BTM: Pemerintahan Baru Papua Akan Dimulai dari Mamberamo Raya, Wajah Masa Depan Papua

BTM saat berbaur dengan masyarakat usai kampanye di Mamberamo Raya (foto istimewah)

Kasonaweja, Teraspapau.com – Dalam suasana penuh antusiasme dan semangat kebangkitan daerah, Calon Gubernur Papua nomor urut 1, Benhur Tomi Mano (BTM), menggelar kampanye terbuka di Kasonaweja, Kabupaten Mamberamo Raya, pada Jumat (20/06/2025).

Kampanye ini dipusatkan di halaman kediaman Ketua Dewan Adat Mamberamo Raya, Albert Bilasi, dan dihadiri ribuan warga dari berbagai penjuru kabupaten.

Yang menarik, sebelum memulai kampanye terbuka secara resmi pada pukul 16.00 WIT, BTM yang didampingi istrinya, ibu Kristhina Luluporo Mano, serta Direktur Kampanye Ralfa Refassy, memilih menyapa masyarakat secara langsung.

Ia melakukan ziarah ke makam tokoh besar Mamberamo Raya, Wempi Bilasi, menyebrangi sungai menuju Burmeso, kembali berziarah ke makam tokoh adat Markus Tasti, serta mengunjungi lokasi pembangunan lapangan sepak bola dan meresmikan sejumlah sekretariat relawan.

Dengan berjalan kaki dan menumpang sepeda motor, BTM mendapat sambutan hangat dan dielu-elukan oleh warga sepanjang jalan. Aksi ini bukan hanya menjadi simbol kehadiran pemimpin di tengah rakyat, tetapi juga menunjukkan keseriusannya memahami secara langsung kondisi riil di lapangan.

Dalam orasinya, BTM memaparkan sejumlah program prioritas yang akan diwujudkan apabila ia terpilih kembali sebagai Gubernur Papua. Fokus pertama adalah infrastruktur dasar untuk membuka keterisolasian antarwilayah di Mamberamo Raya.

BTM menyebut beberapa proyek penting yang menjadi prioritas, antara lain: Pembangunan jembatan penghubung antara Kasonaweja dan Burmeso agar bisa dilalui kendaraan bermotor.

Pembukaan jalan darat yang menghubungkan Kasonaweja dengan Sarmi serta Kasonaweja ke Waropen. Pembangunan jalan akses antar distrik dan kampung, untuk mempercepat konektivitas masyarakat.

Di bidang pendidikan, BTM berkomitmen menyediakan layanan pendidikan dari tingkat SD hingga SMA/SMK dengan sistem berbasis asrama, lengkap dengan guru-guru berkualitas yang bersedia mengabdi di daerah terpencil.

Sementara di sektor kesehatan, ia menargetkan pendirian Puskesmas Pembantu (Pustu) di setiap kampung dan distrik guna memastikan layanan kesehatan dasar menjangkau seluruh masyarakat.

Salah satu program besar yang diungkapkan BTM adalah menjadikan Mamberamo Raya sebagai wajah dan ikon masa depan Papua. Menurutnya, daerah ini memiliki sumber daya alam luar biasa yang bisa menjadi penggerak utama ekonomi Papua.

BTM menyoroti potensi besar Mamberamo Raya, antara lain: Sungai Mamberamo sebagai potensi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

Kekayaan tambang seperti batu bara dan minyak bumi. Hutan Foja sebagai paru-paru dunia yang dihuni lebih dari 250 jenis margasatwa, yang akan tetap dijaga keberlanjutannya.

“Semua potensi ini sudah masuk dalam program saya. Saya adalah orang pemerintahan yang tahu bagaimana membangun daerah dan memberdayakan masyarakat. Kita tidak boleh biarkan kekayaan alam ini hanya menjadi cerita. Harus kita kelola untuk kemakmuran rakyat,” tegasnya.

BTM bahkan mengutip kata-kata tokoh gereja IS Kijne sebagai pengingat spiritual: “Negeri ini akan bangkit dan memimpin dirinya sendiri.”

Dalam komitmen seriusnya untuk menjadikan Mamberamo Raya sebagai pusat perhatian pembangunan Papua, BTM mengungkapkan bahwa jika ia terpilih dan resmi dilantik sebagai
Gubernur, maka dua bulan pertama masa pemerintahannya akan dijalankan dari Mamberamo Raya.

“Saya akan berkantor di sini. Saya akan bawa semua pejabat dan kepala dinas ke Mamberamo Raya. Kami akan duduk bersama tokoh adat, agama, perempuan, dan pemuda. Kita rumuskan bersama program pembangunan yang benar-benar menyentuh kebutuhan rakyat,” ujarnya, disambut tepuk tangan dan teriakan dukungan dari masyarakat.

BTM juga menegaskan posisinya sebagai putra asli Tabi, dan menyatakan tidak mungkin mencalonkan diri di provinsi pemekaran lain karena menghormati hak kesulungan masyarakat setempat.

“Ini bukan politik identitas. Ini adalah bentuk penghormatan terhadap hak kesulungan dan keberpihakan, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Otonomi Khusus Papua,” tuturnya.

Dalam kesempatan itu, BTM turut menyampaikan apresiasi kepada masyarakat Mamberamo Raya yang telah memberikan dukungan besar dalam Pilgub Papua pada 27 November 2024 lalu.

Namun, ia juga menyinggung hilangnya suara di beberapa distrik yang menurutnya perlu dikembalikan karena merupakan suara rakyat.

“Saya mohon, suara saya yang hilang di Distrik Mamberamo Tengah Timur dan Rufaer harus dikembalikan. Itu suara rakyat yang sah, dan harus dihormati,” tegasnya.

Menjelang Pemungutan Suara Ulang (PSU) yang dijadwalkan pada 6 Agustus 2025, BTM mengajak seluruh masyarakat untuk aktif datang ke TPS dan mengawal suara hingga pengumuman akhir.

“Jangan lupa! Tanggal 6 Agustus kita pilih lagi. Datang ke TPS, gunakan hak pilih, dan kawal suara kita sampai menang,” serunya lantang.

Usai kampanye, suasana Kasonaweja berubah menjadi pesta rakyat. Warga turun ke halaman, bernyanyi dan menari bersama BTM dan sang istri, ibu Kristhina Luluporo Mano.

Kegembiraan dan semangat kebersamaan menyelimuti seluruh acara, menandakan eratnya ikatan antara pemimpin dan rakyat di tanah Mamberamo.

(red)