Teraspapua.com – Kepala Dinas Pendidikan Perpustakaan dan Arsip Daerah ( PPAD) Christian Sohilait memantau langsung pelaksanaan Ujian sekolah di SMA Gabungan Jayapura, Senin ( 21/03/2021). Untuk memastikan langsung kelancaran pelaksanaan Ujian sekolah secara online.
Sebanyak 145 peserta didik SMA Gabungan Jayapura kelas XII memulai ujian sekolah. Karena di masa pandemi Covid -19, pelaksanaan berlangsung secara online di rumah masing-masing.
Christian Sohilait kepada media ini mengakui semua peserta ujian SMA Gabungan memiliki perangkat sehingga bisa ujian secara online. Dia berharap semua peserta dan para guru tetap jaga kesehatan agar ujian bisa berjalan sampai selesai.
“Yang terpenting jaga kesehatan, apalagi di masa pandemic covid-19 ini,” pesan Sohilait.
Sohilait mengungkapkan, keseluruhan peserta ujian untuk Papua tahun ini sekitar 30.165 orang baik itu SMA, SMK dan SLB.
“Untuk peserta SMA sendiri 2.500 orang dari 124 Sekolah, kemudian SMK 139 Sekolah dengan 7000 peserta lebih. Lalu anak-anak SLB 221 orang,” kata Sohilait.
Menurutnya, pelaksanan ujian dilakukan dalan dua cara yaitu daring dan langsung. Bahkan beberapa daerah di pegunungan dilakukan secara off line.
Bahkan kata Kadis, sedang dicek juga berapa banyak anak-anak yang ikut ujian dan berapa yang tidak.
Sebenarnya kita sudah menyampaikan berapa kali ke sekolah, karena sekolah punya banyak cara satu cara adalah dengan memberikan nilai lewat portofolio atau nilai semester 1 dan 2 atau nilai-nilai dari tugas yang diberikan. Tapi kalau yang sudah bisa dilaksanakan berarti tidak ada masalah,” ujarnya.
“Yang kita harapkan hari ini adalah seluruh peserta ujian mereka dapat menilai secara benar. Jangan tiba-tiba bim sala bim anak – anak dari mana langsung ikut ujian,” tegasnya.
Kemudian dipastikan, selama ikut ujian mereka sehat. Jangan sampai ada sekolah yang kumpul anak-anak untuk ikut ujian, dan yang kita hindari adalah mereka tidak boleh terpapar Covid – 19,” sambungnya.
Untuk itu Christian menekankan agar semua guru guru dan peserta didik tetap menjaga kesehatan.
Sohilait juga mengatakan, untuk aplilasi kita sementara cari format yang tepat. Seperti yang digunakan di SMA Gabungan, SMA Negeri 2, SMA di Merauke dan SMA lain.
“Dari semua permasalahan ini kita himpun lalu kita review kembali. Aplikasi-aplikasi yang kita buat, bisa kita buat lagi konten baru untuk memperkaya aplikasi itu dari permasalahan yang kita hadapi,” ujarnya.
Intinya adalah, bahwa ujian ini karena Zoom dan ada di rumah maka, kejujuran dan keuletan anak dan kerja keras di rumah. Kemudian orang tua juga sangat memegang peranan penting, karena guru tidak bisa mengawasi di rumah namun orang tua yang mengawasi.
Semuanya Kadis minta ambil peran penting, untuk menjaga anak-anak kita supaya mereka bisa berhasil,” tukasnya
(Let)