Kemendikbud Tetapkan Enam SMA Sebagai Sekolah Penggerak di Kota Jayapura

Ketua MKKS sekolah penggerakan SMA Provinsi Papua yang juga Kepala SMA Mandala Trikora Jayapura, Ferdinand J. D. Assa, S. Si, M, Si saat memberikan sambutan

Jayapura, Teraspapua.com – In House Training atau disingkat IHT, merupakan kegiatan tindak lanjut dari pendampingan individu yang dilaksanakan oleh pelatih ahli.

Dimana hal yang urgent dan penting yang saat ini kami lakukan adalah penguatan sistem penilaian bagi guru-guru yang ada di enam Sekolah Penggerak.

Ketua MKKS Sekolah Penggerak SMA Provinsi Papua yang juga Kepala SMA Mandala Trikora Jayapura, Ferdinand J. D. Assa, S. Si, M, Si  menuturkan, Sekolah Penggerak angkatan pertama di kota Jayapura ini sesuai dengan surat keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah nomor 6555/C/HK.00/2021, menetapkan enam sekolah penggerak Provinsi Papua yang ada di wilayah kota Jayapura.

“Keenam sekolah penggerak itu terdiri dari 5 SMA swasta dan 1 SMA Negeri yaitu, YPPDK Gabungan Jayapura, SMA Kalam Kudus, SMA YPK Diaspora, SMA Muhammadiyah , SMA Mandala Trikora Jayapura dan SMA Negeri 5 Kota Jayapura,” urai Ferdinand Assa saat memberikan sambutan pada acara pembukaan IHT Program Sekolah Penggerak di Grand Abe Hotel, Senin (22/11).

Ferdinand Assah mengungkapkan, untuk bisa dipilih sebagai Sekolah Penggerak maka tentu melalui proses seleksi dari sekian ribu Kepala Sekolah yang ada di Indonesia.

Bahkan sesuai dengan SK Dirjen ada 382 sekolah yang terseleksi, maka kami diberikan kesempatan untuk mengikuti Program Sekolah Penggerak.

Ketua MKKS ini juga memberikan apresiasi kepada Kepala Dinas Pendidikan Perpustakaan dan Arsip Daerah (PPAD) Provinsi Papua yang memberikan kesempatan melalui Momentum of Understanding (MoU) dengan pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

“Memberikan kesempatan untuk kita menjadi sasaran pelaksanaan Program Sekolah Penggerak angkatan pertama ini,” imbuhnya.

Menurut Kepala SMA Mandala itu, di Provinsi Papua hanya ada tiga Kabupaten/Kota yang diberikan kesempatan karena apresiasi dari Dinas pendidikan perpustakaan dan arsip daerah provinsi Papua untuk Kota Jayapura, Kabupaten Keerom dan Supiori.

Enam Kepala Sekolah Penggerak Provinsi Papua

“Untuk SMA yang mewakili adalah Kota Jayapura dan Kabupaten Keerom,” ujarnya.

Lebih lanjut dijelaskan Ferdinand Assa, kami enam Sekolah Penggerak ini telah melewati beberapa kegiatan yaitu, bimbingan teknis komite pembelajaran yang diikuti oleh para Kepala Sekolah Penggerak, Pengawas Sekolah dan beberapa guru yang mengajar di fase “E” atau di kelas X.

“Setelah komite pembelajaran mengikuti Bimtek, maka dilanjutkan dengan kegiatan In House Training (IHT) untuk mendesiminasi program sekolah penggerak kepada rekan-rekan guru yang masuk dalam komunitas praktisi,” lugasnya.

Kembali dituturkan, pihaknya telah mengikuti beberapa kegiatan secara internal sekolah terutama dalam pelaksanaan kurikulum dan mempersiapkan kegiatan-kegiatan Project profil belajar Pancasila,” tutup Ferdinand J. D. Assa.

(Har)