MH menuturkan, reses hari ini di Kelurahan Awiyo dan Yobe yang ke lima kali.

“Dari lima tempat yang saya datangi untuk reses, rata-rata masyarakat mengeluh air bersih. Menurut Jon, semua keluhan warga direspon baik oleh Dirut PT Air Minum RobongHolo Nanwani, Dr. Entis Sutisna, MM, tapi Direktur Teknik Yan Pieter Nasadit, ST,” kata Betaubun.

Menurutnya, kedua beliau ini merespon semua keluhan warga sangat baik, sehingga langsung menjawab semua keluhan warga terkait pendistribusian air bersih.

Dikatakan kebutuhan utama selain air bersih adalah lampu – lampu jalan. Rata-rata dari lima kali pertemuan dengan warga di tempat yang berbeda, baik di Kelurahan Vim, Wahno, Waimhorock, Awiyo dan Kelurahan Yobe lebih banyak keluhan warga air minum dan lampu jalan.

Ditambahkan Jon, untuk jalan lingkungan dan drainase dan lain – lain tidak terlalu dikeluhkan warga

“Untuk itu keluhan warga terkait kendala pendistribusian air bersih karena faktor debit air, maka kader banteng moncong putih ini himbau kepada seluruh masyarakat untuk menjaga lingkungan, dan tidak melakukan penebangan pobon secara liar,” tegasnya.

Sementara terkait kebersihan di RT, RW Kelurahan dan Distrik, selaku pimpinan DPR DPRD kota Jayapura Betaubun menghimbau kepada masyarakat tidak boleh membuang sampah sembarangan.

“Jaga lingkungan, melakukan penghijauan dengan menanam pohon di pinggir-pinggir kali, lereng-lereng Gunung sehingga sumber air dan oksigen itu tetap ada,” pungkas JB sapaan akrabnya.

Sementara Yan Nasadit mengakui pada sesi tanya jawab, kami langsung merespon keluhan warga terkait pendistribusian air, karena sudah terpasang pipa distribusi dan kami akan merespon secepatnya, paling lambat hari Senin kami sudah melakukan eksekusi.

 

“Setelah kami respon pipa distribusi dan tadi juga kami sudah himbau untuk warga masyarakat. Nanti secara kolektif untuk melakukan pendaftaran sambungan baru,” kata Yan, Rabu (7/2/2024).

Dikatakan pihaknya, setelah melakukan pendaftaran sambungan baru langsung kami sudah bisa untuk pelayanan distribusi air.

Sementara untuk tunggakan Gereja Advent. Yan mengatakan masih jaringan lama, kemudian kami sudah melakukan pelayanan di sistem distribusi yang baru dan ada kebijakan yang kami berikan biaya di atas Rp1.650.000 cukup dibayar Rp1.650.000.

“Jadi kami samakan dengan biaya sambungan baru. Sedangkan untuk sistem pelayanan distribusi air khususnya di jalur belakang kantor lurah Awiyo, pelayanan kami secara rutin setiap hari jadi ada 12 jam,” kata Yan.

Menurut Yan, Jadwalnya dari jam 18.00 Wit sampai dengan jam 06.00 Wit pagi setiap hari,” tandasnya.

Ditempat yang sama, kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan Dan Kawasan Permukiman (PUPR-PKP) kota Jayapura, Otniel Merauje mengaku masalah lampu jalan sangat urgen rata-rata di semua Distrik.

“Karena tersebar hampir 5.300 lebih titik lampu dan untuk pemeliharaan kami terkendala operasional perbaikan, kemudian dari sisi pendanaan juga sangat kurang,” terang Merauje.

Jadi kita berharap, untuk warga tetap bersabar dan warga juga sama-sama Pemkot saling koordinasi dan kita akan cicil satu-satu terkait penerangan di setiap kompleks khususnya yang ada di Kelurahan Awiyo.

Bahkan ungkap Merauje, terkait penanganan lampu-lampu jalan, rencana PUPR dan PKP akan menarik penanganan dari vendor atau pihak ketiga,

“Tahun lalu sempat diberikan pengelolaan kepada vendor, namun setelah evaluasi kurang maksimal akhirnya tahun ini dikembalikan dan dikelola oleh bidang PKP,” tandasnya.

Ricko/Har)