Jayapura, Teraspapua.com – Tim pencegahan dan penanggulangan Stunting Kota Jayapura melaksanakan pertemuan Kader Pembangunan Manusia (KPM).
Kegiatan tersebut berlangsung di gedung Sian Soor, Rabu (28/4/2021) dan dibuka oleh Ketua tim, Rori C. Huwae yang juga selaku Kepala Bappeda setempat.
Kepala Dinas Kesehatan, Ni Nyoman Sri Antari dan Sekertaris Dinas Petronela Anitu juga hadir sebagai nara sumber pada kegiatan itu.
Rori Coni Huwae dalam sambutan mengingatkan, tujuan pembinaan kader adalah menurunkan angka Stunting di di kota Jayapura.
Lanjut Rori, sebelumnya, dilakukan analisis pemetaan, sehingga dapat diketahui tren perkembangan Stunding di 14 Kampung dan 25 Kelurahan. Kita harus menyiapkan diri sebagai kader pembangunan manusia.
Sehinggah, sesuai ketentuan, maka kita harus melaksanakan dalam suatu pembinaan,” kata Rori.
“Jadi, jangan kita berpikir tentang Stunting lalu kemudian berpikir tentang kekerdilan. Tapi yang terpenting kita harus melihat aspek lingkungan. Baik biotik maupun abiotik,” ujarnya.
Bahkan lanjut Huwae, perilaku dari manusia juga sangat penting. Bahkan ketersediaan jambang juga merupakan faktor penunjang pencegahan Stunting.
Yang terpenting, ujar Rori, Kita harus melakukan pencegahan Stunting di wilayah kita masing-masing khususnya di 14 Kampung.
“Sasaran yang paling spesifik adalah rumah tangga, di situ tentu kita harus melihat kehidupan hari pertama dari seorang anak,” papar Rori.
Selanjutnya ditekankan Rori, peran aktif dari para kader yang dengan sukarela memberikan diri untuk melayani masyarakat.
Dia juga menambahkan, pembinaan kader ini sangat penting, dimana globalisasi perkembangan penduduk dan perkembangan kota akan merubah tatanan kehidupan manusia,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua panitia Enos Matira dalam laporan mengatakan, tujuan kegiatan meningkatkan kapasitas para kader pembangunan manusia (KPM).
Selain itu, untuk mengetahui tugas dan tanggung jawabnya guna mendukung pencegahan dan penanganan stunting. Kemudian melakukan sosialisasi dan advokasi tentang pencegahan dan penanganannya.
“Melakukan pendataan dan membuat laporan tentang masalah kesehatan di tengah Kampung,” jelasnya.
Para peserta pada kegiatan ini, yakni kader KPM Kampung, pendamping Distrik, tingkat Kota Jayapura, Dinas Pemberdayaan Kampung, petugas gizi Puskesmas dan Dinas Kesehatan setempat,” pungkasnya,
(Let)