Jayapura,Teraspapua com – Ditengah karantina wilayah dalam mencegah penyebaran virus Corona atau Covid 19 di Provinsi Papua, Anggota DPR Papua, Boy Markus Dawir menyerahkan bantuan bahan makanan (Bama) kepada 15 asrama mahasiswa dari wilayah adat Seireri yang ada di Kota Jayapura.
“Dari asrama mahasiswa wilayah adat Seireri, totalnya ada 19 asrama yang terdata di Kota Jayapura. Saya sudah datangi 15 asrama yang aktif dan ada penghuninya untuk memberikan dukungan bama bagi adek-adek mahasiswa “ungkap Boy Dawir didampingi Anggota DPR Papua, Nason Utty usai menyerahkan bantuan,pada akhir pekan kemarin.
Bantuan bama bagi mahasiwa dari Kabupaten Supiori, Biak, Kepulauan Yapen dan Waropen. , kata Dawir bisa digunakan untuk bertahan selama 1 bulan ke depan. Sebagai anggota DPR Papua yang terpilih dari wilayah adat Seireri.
Lanjut politisi Partai Demokrat ini, memang Mamberamo Raya masuk daerah pemilihannya, namun saat ini baik bupati maupun DPRD serta MRP, sudah memutuskan masuk ke wilayah adat Tabi, sehingga dirinya lebih fokus ke empat kabupaten itu.
Selain menyerahkan bantuan, Anggota Komisi IV DPR Papua ini juga menyampaikan pesan-pesan dari pemerintah terkait pencegahan Covid 19, terutama terkait karantina wilayah selama 14 hari sampai 9 April 2020.
“Nanti ke depan akan dilihat, 14 hari itu cukup atau tidak. Sedangkan untuk nasional dari 29 Februari – 29 Mei 2020. Papua sendiri 14 hari nanti dilihat perkembangannya jika menurun akan dibuka kembali tapi jika tidak, sudah pasti akan diperpanjang,” ujarnya.
Dalam kegiatan itu, Boy Markus Dawir juga mengingatkan para mahasiswa di 15 asrama itu tidak boleh keluyuran atau keluar dari asrama untuk bergabung dalam kelompok yang besar.
“Apalagi, sudah ada imbauan dari pemerintah, sehingga kita beri dukungan bama di asrama mahasiswa itu, fokus di tempat karena kampus juga diliburkan atau belajar di rumah,” jelasnya.
Dalam kesempatan memberikan bama itu,Dawir juga mengontrol asrama itu. Apalagi, ada keluhan masalah jaringan internet atau wifi di masing-masing asrama, termasuk pembayaran rekening listrik, air dan lainnya.
“Ya, yang belum dibayar, saya mendukung untuk penyelesaian pembayaran wifi agar di asrama masing-masing tidak ada masalah internet sehingga selama karantina wilayah kami memproteksi adek-adek mahasiswa ini,” beber Dawir.
Lanjut diakuinya, sesuai laporan dari mahasiswa mereka belum menerima bantaun dari pemerintah daerah dari empat kabupaten itu namun hal itu tidak masalah karena ia mewakili pemerintah dan pihaknya sudah membangun komunikasi bersama dengan Bupati Supiori, Biak, Waropen dan Kepulauan Yapen.
“Mereka tidak ada disini, tapi saya ada sebagai anggota DPR Papua perwakilan dari keempat kabupaten itu sehingga bisa mengambil langkah untuk itu, lainnya kita bisa komunikasi,” imbuhnya.
Dirinya berharap lima anggota DPR Papua dari wilayah adat Seireri bisa bersatu, tentu dapat mengcover para mahasiswa yang ada di asrama – asrama itu selama lima bulan ke depan.
“Kalau saya bisa cover untuk 1 bulan terus teman-teman lain bisa cover untuk satu bulan. Berarti adek-adek mahasiswa ini bisa bertahan lima bulan ke depan jika mau karantina wilayah selama lima bulan maka setiap anggota DPR Papua bisa menangani hal itu,” pungkasnya.
(Matu).