Realisasi Penyerapan Anggaran Pemkot Jayapura, Masih Dibawah 80 Persen.

Jayapura, Teraspapua.com – Memasuki triwulan keempat tahun anggaran 2023, realisasi penyerapan anggaran pemerintah kota (Pemkot) Jayapura, masih dibawah 80%.

Hal ini disebutkan Penjabat (Pj). Walikota Jayapura, Frans Pekey. Usai membuka kegiatan Monitoring Meja Pemkot Jayapura Triwulan III, di kantor Walikota, Selasa (17/10/2023).

Secara keseluruhan sebut Frans Pekey, realisasi fisik baru 78% dan realisasi keuangan baru 48%. Yang seharusnya kata dia, dengan durasi waktu yang memasuki triwulan keempat dan tinggal satu setengah bulan, tentunya pencapaian harus di atas 80%.

Dikatakan, jika dilihat dari pencapaian tiap-tiap OPD, ada OPD yang realisasi penyerapan anggarannya sudah mencapai 90%, namun ada juga OPD yang di bawah 70% bahkan mendekati 60%.

Untuk itu dalam Monitoring Meja tersebut ujar Pekey, dirinya langsung mengecek setiap kendala dan permasalahan, guna mencari solusi percepatan penyerapan anggaran, disisa waktu satu setengah bulan ini.

“Saya mengecek langsung, kira-kira apa masalah dan kendalanya. Dan memastikan strategi yang dilakukan oleh OPD, dalam rangka percepatan penyerapan anggaran,” ujar Pekey.

Keterlambatan dalam proses administrasi, tambah Pekey, menjadi salah satu faktor lambatnya penyerapan anggaran. Untuk itu, dirinya mengingatkan kepada semua pengguna anggaran, agar memperhatikan schedule yang telah disusun oleh masing-masing OPD.

Hal tersebut perlu ujar Frans Pekey, sehingga realisasi kegiatan, baik fisik maupun realisasi anggaran, bisa dilaksanakan sesuai dengan schedule dan waktu yang telah ditentukan.

“Setiap OPD tentunya harus membuat schedule bulanan. Bulan ini kerja apa, bagian yang mana. Sehingga, sampai dengan akhir tahun sudah clear.” Tandasnya.

Ditambahkan, ada kegiatan yang sudah selesai pekerjaannya, tetapi penagihan terhadap realisasi keuangannya masih menunggu sampai 100%.

“Ini akhirnya memperlambat proses penyerapan anggaran. Mestinya tidak seperti itu, harus sesuai aturan 30 persen ya 30 persen dulu. Supaya ada percepatan realisasi anggaran di APBD.” Papar Pekey.

Ketidak konsistenan dalam menerapkan aturan yang ada serta saling menunggu, sebut Frans Pekey, merupakan kebiasaan yang sudah mesti dirubah. Sehingga tidak berpengaruh pada proses penyerapan anggaran.

(elo)