Jayapura,Teraspapua.com – Wali Kota Jayapura,Dr.Benhur Tomi Mano,MM menegaskan, Kota Jayapura masih dalam status siaga darurat dan belum ditingkatkan menjadi tanggap darurat.
Status ini masih tetap, karena belum mendapat laporan secara detail dari dinas kesehatan dan tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid -19 kota Jayapura.
Kota Jayapura saat ini tercatat sudah 9 orang yang positif,21 Pasien Dalam Pengawasan,sementara ODP ( Orang Dalam Pantauan) ada 1.261 orang.
Kemudian 1 orang dinyatakan sembuh, 189 Orang Tanpa Gejala (OTG) dan 1 orang telah meninggal dunia,akibat terinfeksi.
“ Jadi dari 9 orang yang positif harus ada kepastian data apakah mereka warga kota tinggal di distrik, kelurahan dan RT dan RW mana “ Apakah mereka hanya rujukan dari kabupaten Jayapura Kabupaten Sarmi , Kabupaten Keerom atau masuk dari luar “ terang Wali Kota kepada media ini,Minggu (5/4/2020).
Lanjut dijelaskan Benhur Tomi Mano,perkembangan ini akan dilihat sampai besok jika pasien yang positif,ODP,PDP bertambah maka satus Siaga akan dinaikan menjadi Tanggap Darurat.
“ Kita lihat hasil besok kalau pesien bertambah maka status kita naikan dan karantina wilayah “ujarnya.
Jadi saya tidak cepat mengambil keputusan untuk meningkatkan status dari siaga menjadi darurat,sembari memberikan waktu sampai tanggal 7 April untuk tim gugus tugas memberikan masukan.
“ Saya berdoa agar pasian jangan lagi bertambah “pintanya.
Orang nomor satu di ibu kota Provinsi Papua ini juga menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Papua yang telah mengambil keputusan untuk menutup bandara Sentani dan juga Pelabuhan sampai dengan tanggal 10 April mendatang .
Untuk itu demi masyarakat Papua, Wali Kota usul agar Gubernur bisa menambah waktu penutupan Bandara dan pelabuhan untuk memutus rantai penyebaran virus mematikan ini.
Menurut Wali Kota, tempat-tempat isolasi sangat terbatas dan juga para dokter dan para perawat ini juga sangat terbatas bahkan alat pelindung diri (APD).
“ Sampai saat ini di 13 Puskesmas yang membantu melayani juga mereka belum memiliki alat pelindung diri dan juga Rapid Test kita belum ada sampai sekarang.Jika pasien corona bertambah dengan kemampuan medis terbatas, akan menjadi masalah besar “ungkap Benhur Tomi Mano.
Untuk itu peningkatan status dari siaga menjadi darurat belum bisa diambil ,karena harus ada langkah-langkah yang harus disiapkan oleh pemerintah daerah karena sangat berdampak bagi ekonomi masyarakat.
Benhur Tomi Mano juga himbau agar masyarakat harus mentaati instruksi ,demi memutus rantai penyebaran virus ini di Kota Jayapura.
“ Jangan kumpul-kumpul , berjabat tangan, harus pakai masker “harapnya.
Wali Kota mengajak semua rakyat di Kota ini untuk berdoa supaya virus ini cepat berlalu, karena umat Nasrani di kota Jayapura dan tanah Papua telah memasuki minggu-minggu sengsara Tuhan Yesus dan kita akan merayakan Paskah ,sidi dan perjamuan Kudus .
Kepada rakyat kota Jayapura saya sampaikan jangan panik , takut dan kuatir, berdoa pasti badai ini akan berlalu dengan sendirinya karena tanah ini diberkati oleh Tuhan “pungkasnya.
(ricko).